Pancurajipost.com - Taman Tanjong adalah destinasi wisata baru di Kota Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur, yang telah menjadi magnet bagi warga lokal dan wisatawan sejak resmi dibuka pada awal April 2025, bertepatan dengan libur Idulfitri 1446 Hijriah.
Berlokasi di kawasan eks Tanjung, Jalan Diponegoro, Kelurahan Panji, tepat di area Bundaran Tugu Adipura, taman ini dirancang sebagai Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang ramah keluarga, menggabungkan estetika modern, fungsi rekreasi, dan pemberdayaan ekonomi lokal melalui Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
![]() |
Taman Tanjong Tenggarong Foto (Kasa Aditya) |
Berikut adalah penjelasan detail tentang Taman Tanjong berdasarkan berbagai aspek:
1. Jalur Lokasi dan Aksesibilitas
Google Map Taman Tanjong
Alamat dan Nomor Telepon Taman Tanjong
Lokasi: Taman Tanjong terletak di Jalan Diponegoro, Kelurahan Panji, Kecamatan Tenggarong, tepat di samping Museum Mulawarman dan berdekatan dengan Taman Titik Nol Tenggarong. Posisinya di tepi Sungai Mahakam memberikan suasana sejuk dan pemandangan yang menawan.
Geser gambar untuk melihat sekeliling pintu masuk Taman Tanjong Tenggarong
Jarak dan Waktu Tempuh:
Dari pusat kota Tenggarong, taman ini sangat mudah dijangkau karena berada di jantung kota, hanya beberapa menit dengan kendaraan atau berjalan kaki.
Dari Samarinda, atau Bandara Aji Pangeran Tumenggung Pranoto jaraknya sekitar 53.2 km, dapat ditempuh dalam waktu 45 menit hingga 1 jam lebih, tergantung kondisi lalu lintas.
Dari Balikpapan, atau Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan perjalanan memakan waktu sekitar 2,5 - 3 jam dengan jarak sekitar 123 Km melalui jalur darat dengan rute jalan Soekarno-Hatta.
Akses Jalan:
Jalur menuju Taman Tanjong merupakan jalan utama kota yang sudah beraspal dan mudah dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat.
Lokasinya strategis, dekat dengan landmark lain seperti Museum Mulawarman dan Jembatan Kutai Kartanegara, menjadikannya bagian dari pusat aktivitas kota.
Transportasi Umum: Rapid bus lokal atau angkutan kota tersedia di Tenggarong, meskipun banyak pengunjung memilih kendaraan pribadi atau ojek untuk kenyamanan.
2. Latar Belakang dan Sejarah Pembangunan
Transformasi Kawasan: Taman Tanjong dibangun di atas lahan eks Perumahan Tanjong, yang sebelumnya kurang optimal dimanfaatkan. Pemerintah Kabupaten Kukar, melalui Dinas Pekerjaan Umum (PU), merelokasi perumahan tersebut untuk mengubah lahan menjadi RTH modern.
Peresmian: Taman ini resmi dibuka oleh Bupati Kukar, Edi Damansyah, setelah Idulfitri 2025, meskipun peresmian awal Tugu Latihan Integrasi Taruna Wreda Nusantara (Latsitardanus) XLIV dilakukan pada 2 Juni 2024. Pembukaan taman sempat tertunda karena relokasi pedagang di kawasan tersebut.
Tujuan Pembangunan:
- Menciptakan ruang publik yang inklusif, nyaman, dan ramah keluarga untuk rekreasi dan interaksi sosial.
- Mendukung pertumbuhan ekonomi kreatif (Ekraf) melalui penataan UMKM.
- Meningkatkan estetika kota Tenggarong sebagai ibu kota Kukar yang layak huni dan berbudaya.
Konsep Budaya: Taman ini dirancang dengan mengangkat kearifan lokal, sejalan dengan visi Tenggarong sebagai kota budaya, sebagaimana diungkapkan Bupati Edi Damansyah pada 2022.
3. Daya Tarik Wisata
Taman Tanjong menawarkan berbagai atraksi yang menjadikannya destinasi favorit, terutama untuk keluarga, anak muda, dan komunitas lokal:
a. Desain Modern dan Oase Hijau
![]() |
Pengunjung Taman Tanjong duduk santai di rumput sintesis Foto (Rosna Yuliansari) |
![]() |
Terlihat jelas keindahan Sungai Mahakam di Taman Tanjong Foto (Kasa Aditya) |
Spot Instagramable: Taman ini dilengkapi spot foto yang fotogenik, seperti area rumput sintetis, panggung kecil, dan latar Sungai Mahakam, menjadikannya populer di media sosial.
b. Area Rekreasi Keluarga
![]() |
Taman Tanjong Tenggarong Foto (Kasa Aditya) |
Panggung Kecil: Di ujung taman terdapat panggung untuk pertunjukan seni, kegiatan komunitas, atau acara publik seperti senam pagi dan edukasi lingkungan.
