Pancurajipost.com - Masjid Agung Sultan Aji Muhammad Sulaiman, yang terletak di Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, merupakan salah satu masjid termegah dan terbesar di wilayah ini.
Masjid ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga memiliki nilai sejarah, budaya, dan sosial yang signifikan bagi masyarakat setempat.
![]() |
Masjid Agung Sultan Aji Muhammad Sulaiman |
Berikut adalah penjelasan detail tentang Masjid Agung Sultan Aji Muhammad Sulaiman:
Sejarah dan Latar Belakang
Pendirian: Masjid ini mulai dibangun pada tahun 1989 atas prakarsa Bupati Kutai Kartanegara saat itu, Ahmad Maulana Sulaiman, dan selesai pada tahun 1993.
Pembangunan masjid ini dipicu oleh kebutuhan akan tempat ibadah yang lebih besar, karena Masjid Jami Aji Amir Hasanuddin, yang berusia lebih dari satu abad, sudah tidak mampu menampung jemaah yang semakin banyak pada 1980-an.
Nama: Masjid ini dinamakan untuk menghormati Sultan Aji Muhammad Sulaiman, sebuah nama yang mencerminkan kaitan historis dengan Kesultanan Kutai Kartanegara.
Lokasi Strategis: Masjid ini terletak di Jalan KH Dewantara No. 1, Kelurahan Panji, Kecamatan Tenggarong, hanya sekitar 100 meter dari Masjid Jami Aji Amir Hasanuddin.
Lokasinya berada di kawasan bersejarah, dekat dengan Keraton Kutai Kartanegara, Museum Mulawarman, dan makam raja-raja Kutai, menunjukkan hubungan erat antara agama dan pemerintahan dalam tata ruang kota Islam tradisional.
Arsitektur dan Spesifikasi Fisik
Luas: Masjid ini memiliki luas tanah sekitar 3.500 m² dan luas bangunan mencapai 27.000 m², menjadikannya masjid terbesar di Kutai Kartanegara yang mampu menampung hingga 6.000 jemaah.
Desain: Bangunan masjid ini dirancang dengan gaya arsitektur modern yang menggabungkan elemen-elemen Islami dan lokal.
Meskipun detail arsitektur spesifik seperti ornamen atau kubah tidak dijelaskan secara rinci dalam sumber, masjid ini dikenal karena kemegahannya dan menjadi landmark penting di Tenggarong.
Fasilitas:
![]() |
Tempat wudhu Masjid Agung Sultan Aji Muhammad Sulaiman |
Pelataran dan Parkir: Masjid ini memiliki halaman parkir yang luas dan pelataran depan untuk kegiatan komunal.
Kios Ekonomi: Puluhan kios telah dibangun di kawasan luar masjid untuk mendukung aktivitas ekonomi mikro, seperti penjualan makanan, pakaian muslim, dan jasa lainnya.
Fasilitas Anak: Terdapat area bermain untuk anak-anak, menjadikan masjid ramah keluarga.
Drainase: Infrastruktur seperti drainase telah diperbaiki oleh Dinas Pekerjaan Umum Kutai Kartanegara untuk mencegah genangan air.
Fungsi dan Peran Sosial
![]() |
Foto drone Masjid Agung Sultan Aji Muhammad Sulaiman (Hairi Cipta) |
Kegiatan Keagamaan Rutin: Masjid ini menyelenggarakan agenda tahunan seperti peringatan Muharram, Maulid Nabi, Isra Mi’raj, Pesantren Kilat Ramadan, serta pelaksanaan salat Idulfitri dan Iduladha, yang sering dihadiri oleh Bupati Kutai Kartanegara.
Pemberdayaan Ekonomi: Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara telah mengembangkan kawasan masjid sebagai pusat ekonomi mikro.
Kios-kios di sekitar masjid menawarkan berbagai produk dan jasa, seperti makanan, minuman, pakaian muslim, hingga jasa cuci sepatu. Selama Ramadan, Lorong Pasar Ramadan di masjid ini menjadi pusat aktivitas kuliner dan perdagangan.
Program Kredit Kukar Idaman (KKI) juga mendukung pelaku UMKM di kawasan ini dengan pinjaman tanpa bunga.
Kegiatan Budaya dan Tradisi: Masjid ini menjadi pusat pelestarian tradisi lokal, seperti Festival Begerakan Sahur, di mana kelompok peserta memainkan alat musik tradisional untuk membangunkan warga saat sahur. Tradisi ini telah diwariskan secara turun-temurun dan melibatkan Ikatan Remaja Masjid (Irma).
Pusat Komunitas: Masjid ini berfungsi sebagai wadah komunikasi antara ulama dan umara (pemimpin), memperkuat interaksi sosial antarumat Islam. Pengelolaan masjid melibatkan 70 pengurus dari berbagai kalangan, termasuk pejabat, pensiunan ASN, tokoh agama, dan masyarakat.
Pengelolaan dan Dukungan Pemerintah
Struktur Pengelolaan: Masjid ini dikelola berdasarkan Peraturan Bupati Nomor 4 Tahun 2022, dengan Bupati Kutai Kartanegara sebagai pembina dan Badan Pengarah dipimpin oleh Chairil Anwar. Badan Pelaksana dan Sekretariat Masjid Agung terdiri dari 70 orang untuk periode 2022-2026.
