Review Pulau Kakaban, Kepulauan Derawan, Kabupaten Berau

 Pancurajipost.com - Pulau Kakaban adalah salah satu pulau yang merupakan bagian dari gugusan kepulauan yang terkenal akan keindahan alam bawah lautnya dan masuk dalam kawasan Coral Triangle, yang dikenal sebagai salah satu pusat keanekaragaman hayati laut terkaya di dunia.

Pulau Kakaban terletak di Kepulauan Derawan, Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Timur, Indonesia.  

Pulau Kakaban, Kepulauan Derawan
Pulau Kakaban, Kepulauan Derawan Foto (IG @paramiswari)

Lokasi dan Geografi

Google Map Pulau Kakaban

Alamat dan Nomor telepon Pulau Kakaban

Alamat : Pulau Kakaban, Kepulauan Payung-Payung, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur 
Kodepost Pulau Kakaban : 77381
Nomor telepon Pulau Kakaban : 

Lokasi

Pulau Kakaban Google Map
Pulau Kakaban, Sumber  : Google Map (tahun 2025)
Pulau Kakaban terletak di perairan Laut Sulawesi, di semenanjung utara Kabupaten Berau, dengan koordinat geografis sekitar 2°17′N – 118°13′E. Pulau ini merupakan salah satu dari 31 pulau di Kepulauan Derawan, bersama dengan pulau terkenal lainnya seperti Derawan, Maratua, dan Sangalaki. 

Luas

Pulau Kakaban memiliki luas sekitar 774,2 hektar. 

Topografi

Hutan dan laut Pulau Kakaban
Hutan dan laut Pulau Kakaban Foto (Irma Vania Rahma)
Pulau ini memiliki topografi yang relatif datar dengan vegetasi hutan lebat yang mengelilingi pulau, memberikan suasana teduh dan nyaman. 

Hutan ini terdiri dari berbagai jenis pohon tropis, meskipun vegetasi lebat ini kadang menyulitkan eksplorasi. 

Asal Nama dan Bahasa

Nama Kakaban, seperti pulau lain di Kepulauan Derawan, berasal dari bahasa Bajau, suku lokal yang dikenal sebagai pelaut ulung.

Nama "Kakaban" secara morfologis terkait dengan kata "kaka" dalam bahasa Indonesia, dengan tambahan sufiks "-ban" dalam bahasa Bajau, yang merujuk pada karakteristik danau yang "dipeluk" oleh pulau. 

Nama "Kakaban" berasal dari bahasa lokal yang berarti "memeluk". Nama ini merujuk pada karakteristik pulau yang seolah "memeluk" Danau Kakaban di tengahnya, sebuah danau air payau yang menjadi daya tarik utama pulau ini. 

Danau Kakaban: Keunikan Ubur-Ubur Tanpa Sengat

Danau Kakaban

Salah satu daya tarik utama Pulau Kakaban adalah Danau Kakaban, sebuah danau air payau yang terletak di tengah pulau, dikelilingi oleh hutan lebat. 

Danau ini terbentuk dari kombinasi air hujan dan rembesan air laut yang masuk melalui pori-pori tanah, menciptakan lingkungan unik yang disebut sebagai danau air payau. 

Danau Kakaban Foto
Danau Kakaban Foto (IG @atourin)

Danau Kakaban ini adalah danau purba yang menjadi salah satu destinasi wisata konservasi di Provinsi Kalimantan Timur.

Keunikan Danau Kakaban terletak pada jenis airnya yang payau dan juga keberadaan ubur-ubur tanpa sengat yang mendiami danau tersebut. Ada empat jenis ubur-ubur di danau ini nih, ada ubur-ubur bulan, totol, kotak, dan ubur-ubur terbalik.

Jika berkunjung ke Danau Kakaban, anda dipersilahkan untuk berenang dengan syarat :

  1. Jangan mengunakan fins (alat bantu berenang yang berbentuk menyerupai kaki sirip),
  2. Berenanglah secara perlahan 
  3. Tidak boleh mengangkat ubur-ubur.
  4. Tidak boleh memakai sunblock atau lotion pelindung kulit.

Ubur-Ubur Tanpa Sengat

Melihat ubur ubur jinak di Pulau Kakaban
Melihat ubur ubur jinak di Pulau Kakaban Foto (IG @gemaramadhan57)
Danau Kakaban adalah salah satu dari sedikit tempat di dunia yang memiliki populasi ubur-ubur tanpa sengat, yang dikenal sebagai jellyfish lake. 

Ubur-ubur ini telah berevolusi selama ribuan tahun setelah terperangkap di danau ini, kehilangan kemampuan menyengatnya karena tidak adanya predator alami. 

Wisatawan dapat berenang di danau ini dan berinteraksi dengan ubur-ubur tanpa khawatir tersengat, menjadikannya pengalaman yang langka dan menarik. Danau ini sering disebut sebagai salah satu keajaiban alam dunia. 