Aktivitas Komunitas: Taman ini sering digunakan untuk kegiatan seperti senam, pertunjukan seni lokal, dan edukasi lingkungan untuk anak-anak sekolah, menjadikannya pusat ekspresi warga.
c. Pusat UMKM dan Kuliner
Stan UMKM: Sekitar taman, terdapat stan UMKM yang menjajakan makanan dan minuman khas Kukar, seperti es buah, makanan ringan, dan kuliner lokal lainnya. Kehadiran UMKM ini meningkatkan pendapatan pelaku usaha mikro.
Dampak Ekonomi: Pedagang melaporkan peningkatan penjualan karena ramainya pengunjung, terutama sore hingga malam hari dan akhir pekan. Contohnya, Rino, penjual es buah, menyebutkan penjualannya jauh lebih baik karena lokasi strategis taman.
Penataan Pedagang: Pemerintah telah menetapkan zona khusus untuk UMKM agar tidak mengganggu fungsi utama RTH, memastikan estetika dan kenyamanan taman tetap terjaga.
d. Ruang Sosial dan Kesehatan
![]() |
Kepadatan pengunjung taman tanjong Foto (Fahmila Ilma) |
Kesehatan Mental dan Fisik: Sebagai RTH, taman ini membantu warga melepas penat, menyegarkan pikiran, dan meningkatkan kesehatan mental melalui suasana asri dan aktivitas fisik seperti berjalan atau senam.
Simbol Gotong Royong: Taman ini mencerminkan semangat kebersamaan warga, dengan pengelolaan berbasis partisipasi masyarakat untuk kebersihan dan keamanan.
4. Fasilitas Taman Tanjong
Taman Tanjong dilengkapi fasilitas yang mendukung kenyamanan pengunjung, meskipun beberapa masih dalam tahap pengembangan:
- Area Bermain Anak: Taman bermain sederhana dan rumput sintetis untuk anak-anak.
- Bangku Taman: Tersedia untuk pengunjung bersantai.
- Panggung Kecil: Untuk acara komunitas atau pertunjukan.
- Jalur Pedestrian: Rapi dan nyaman untuk berjalan.
- Stan UMKM: Menyediakan makanan dan minuman.
- Parkir: Masih dalam penataan oleh Dinas Perhubungan (Dishub) Kukar untuk mengatasi masalah kepadatan, terutama saat akhir pekan.
- Kebersihan: Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kukar bertanggung jawab atas pengelolaan sampah, meskipun kesadaran pengunjung masih menjadi tantangan.
- Toilet: Pengunjung bisa menikmati toilet umum yang terjaga dengan baik dan bersih, memberikan kenyamanan siapa saja yang berkunjung ke taman tanjong.
- Rencana Pengembangan: penerangan tambahan, dan fasilitas lain sedang direncanakan untuk meningkatkan kenyamanan.
![]() |
Toilet yang bersih di Taman Tanjong Foto (Kasa Aditya) |
5. Pengelolaan dan Kolaborasi
Pengelola Utama: Taman Tanjong dikelola oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kukar setelah diserahterimakan dari Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kukar.
Kolaborasi Lintas OPD:
Dinas Perhubungan (Dishub): Mengelola parkir untuk mencegah kemacetan.
Satpol PP: Menjaga keamanan dan ketertiban pengunjung.
Dinas Koperasi dan UKM: Menata dan membina pedagang UMKM agar sesuai dengan zona yang ditentukan.
Partisipasi Masyarakat: Pemerintah melibatkan warga dalam menjaga kebersihan, keamanan, dan pengelolaan taman melalui jadwal kebersihan dan pengawasan komunitas.
Pemeliharaan: Bupati Edi Damansyah menekankan bahwa merawat taman lebih sulit daripada membangunnya, sehingga kesadaran bersama diperlukan untuk menjaga keberlanjutan.
6. Dampak dan Respon Masyarakat
Antusiasme Warga: Sejak dibuka, Taman Tanjong ramai dikunjungi, terutama sore hingga malam hari dan akhir pekan. Pengunjung dari Samarinda dan Balikpapan juga memberikan respons positif terhadap penataan kota Tenggarong.
Manfaat Ekonomi: Kehadiran UMKM di taman meningkatkan pendapatan pedagang lokal, menjadikannya stimulus ekonomi skala mikro.
Manfaat Sosial: Taman ini memperkuat interaksi sosial, menyediakan ruang untuk anak-anak bermain, orang tua bersantai, dan komunitas menggelar kegiatan. Fatimah (42), warga Tenggarong, mengungkapkan kegembiraannya karena bisa mengajak anak-anak piknik tanpa harus ke luar kota.
