CAP GO MEH 2021 Kabupaten Sanggau

Pancurajipost.com, Sanggau - Perayaan Cap Go Meh pada hari Sabtu, 27 Februari 2021 dilaksanakan dengan melakukan Prosedur kesehatan . Perayaan ini dilaksanakan 15 hari  setelah Perayaan Hari Raya Imlek yang jatuh pada hari Jum'at, 12 Februari 2021 lalu.
Perayaan Cap Go Meh
Perayaan Cap Go Meh

Hadir dalam dalam acara perayaan tersebut, Bupati Sanggau Paolus Hadi, Wakil Bupati Sanggau Drs. Yohanes Ontot, M.Si,  Ketua DPRD Sangau JUMADI,S.Sos, Kapolres Sanggau AKBP Raymond Marcellino Masengi, S.I.K., M.H, Dandim 1204, Ketua Pengadilan Negeri Sanggau, Kepala Kejaksaan Negeri Sanggau, Para Kepala OPD Kabupaten Sanggau/yang mewakili, Para Ketua Lembaga Masyarakat,Tokoh Agama, Tokoh Adat, Camat Kapuas, Lurah Ilir Kota, dam lain lain 

Perayaan Cap Go Meh
Foto Bupati Sanggau, dalam Sambutannya

Ketua MABT Sanggau Aldi Hermawan dalam sabutannya mengatakan "Didalam kesempatan lain ada  Ketua MABT lain bertanya kepada saya, Kok ada rumah adat yang biaya nya 100 persen dari APBD, dan saya menjawab Karena Pemerintah Kabupaten Sanggau bangga dan peduli terhadap seluruh masyarakat. Bukan hanya Tionghoa, tapi Dayak, Melayu, G3, Bugis dan semuanya. Oleh karena itu saya sangat bersyukur tinggal dan dipimpin oleh Pemerintah Daerah yang sangat mensupot budaya dan kegiatannya di Kabupaten Sanggau," tegasnya.
Perayaan Cap Go Meh
Foto Ketua MABT Sanggau dalam Sambutannya

Bupati dalam sambutannya menegaskan "Di Tahun 2021 ini Saya serahkan  pengelolaannya kepada MABT, artinya tuan rumahnya jelas, tapi tanah dan bangunanya masih aset Pemerintah Daerah, dan yang mengelolanya saya serahkan ke Pengurus MABT Kabupaten Sanggau, " Tegas Bupati.

Dalam acara tersebut diisi dengan tarian Barogsai disertai dengan Drama tentang suasana Pandemi dan Tarian Khas Masyarakat Tionghoa.

