Pancurajipost.com - Pulau Kakaban adalah salah satu pulau yang merupakan bagian dari gugusan kepulauan yang terkenal akan keindahan alam bawah lautnya dan masuk dalam kawasan Coral Triangle, yang dikenal sebagai salah satu pusat keanekaragaman hayati laut terkaya di dunia.
Pulau Kakaban terletak di Kepulauan Derawan, Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Timur, Indonesia.
![]() |
Pulau Kakaban, Kepulauan Derawan Foto (IG @paramiswari) |
Lokasi dan Geografi
Google Map Pulau Kakaban
Alamat dan Nomor telepon Pulau Kakaban
Lokasi
![]() |
Pulau Kakaban, Sumber : Google Map (tahun 2025) |
Luas
Pulau Kakaban memiliki luas sekitar 774,2 hektar.
Topografi
![]() |
Hutan dan laut Pulau Kakaban Foto (Irma Vania Rahma) |
Hutan ini terdiri dari berbagai jenis pohon tropis, meskipun vegetasi lebat ini kadang menyulitkan eksplorasi.
Asal Nama dan Bahasa
Nama Kakaban, seperti pulau lain di Kepulauan Derawan, berasal dari bahasa Bajau, suku lokal yang dikenal sebagai pelaut ulung.
Nama "Kakaban" secara morfologis terkait dengan kata "kaka" dalam bahasa Indonesia, dengan tambahan sufiks "-ban" dalam bahasa Bajau, yang merujuk pada karakteristik danau yang "dipeluk" oleh pulau.
Nama "Kakaban" berasal dari bahasa lokal yang berarti "memeluk". Nama ini merujuk pada karakteristik pulau yang seolah "memeluk" Danau Kakaban di tengahnya, sebuah danau air payau yang menjadi daya tarik utama pulau ini.
Danau Kakaban: Keunikan Ubur-Ubur Tanpa Sengat
Danau Kakaban
Salah satu daya tarik utama Pulau Kakaban adalah Danau Kakaban, sebuah danau air payau yang terletak di tengah pulau, dikelilingi oleh hutan lebat.
Danau ini terbentuk dari kombinasi air hujan dan rembesan air laut yang masuk melalui pori-pori tanah, menciptakan lingkungan unik yang disebut sebagai danau air payau.
![]() |
Danau Kakaban Foto (IG @atourin) |
Danau Kakaban ini adalah danau purba yang menjadi salah satu destinasi wisata konservasi di Provinsi Kalimantan Timur.
Keunikan Danau Kakaban terletak pada jenis airnya yang payau dan juga keberadaan ubur-ubur tanpa sengat yang mendiami danau tersebut. Ada empat jenis ubur-ubur di danau ini nih, ada ubur-ubur bulan, totol, kotak, dan ubur-ubur terbalik.
Jika berkunjung ke Danau Kakaban, anda dipersilahkan untuk berenang dengan syarat :
- Jangan mengunakan fins (alat bantu berenang yang berbentuk menyerupai kaki sirip),
- Berenanglah secara perlahan
- Tidak boleh mengangkat ubur-ubur.
- Tidak boleh memakai sunblock atau lotion pelindung kulit.
Ubur-Ubur Tanpa Sengat
![]() |
Melihat ubur ubur jinak di Pulau Kakaban Foto (IG @gemaramadhan57) |
Ubur-ubur ini telah berevolusi selama ribuan tahun setelah terperangkap di danau ini, kehilangan kemampuan menyengatnya karena tidak adanya predator alami.
Wisatawan dapat berenang di danau ini dan berinteraksi dengan ubur-ubur tanpa khawatir tersengat, menjadikannya pengalaman yang langka dan menarik. Danau ini sering disebut sebagai salah satu keajaiban alam dunia.
Spesies
Terdapat empat spesies ubur-ubur unik di danau ini, beberapa di antaranya mampu berfotosintesis, sebuah adaptasi langka di antara hewan. Ukuran ubur-ubur bervariasi, dari sebesar koin hingga lebih besar dari telapak tangan orang dewasa.