Apresiasi Regional: Masyarakat dari Samarinda dan Balikpapan memuji perkembangan Tenggarong sebagai kota yang semakin tertata dan ramah wisatawan.
7. Tantangan Taman Tanjong
Kebersihan: Banyak pengunjung yang belum sadar untuk membuang sampah pada tempatnya, meninggalkan sampah berserakan di taman. Bupati Edi Damansyah menyatakan kekecewaannya atas rendahnya kepedulian kebersihan dan menginstruksikan DLHK untuk mengatur kawasan lebih ketat.
Pengelolaan Parkir: Tingginya jumlah pengunjung menyebabkan masalah parkir, terutama saat akhir pekan. Dishub Kukar sedang merumuskan sistem parkir jangka panjang.
Penataan Pedagang: Meskipun zona UMKM telah ditentukan, beberapa pedagang masih perlu ditata ulang agar tidak mengganggu estetika dan fungsi taman.
Pemeliharaan Jangka Panjang: Keberlanjutan taman bergantung pada kolaborasi masyarakat dan pemerintah, yang membutuhkan kesadaran tinggi untuk menjaga fasilitas.
8. Rencana Pengembangan Taman Tanjong
Fasilitas Tambahan: DLHK Kukar berencana menambah toilet, penerangan, dan fasilitas lain untuk meningkatkan kenyamanan pengunjung.
Pengembangan RTH: Taman akan terus dikembangkan sebagai ruang terbuka hijau yang lebih fungsional, dengan penambahan vegetasi asli dan area rekreasi baru.
Peningkatan UMKM: Dinas Koperasi dan UKM akan terus membina pedagang untuk meningkatkan kualitas produk dan pelayanan, sekaligus memastikan penataan yang rapi.
Acara Reguler: Taman ini diharapkan menjadi pusat kegiatan rutin seperti pasar malam, festival seni, atau edukasi lingkungan untuk menarik lebih banyak wisatawan.
9. Tips untuk Pengunjung Taman Tanjong
Waktu Kunjungan Terbaik:
- Sore hingga malam hari (16.00-21.00 WITA) untuk menikmati suasana sejuk dan keramaian UMKM.
- Akhir pekan untuk acara komunitas atau pertunjukan seni.
Persiapan:
- Bawa alas untuk piknik jika ingin bersantai di rumput sintetis.
- Siapkan uang tunai untuk membeli makanan/minuman dari UMKM.
- Gunakan pakaian santai dan sepatu nyaman untuk berjalan.
Kebersihan:
- Buang sampah pada tempatnya untuk menjaga keindahan taman.
- Hindari merusak fasilitas seperti bangku atau area bermain.
Keamanan:
- Awasi anak-anak saat bermain di area ramai.
- Parkir di area yang ditentukan untuk menghindari kemacetan.
Kombinasi Wisata: Kunjungi landmark terdekat seperti Museum Mulawarman, Taman Titik Nol, atau Jembatan Kutai Kartanegara untuk pengalaman wisata yang lebih lengkap.
10. Konteks Budaya dan Regional
Identitas Kota Raja: Tenggarong, dikenal sebagai Kota Raja, memiliki warisan budaya Kesultanan Kutai Kartanegara. Taman Tanjong memperkuat identitas ini dengan menjadi ruang publik yang mencerminkan kemajuan kota sekaligus kearifan lokal.
Sinergi dengan Wisata Lain: Taman ini bersinergi dengan destinasi lain di Tenggarong, seperti Pulau Kumala, Ladang Budaya (Ladaya), dan Masjid Agung Sultan Sulaiman, menjadikan kota ini semakin menarik sebagai tujuan wisata.
Festival dan Acara: Taman Tanjong berpotensi menjadi lokasi acara seperti Tenggarong International Folk Art Festival (TIFAF), yang rutin menarik wisatawan domestik dan internasional.
Kesimpulan
Taman Tanjong Tenggarong adalah bukti nyata komitmen Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara untuk menciptakan ruang publik yang inklusif, estetis, dan bermanfaat bagi masyarakat.
Dengan desain modern, fasilitas ramah keluarga, dan kehadiran UMKM, taman ini tidak hanya menjadi tempat rekreasi, tetapi juga simbol perubahan dan kebangkitan ekonomi lokal.
Meskipun menghadapi tantangan seperti kebersihan dan pengelolaan parkir, antusiasme warga dan rencana pengembangan menunjukkan potensi besar taman ini sebagai ikon baru Kota Tenggarong.
Bagi Anda yang mencari tempat bersantai, menikmati kuliner lokal, atau menghabiskan waktu bersama keluarga dengan biaya terjangkau, Taman Tanjong adalah destinasi yang wajib dikunjungi di jantung Kota Raja.
Posting Komentar untuk "Review Taman Tanjong Tenggarong: Oase Hijau dan Ikon Baru Kota Raja"