Video Cap Go Meh


Berikut Foto-Foto Kegiatan Cap Gomeh 2021
Perayaan Cap Go Meh

Perayaan Cap Go Meh

Perayaan Cap Go Meh

Perayaan Cap Go Meh

Perayaan Cap Go Meh

Perayaan Cap Go Meh

Perayaan Cap Go Meh

Perayaan Cap Go Meh

Perayaan Cap Go Meh

Perayaan Cap Go Meh

Perayaan Cap Go Meh

Perayaan Cap Go Meh

Perayaan Cap Go Meh

Perayaan Cap Go Meh

Perayaan Cap Go Meh

Perayaan Cap Go Meh

Perayaan Cap Go Meh

Perayaan Cap Go Meh

Perayaan Cap Go Meh

Perayaan Cap Go Meh



Perayaan Cap Go Meh

Perayaan Cap Go Meh

Perayaan Cap Go Meh

Perayaan Cap Go Meh

Perayaan Cap Go Meh

Perayaan Cap Go Meh

Perayaan Cap Go Meh

Perayaan Cap Go Meh

Perayaan Cap Go Meh

Perayaan Cap Go Meh

Perayaan Cap Go Meh

Perayaan Cap Go Meh

Perayaan Cap Go Meh

Perayaan Cap Go Meh

Perayaan Cap Go Meh

Perayaan Cap Go Meh

Perayaan Cap Go Meh

Barongsai Perayaan Cap Go Meh

Perayaan Cap Go Meh

Perayaan Cap Go Meh

Perayaan Cap Go Meh

Perayaan Cap Go Meh

Perayaan Cap Go Meh

Perayaan Cap Go Meh

Perayaan Cap Go Meh

Perayaan Cap Go Meh

Perayaan Cap Go Meh

Perayaan Cap Go Meh

Perayaan Cap Go Meh

Perayaan Cap Go Meh

Perayaan Cap Go Meh

Perayaan Cap Go Meh

Perayaan Cap Go Meh

Perayaan Cap Go Meh

Perayaan Cap Go Meh

Perayaan Cap Go Meh

Perayaan Cap Go Meh

Perayaan Cap Go Meh

Perayaan Cap Go Meh

Penjelasan Cap Go Meh

Cap Go Meh adalah perayaan tradisional Tionghoa yang dirayakan pada tanggal 15 bulan pertama dalam penanggalan lunar atau kalender Tionghoa. Festival ini merupakan bagian dari rangkaian perayaan Tahun Baru Imlek dan sering disebut juga sebagai "Festival Lantern" atau "Festival Kelima Belas".

Cap Go Meh di Indonesia memiliki nuansa yang unik dan khas dengan adanya pengaruh budaya lokal. Perayaan ini biasanya dilakukan dengan mengadakan pawai dan parade, memasang lampion-lampion yang berwarna-warni, mengadakan pertunjukan seni dan budaya Tionghoa, serta menikmati berbagai makanan khas Tionghoa.

Selama Cap Go Meh, masyarakat Tionghoa berkumpul bersama keluarga dan teman-teman untuk merayakan dengan gembira. Ada juga tradisi berziarah ke tempat-tempat suci atau leluhur serta memohon berkat dan keberuntungan untuk tahun yang akan datang.

Perayaan Cap Go Meh menjadi momen penting bagi masyarakat Tionghoa di Indonesia untuk mempertahankan dan merayakan warisan budaya mereka sambil berbagi kegembiraan dengan masyarakat luas.

Kapan CAP GO MEH diselenggarakan

Cap Go Meh biasanya diselenggarakan pada tanggal 15 bulan pertama dalam penanggalan lunar atau kalender Tionghoa. Tanggal tersebut berbeda setiap tahunnya karena mengikuti perhitungan penanggalan lunar yang berbeda dengan penanggalan Gregorian yang digunakan secara umum. Oleh karena itu, tanggal penyelenggaraan Cap Go Meh akan berbeda setiap tahunnya tergantung pada penanggalan lunar tersebut. Sebaiknya Anda merujuk pada kalender Tionghoa atau sumber-sumber terpercaya untuk mengetahui tanggal pasti penyelenggaraan Cap Go Meh pada tahun yang ingin Anda ketahui.

Darimana asalnya CAP GO MEH?

Asal usul Cap Go Meh berasal dari budaya Tionghoa yang kemudian diadopsi oleh komunitas Tionghoa di Indonesia. Cap Go Meh secara harfiah berarti "lima belas malam" dalam bahasa Hokkien, yang merujuk pada tanggal 15 bulan pertama dalam penanggalan lunar atau kalender Tionghoa.

Tradisi Cap Go Meh berasal dari Festival Lantern atau Yuanxiao Festival di Tiongkok. Festival ini merupakan bagian dari perayaan Tahun Baru Imlek yang dirayakan selama 15 hari. Pada malam ke-15, orang-orang akan berkumpul di luar rumah dengan membawa lampion dan berjalan di sepanjang jalan sambil menikmati pertunjukan seni dan pesta makanan.

Ketika komunitas Tionghoa berimigrasi ke Indonesia, mereka membawa tradisi dan perayaan ini dengan mereka. Di Indonesia, Cap Go Meh menjadi perayaan yang sangat populer di kalangan masyarakat Tionghoa. Namun, perayaan ini juga telah mengalami pengaruh budaya lokal, dengan adanya elemen-elemen budaya Indonesia yang terintegrasi ke dalam perayaan ini, seperti tarian tradisional, musik, dan makanan khas Indonesia yang turut meramaikan acara tersebut.

Sebagai hasil dari adaptasi budaya tersebut, Cap Go Meh di Indonesia memiliki nuansa yang unik dan menjadi bagian penting dari keberagaman budaya Indonesia.

YH Reporter
YH Reporter Saya adalah Seorang IT dan Penulis, Pernah Bekerja di Instansi Pemerintahan dan Swasta. Sumbangsih kepada Negara dengan mengangkat tulisan di Sektor Wisata sebagai 5 besar penggerak perekonomian Indonesia.