Keunikan Ekologi
Ekosistem dan Keanekaragaman Hayati
Terumbu Karang
Pulau Kakaban dikelilingi oleh terumbu karang yang kaya, dengan tutupan karang keras dan karang hidup yang mendukung keanekaragaman hayati laut.
Survei pada tahun 2003 menunjukkan bahwa Kepulauan Derawan, termasuk Kakaban, memiliki lebih dari 832 spesies ikan karang, dengan kelompok dominan seperti Gobes (Gobiidae), Wrasses (Labridae), dan Damselfishes (Pomacentridae).
Biota Laut
![]() |
Hiu di Pulau Kakaban Foto (Hanafi Ingah Jauhari) |
Pulau ini juga merupakan habitat bagi spesies yang dilindungi seperti penyu hijau (Chelonia mydas), penyu sisik (Erethmochelys fimbriata), dan ketam kelapa (Birgus latro).
Ekosistem Pesisir
Selain terumbu karang, Kakaban memiliki ekosistem padang lamun dan hutan mangrove yang penting secara ekologi dan ekonomi, meskipun terancam oleh aktivitas manusia seperti sedimentasi dan kerusakan akibat baling-baling perahu.
Aktivitas Wisata
Snorkeling dan Diving
![]() |
Menyelam di Pulau Kakaban, Kepulauan Derawan Foto (@ridhorizkiyuda91) |
Spot snorkeling dan diving di sekitar pulau menawarkan pemandangan karang yang hidup dan berbagai spesies laut, termasuk pari manta dan kuda laut kerdil.
Eksplorasi Danau Kakaban
Berenang di Danau Kakaban bersama ubur-ubur tanpa sengat adalah pengalaman utama yang menarik wisatawan mancanegara.
Laguna Kehe Daing
![]() |
Laguna Kehe Daing Pulau Kakaban Foto (@diana_gunawan12) |
Lokasi ini menambah pesona petualangan di pulau ini, meskipun disarankan untuk menggunakan pemandu lokal agar tidak melewatkan atraksi ini.
Pantai dan Relaksasi
Pantai Kakaban menawarkan pasir putih yang bersih, air jernih, dan suasana tenang, cocok untuk bersantai atau menikmati pemandangan matahari terbenam.
Island Hopping
Kakaban sering menjadi bagian dari tur island hopping dari Pulau Derawan, yang juga mencakup Maratua dan Sangalaki. Perjalanan antar pulau ini dilakukan dengan speedboat.
Aksesibilitas
Rute Perjalanan
Untuk mencapai Pulau Kakaban, wisatawan biasanya memulai perjalanan dari Pulau Derawan, yang dapat diakses melalui dua jalur utama:
1. Via Tarakan
Terbang ke Tarakan, lalu menggunakan angkutan umum ke Pelabuhan Tengkayu Tarakan, diikuti dengan perjalanan speedboat ke Pulau Derawan (sekitar 3 jam), kemudian ke Kakaban (sekitar 45 menit).
2. Via Berau
Terbang ke Berau (Bandara Kalimarau), dilanjutkan dengan perjalanan darat selama 2,5–3 jam ke Pelabuhan Tanjung Batu, lalu naik speedboat selama 30–45 menit ke Pulau Derawan, dan akhirnya ke Kakaban.
Transportasi dari Derawan ke Kakaban
Perjalanan dari Pulau Derawan ke Kakaban memakan waktu sekitar 45 menit hingga 1 jam dengan speedboat.
Biaya
Contoh biaya transportasi meliputi speedboat dari Tanjung Batu ke Derawan sekitar Rp100.000/orang, sedangkan perjalanan dari Maratua ke Tanjung Redeb (Berau) sekitar Rp3.000.000/kapal (kapasitas 16 orang).
Konservasi dan Tantangan
Kawasan Konservasi: Kakaban, bersama pulau-pulau lain di Kepulauan Derawan, termasuk dalam Kawasan Konservasi Bahari Berau seluas 285.549 hektar yang ditetapkan pada tahun 2016.
Kawasan ini melindungi ekosistem terumbu karang, padang lamun, dan mangrove, serta spesies terancam seperti penyu hijau dan dugong.