Spesies

Terdapat empat spesies ubur-ubur unik di danau ini, beberapa di antaranya mampu berfotosintesis, sebuah adaptasi langka di antara hewan. Ukuran ubur-ubur bervariasi, dari sebesar koin hingga lebih besar dari telapak tangan orang dewasa. 

Keunikan Ekologi

Karena terisolasi dari laut selama jutaan tahun, danau ini menjadi rumah bagi spesies ikan dan biota laut unik yang belum sepenuhnya teridentifikasi, menjadikannya laboratorium alami untuk studi evolusi. 

Ekosistem dan Keanekaragaman Hayati

Terumbu Karang

Keindahan terumbu Karang Pulau Kakaban
Keindahan terumbu Karang Pulau Kakaban Foto (BILL'S Entertaiment)

Pulau Kakaban dikelilingi oleh terumbu karang yang kaya, dengan tutupan karang keras dan karang hidup yang mendukung keanekaragaman hayati laut. 

Survei pada tahun 2003 menunjukkan bahwa Kepulauan Derawan, termasuk Kakaban, memiliki lebih dari 832 spesies ikan karang, dengan kelompok dominan seperti Gobes (Gobiidae), Wrasses (Labridae), dan Damselfishes (Pomacentridae). 

Biota Laut

Hiu di Pulau Kakaban
Hiu di Pulau Kakaban Foto (Hanafi Ingah Jauhari)
Perairan sekitar Kakaban kaya akan biota laut, termasuk ikan barakuda, hiu karang (white tips), hiu martil (hammerhead sharks), dan berbagai spesies karang yang indah. 

Pulau ini juga merupakan habitat bagi spesies yang dilindungi seperti penyu hijau (Chelonia mydas), penyu sisik (Erethmochelys fimbriata), dan ketam kelapa (Birgus latro). 

Ekosistem Pesisir

Selain terumbu karang, Kakaban memiliki ekosistem padang lamun dan hutan mangrove yang penting secara ekologi dan ekonomi, meskipun terancam oleh aktivitas manusia seperti sedimentasi dan kerusakan akibat baling-baling perahu. 

Aktivitas Wisata

Snorkeling dan Diving

Menyelam di Pulau Kakaban, Kepulauan Derawan
Menyelam di Pulau Kakaban, Kepulauan Derawan Foto (@ridhorizkiyuda91)
Perairan Kakaban adalah surga bagi penyelam dan snorkeler karena kejernihan airnya dan keanekaragaman biota laut. 

Spot snorkeling dan diving di sekitar pulau menawarkan pemandangan karang yang hidup dan berbagai spesies laut, termasuk pari manta dan kuda laut kerdil. 

Eksplorasi Danau Kakaban

Berenang di Danau Kakaban bersama ubur-ubur tanpa sengat adalah pengalaman utama yang menarik wisatawan mancanegara. 

Laguna Kehe Daing

Laguna Kehe Daing Pulau Kakaban
Laguna Kehe Daing Pulau Kakaban Foto (@diana_gunawan12)

Selain danau, Kakaban memiliki Laguna Kehe Daing, sebuah laguna eksotis yang hanya dapat dilihat saat air surut karena tertutup air laut saat pasang. 

Lokasi ini menambah pesona petualangan di pulau ini, meskipun disarankan untuk menggunakan pemandu lokal agar tidak melewatkan atraksi ini. 

Pantai dan Relaksasi

Pantai Kakaban menawarkan pasir putih yang bersih, air jernih, dan suasana tenang, cocok untuk bersantai atau menikmati pemandangan matahari terbenam. 

Island Hopping

Kakaban sering menjadi bagian dari tur island hopping dari Pulau Derawan, yang juga mencakup Maratua dan Sangalaki. Perjalanan antar pulau ini dilakukan dengan speedboat. 

Aksesibilitas

Rute Perjalanan

Untuk mencapai Pulau Kakaban, wisatawan biasanya memulai perjalanan dari Pulau Derawan, yang dapat diakses melalui dua jalur utama:

1. Via Tarakan

Terbang ke Tarakan, lalu menggunakan angkutan umum ke Pelabuhan Tengkayu Tarakan, diikuti dengan perjalanan speedboat ke Pulau Derawan (sekitar 3 jam), kemudian ke Kakaban (sekitar 45 menit). 

2. Via Berau

Terbang ke Berau (Bandara Kalimarau), dilanjutkan dengan perjalanan darat selama 2,5–3 jam ke Pelabuhan Tanjung Batu, lalu naik speedboat selama 30–45 menit ke Pulau Derawan, dan akhirnya ke Kakaban. 

Transportasi dari Derawan ke Kakaban

Perjalanan dari Pulau Derawan ke Kakaban memakan waktu sekitar 45 menit hingga 1 jam dengan speedboat. 

Biaya

Contoh biaya transportasi meliputi speedboat dari Tanjung Batu ke Derawan sekitar Rp100.000/orang, sedangkan perjalanan dari Maratua ke Tanjung Redeb (Berau) sekitar Rp3.000.000/kapal (kapasitas 16 orang). 