Dukungan Pemerintah: Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara memberikan dukungan anggaran melalui APBD untuk kegiatan keagamaan dan pengembangan infrastruktur.
Selain itu, Dinas Pekerjaan Umum membantu perbaikan fasilitas seperti drainase, dan program UMKM didukung melalui kerja sama dengan Bank Kaltimtara.
Rencana Pengembangan: Ada rencana untuk memperluas kompleks masjid menjadi Islamic Center, termasuk pembangunan gedung serbaguna untuk kegiatan seperti pernikahan, seminar, manasik haji, dan klinik kesehatan. Pembebasan lahan untuk ekspansi ini telah dianggarkan sejak 2015.
Makna Budaya dan Sejarah
![]() |
Bagian Dalam Masjid Agung Sultan Aji Muhammad Sulaiman |
Lokasinya yang berdekatan dengan Keraton Kutai Kartanegara dan Museum Mulawarman mencerminkan pola tata kota Islam tradisional, di mana masjid dan pusat pemerintahan saling terintegrasi.
Kegiatan Internasional: Masjid ini pernah menjadi lokasi penyambutan delegasi Organization Islamic Cooperation - Cultural Activity (OIC-CA) 2023, menunjukkan peran masjid sebagai pusat diplomasi budaya dan keagamaan.
Delegasi disambut dengan olahraga tradisional seperti bakiak dan egrang, diikuti dengan jamuan makan malam di Pendopo Kedaton Kesultanan.
Identitas Lokal: Masjid ini menjadi kebanggaan masyarakat Kutai Kartanegara sebagai simbol kemegahan agama dan keharmonisan sosial. Kegiatan seperti pembagian daging kurban (1.000 kupon untuk warga, petugas kebersihan, dan panitia) dan festival budaya memperkuat identitas komunal.
Akses dan Informasi Praktis
Google Map Masjid Agung Sultan Aji Muhammad Sulaiman
Alamat dan nomor telepon Masjid Agung Sultan Aji Muhammad Sulaiman
- Alamat: Jl. KH Dewantara No. 1, Kelurahan Panji, Kecamatan Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.
- Kodepost Masjid Agung Sultan Aji Muhammad Sulaiman : 75514
- Nomor telepon Masjid Agung Sultan Aji Muhammad Sulaiman: 081256266660
Akses:
Dari Samarinda: Sekitar 30-40 km, dapat ditempuh dalam 45 menit hingga 1 jam melalui Jalan Poros Samarinda-Tenggarong.
Dari Bandara Aji Pangeran Tumenggung Pranoto: Sekitar 35 km, dapat ditempuh dengan taksi atau transportasi online.
Dari Balikpapan/Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan: Sekitar 100-120 km, memakan waktu 2-3 jam melalui jalur darat.
Transportasi Lokal: Angkot, ojek/taksi online, atau becak tersedia di Tenggarong untuk menuju masjid.
Nomor ID Masjid: Terdaftar di Bimas Islam Kemenag RI dengan ID 01.2.23.02.06.000015.
Keunikan dan Daya Tarik
Tradisi Ramadan: Membaca satu juz Al-Qur’an setiap malam tarawih adalah tradisi yang membedakan masjid ini dari masjid lain di Tenggarong, seperti Masjid Jami Aji Amir Hasanuddin yang hanya melaksanakan 8 rakaat tarawih.
Festival Begerakan Sahur: Tradisi lokal yang melibatkan alat musik tradisional untuk membangunkan warga saat sahur, menarik perhatian ratusan warga setiap Ramadan.
Kawasan Produktif: Integrasi kios UMKM dan pasar Ramadan menjadikan masjid ini pusat ekonomi sekaligus ibadah, sebuah model pengelolaan masjid modern yang inklusif.
Wisata Religi: Keindahan arsitektur dan lokasinya yang berada di kawasan bersejarah menjadikan masjid ini destinasi wisata religi yang populer di Kalimantan Timur.
Catatan Tambahan
Konteks dengan Masjid Jami Aji Amir Hasanuddin: Meskipun keduanya berdekatan, Masjid Agung Sultan Sulaiman adalah masjid modern yang lebih besar, sedangkan Masjid Jami Aji Amir Hasanuddin adalah masjid kuno yang didirikan pada 1874 dengan arsitektur tradisional Kalimantan (kayu ulin dan atap sirap). Kedua masjid ini saling melengkapi sebagai warisan budaya dan agama di Tenggarong.
Tantangan: Tingginya permintaan kios (antrean hingga 6 bulan) menunjukkan popularitas kawasan masjid, tetapi juga memerlukan pengelolaan yang baik untuk menjaga keseimbangan antara aktivitas ekonomi dan kesakralan masjid.
Masjid Agung Sultan Aji Muhammad Sulaiman bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga pusat budaya, ekonomi, dan sejarah yang mencerminkan identitas Kutai Kartanegara.
Posting Komentar untuk "Review Masjid Agung Sultan Aji Muhammad Sulaiman, Tenggarong, Kutai Kartanegara"