Pancurajipost.com - Presiden Joko Widodo meninjau transportasi dan training center, Lapangan Sepak Bola PSSI, Selasa, 13 Agustus 2024. Autonomous-rail Rapid Transit (ART) adalah moda transportasi massal berbasis listrik yang menggunakan roda karet dan bergerak di atas rel virtual dengan sistem otomatis, kontrol keselamatan, serta sinyal aktif.
Autonomous-rail Rapid
Transit (ART) di IKN Nusantara
ART menggabungkan elemen dari kereta ringan (light rapid
transit/LRT) dan bus cepat (bus rapid transit/BRT). Meskipun bentuknya mirip
dengan kereta LRT, ART tidak beroperasi di atas rel konvensional. Sebaliknya,
ia beroperasi di jalan dengan menggunakan ban yang dipandu oleh jalur yang
dikenal sebagai Virtual Track.
Virtual Track ini berupa garis-garis di permukaan jalan yang
dapat dikenali oleh ART melalui teknologi otomatisasi.
Teknologi yang digunakan mencakup Sensor Light Detection and
Ranging (LiDAR) dan Global Positioning System (GPS).
Sensor pada ART berfungsi untuk mendeteksi lintasan virtual
di jalan dan memberikan instruksi melalui unit kendali pusat, sehingga
memungkinkan pengemudian tanpa pengemudi.
ART adalah sistem transportasi umum yang terdiri dari tiga
gerbong dan dapat menampung hingga 300 penumpang dengan kecepatan maksimum 70
km per jam.
Sumber tenaga ART berasal dari listrik yang disuplai melalui
baterai. Setiap stasiun dilengkapi dengan perangkat pengisian daya cepat. Saat
ART memasuki stasiun dan mengirimkan permintaan pengisian daya, perangkat
tersebut akan secara otomatis beralih ke mode penyuplai daya.
Arus pengisian daya maksimum dapat mencapai 1000 Ampere, dan
dengan pengisian selama 10 menit, kereta dapat menempuh jarak hingga 25 km.
Sumber :
- Badan Kebijakan Transportasi Kementerian Perhubungan
- Kompas.com
Posting Komentar untuk "Apa itu Autonomous-rail Rapid Transit (ART), Bagaimana Cara Kerjanya"