Konservasi dan Tantangan

Kawasan Konservasi: Kakaban, bersama pulau-pulau lain di Kepulauan Derawan, termasuk dalam Kawasan Konservasi Bahari Berau seluas 285.549 hektar yang ditetapkan pada tahun 2016. 

Kawasan ini melindungi ekosistem terumbu karang, padang lamun, dan mangrove, serta spesies terancam seperti penyu hijau dan dugong. 

Ancaman

Ekosistem Kakaban menghadapi ancaman seperti penangkapan ikan ilegal, sampah plastik yang terbawa arus dari negara tetangga (Malaysia dan Filipina), serta kerusakan terumbu karang akibat ghost nets dan aktivitas manusia seperti sedimentasi dan kerusakan baling-baling perahu. 

Upaya Konservasi

Organisasi seperti WWF Indonesia dan Yayasan Berau Lestari mendorong pariwisata berkelanjutan melalui program seperti Signing Blue, yang mengedukasi wisatawan untuk bertanggung jawab, misalnya dengan membawa botol air minum sendiri untuk mengurangi sampah plastik. 

Rehabilitasi terumbu karang dengan metode rock pile juga dilakukan untuk menjaga ekosistem laut. 

Wisata Berkelanjutan

Program seperti Maratua Jazz and Dive Fiesta dan Disko Asik diadakan untuk mempromosikan pariwisata yang ramah lingkungan, dengan melibatkan masyarakat lokal, pemerintah, dan pelaku wisata. 

Budaya dan Masyarakat

Ketiadaan Penduduk

Tidak seperti Pulau Derawan atau Maratua, Kakaban tidak berpenghuni. Hal ini menjaga keaslian alamnya, tetapi juga berarti fasilitas di pulau ini sangat terbatas. Wisatawan biasanya menginap di Pulau Derawan atau Maratua. 

Tips untuk Wisatawan

Waktu Terbaik

Kunjungi Kakaban saat musim kemarau (April–Oktober) untuk cuaca yang lebih stabil dan ombak yang lebih tenang, meskipun perjalanan bisa dipengaruhi oleh pasang surut. 

Persiapan

Bawa perlengkapan snorkeling sendiri jika memungkinkan, serta botol air minum untuk mendukung pariwisata berkelanjutan. Gunakan pemandu lokal untuk eksplorasi laguna atau gua agar lebih aman dan efisien. 

Penginapan

Wisatawan biasanya menginap di Pulau Derawan (homestay atau resor pinggir pantai) atau Maratua (resor eksklusif). Kakaban sendiri tidak memiliki penginapan. 

Operator Tur

Operator seperti Indonesia Juara Trip menawarkan open trip atau private trip untuk menjelajahi Kakaban dan pulau sekitarnya, dengan harga mulai dari Rp2.422.500 untuk paket 3 hari 2 malam (data per Desember 2024). 

Signifikansi Global

Warisan Dunia UNESCO: Kepulauan Derawan, termasuk Kakaban, telah dicalonkan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO sejak 2005 karena keanekaragaman hayati dan keunikan ekosistemnya. 

Biodiversitas: Kakaban, bersama Kepulauan Derawan, memiliki biodiversitas laut yang hanya kalah dari Kepulauan Raja Ampat, dengan lebih dari 507 spesies karang dan 872 spesies ikan karang. Danau Kakaban dianggap sebagai salah satu danau ubur-ubur terbesar di dunia. 

Pertanyaan yang sering ditanyakan tentang Pulau Kakaban 

Apa yang membuat Danau Kakaban istimewa?  

Danau Kakaban memiliki ubur-ubur tanpa sengat yang unik, memungkinkan wisatawan berenang bersama mereka dengan aman.

Bagaimana cara menuju Pulau Kakaban?  

Dari Berau atau Tarakan, naik speedboat ke Pulau Derawan (30–45 menit), lalu lanjut ke Kakaban (sekitar 45 menit).

Apa aktivitas utama di Pulau Kakaban?  

Snorkeling, diving di terumbu karang, dan berenang di Danau Kakaban bersama ubur-ubur tanpa sengat.

Apakah ada penginapan di Pulau Kakaban?  

Tidak, Kakaban tidak berpenghuni. Wisatawan biasanya menginap di Pulau Derawan atau Maratua.

Kapan waktu terbaik mengunjungi Kakaban?  

Musim kemarau (April–Oktober) untuk cuaca stabil dan ombak tenang.

YH Reporter
YH Reporter Saya adalah Seorang IT dan Penulis, Pernah Bekerja di Instansi Pemerintahan dan Swasta. Sumbangsih kepada Negara dengan mengangkat tulisan di Sektor Wisata sebagai 5 besar penggerak perekonomian Indonesia.

Posting Komentar untuk "Review Pulau Kakaban, Kepulauan Derawan, Kabupaten Berau"