Ancaman
Ekosistem Kakaban menghadapi ancaman seperti penangkapan ikan ilegal, sampah plastik yang terbawa arus dari negara tetangga (Malaysia dan Filipina), serta kerusakan terumbu karang akibat ghost nets dan aktivitas manusia seperti sedimentasi dan kerusakan baling-baling perahu.
Upaya Konservasi
Organisasi seperti WWF Indonesia dan Yayasan Berau Lestari mendorong pariwisata berkelanjutan melalui program seperti Signing Blue, yang mengedukasi wisatawan untuk bertanggung jawab, misalnya dengan membawa botol air minum sendiri untuk mengurangi sampah plastik.
Rehabilitasi terumbu karang dengan metode rock pile juga dilakukan untuk menjaga ekosistem laut.
Wisata Berkelanjutan
Program seperti Maratua Jazz and Dive Fiesta dan Disko Asik diadakan untuk mempromosikan pariwisata yang ramah lingkungan, dengan melibatkan masyarakat lokal, pemerintah, dan pelaku wisata.
Budaya dan Masyarakat
Ketiadaan Penduduk
Tidak seperti Pulau Derawan atau Maratua, Kakaban tidak berpenghuni. Hal ini menjaga keaslian alamnya, tetapi juga berarti fasilitas di pulau ini sangat terbatas. Wisatawan biasanya menginap di Pulau Derawan atau Maratua.
Tips untuk Wisatawan
Waktu Terbaik
Kunjungi Kakaban saat musim kemarau (April–Oktober) untuk cuaca yang lebih stabil dan ombak yang lebih tenang, meskipun perjalanan bisa dipengaruhi oleh pasang surut.
Persiapan
Bawa perlengkapan snorkeling sendiri jika memungkinkan, serta botol air minum untuk mendukung pariwisata berkelanjutan. Gunakan pemandu lokal untuk eksplorasi laguna atau gua agar lebih aman dan efisien.
Penginapan
Wisatawan biasanya menginap di Pulau Derawan (homestay atau resor pinggir pantai) atau Maratua (resor eksklusif). Kakaban sendiri tidak memiliki penginapan.
Operator Tur
Operator seperti Indonesia Juara Trip menawarkan open trip atau private trip untuk menjelajahi Kakaban dan pulau sekitarnya, dengan harga mulai dari Rp2.422.500 untuk paket 3 hari 2 malam (data per Desember 2024).
Signifikansi Global
Warisan Dunia UNESCO: Kepulauan Derawan, termasuk Kakaban, telah dicalonkan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO sejak 2005 karena keanekaragaman hayati dan keunikan ekosistemnya.
Biodiversitas: Kakaban, bersama Kepulauan Derawan, memiliki biodiversitas laut yang hanya kalah dari Kepulauan Raja Ampat, dengan lebih dari 507 spesies karang dan 872 spesies ikan karang. Danau Kakaban dianggap sebagai salah satu danau ubur-ubur terbesar di dunia.
Pertanyaan yang sering ditanyakan tentang Pulau Kakaban
Apa yang membuat Danau Kakaban istimewa?
Danau Kakaban memiliki ubur-ubur tanpa sengat yang unik, memungkinkan wisatawan berenang bersama mereka dengan aman.
Bagaimana cara menuju Pulau Kakaban?
Dari Berau atau Tarakan, naik speedboat ke Pulau Derawan (30–45 menit), lalu lanjut ke Kakaban (sekitar 45 menit).
Apa aktivitas utama di Pulau Kakaban?
Snorkeling, diving di terumbu karang, dan berenang di Danau Kakaban bersama ubur-ubur tanpa sengat.
Apakah ada penginapan di Pulau Kakaban?
Tidak, Kakaban tidak berpenghuni. Wisatawan biasanya menginap di Pulau Derawan atau Maratua.
Kapan waktu terbaik mengunjungi Kakaban?
Musim kemarau (April–Oktober) untuk cuaca stabil dan ombak tenang.
Posting Komentar untuk "Review Pulau Kakaban, Kepulauan Derawan, Kabupaten Berau"