Review Museum Mulawarman di Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur

 Pancurajipost.com - Museum Mulawarman di Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, adalah destinasi wisata sejarah dan budaya yang menempati bekas istana Kesultanan Kutai Kartanegara. 

Berikut adalah penjelasan mendetail tentang museum ini berdasarkan berbagai aspek:

Sejarah dan Latar Belakang

Museum Mulawarman di Tenggarong
Museum Mulawarman di Tenggarong Foto (Muhammad Adha)
Pendiri dan Pembangunan: Gedung utama museum adalah bekas Istana Kutai Kartanegara yang dibangun pada tahun 1936 oleh perusahaan beton Belanda, Ascot, Hollandsche Beton Maatschappij (HBM), dengan desain arsitek Charles Marie François Henri Estourgie. 

Bangunan ini selesai pada 1938 pada masa pemerintahan Sultan Aji Muhammad Parikesit dan merupakan hadiah dari pemerintah Belanda untuk Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura.

Transformasi Menjadi Museum: Setelah Kesultanan Kutai dihapuskan pada 1960, istana diserahkan kepada Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur pada 25 November 1971 dengan ganti rugi Rp64 juta kepada Sultan Aji Muhammad Parikesit. 

Geser gambar untuk melihat sekeliling depan bangunan Museum Mulawarman

Pada 18 Februari 1976, pengelolaannya dialihkan ke Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, dan dinamakan Museum Negeri Provinsi Kalimantan Timur "Mulawarman" untuk mengenang Raja Mulawarman, raja terkenal Kerajaan Kutai Martadipura pada abad ke-4 Masehi.

Insiden 1964: Pada Agustus 1964, istana diserang massa yang membakar pakaian kebesaran sultan dan simbol kesultanan. Rencana pembakaran istana gagal karena intervensi polisi yang dikirim Gubernur Abdoel Moeis Hassan.

Arsitektur Museum Mulawarman 

Arsitektur Museum Mulawarman di Tenggarong
Arsitektur Museum Mulawarman di Tenggarong Foto (Chandra Ayu Mahdalena)
Gaya Arsitektur: Bangunan museum memadukan gaya Eropa Klasik dengan elemen tradisional Kutai dan Dayak. 

Materialnya didominasi beton, termasuk ruang bawah tanah, lantai, dinding, dan atap. Warna putihnya yang mencolok menjadikannya landmark ikonik di Tenggarong.

Fitur Eksterior: Di halaman depan terdapat replika patung Lembuswana, lambang Kesultanan Kutai Kartanegara, yang melambangkan kendaraan Batara Guru dengan bentuk unik (bertanduk sapi, bersayap burung, bermuka gajah). Di sekitar museum terdapat taman, kompleks makam raja-raja Kutai, parit (dibangun 1935), dermaga, dan Masjid Jami’ Adji Amir Hasanoeddin (dibangun 1922).

Geser gambar untuk melihat sekeliling bangunan dan belakang Museum Mulawarman

Koleksi Museum

Singgasana sultan dan permaisuri kesultanan Kutai
Singgasana sultan dan permaisuri kesultanan Kutai Kartanegara Foto (zoell)
Museum Mulawarman memiliki lebih dari 5.373 koleksi benda bersejarah yang terbagi dalam kategori geologi, biologika, etnografika, arkeologi, historika, numismatika, filologika, keramologi, seni rupa, dan teknologika. Koleksi utama meliputi:

Peninggalan Kesultanan: Singgasana sultan dan permaisuri (dirancang Ir. van der Lube, 1935), sepasang patung Lembuswana berlapis emas (1850), pakaian kebesaran sultan, perangkat upacara adat, gamelan dari Kesultanan Yogyakarta (1855), keris, tombak, dan perisai.

Keramik: Koleksi keramik dari dinasti Ming, Qing, Yuan (Cina), serta Jepang, Vietnam, Thailand, dan Eropa, dipamerkan di lantai bawah.

Prasasti Yupa: Replika prasasti Yupa (aslinya di Museum Nasional Jakarta), peninggalan Kerajaan Kutai abad ke-4 Masehi, ditulis dalam huruf Pallawa dan bahasa Sanskerta.

Tekstil dan Kerajinan: Tenun ulap doyo khas Dayak Benuaq, alat tenun tradisional, ukiran Dayak (Kenyah, Benuaq, Punan, Modang, Busang), dan perhiasan tradisional.

Senjata dan Alat: Meriam Sapu Jagad (replika peninggalan VOC), tombak Pancanetra, baju zirah, sangkoh piatui, panah dewa, dan alat upacara seperti gong raja pati dan kelambu kuning.

Lainnya: Miniatur sejarah Kerajaan Kutai, mata uang kuno, meja tamu Kesultanan Bulungan, arca Hindu, dan kursi dari tanduk rusa.

Fasilitas dan Aktivitas

Struktur Bangunan: Museum terdiri dari dua lantai. Lantai bawah untuk koleksi keramik, sedangkan lantai atas untuk koleksi kesenian. Terdapat ruang tamu, kamar sultan, serambi, dan tempat istirahat.

Suvenir dan Kuliner: Di belakang museum, terdapat kios cenderamata menjual kerajinan Dayak, batu perhiasan, dan suvenir. Warung makanan juga tersedia untuk bersantai.

Kegiatan Edukasi: Museum menyelenggarakan pameran temporer (misalnya “Pameran Goes To Mall” di Samarinda, 2022), lokakarya, pertunjukan seni, dan tur edukasi dengan pemandu lokal untuk menjelaskan sejarah koleksi.

Acara Budaya: Setiap tahun, Upacara Erau diadakan, menampilkan tarian adat, seni budaya suku lokal, dan atraksi internasional seperti mengulur naga di Kutai Lama.

Harga Tiket dan Jam Buka

Harga Tiket (2024): 

  • Anak-anak/pelajar: Rp5.000
  • Dewasa: Rp10.000
  • Turis asing: Rp15.000
  • Parkir motor: Rp2.000
  • Parkir mobil: Rp5.000

Jam Buka:

  • Senin-Kamis, Sabtu-Minggu: 09.00-16.00 WITA
  • Jumat: 09.00-12.00 WITA

Penginapan

Penginapan: Pilihan akomodasi di Tenggarong (4-5 km dari museum) termasuk hotel berbintang seperti Grand FATMA HOTEL dengan fasilitas modern (kolam renang, restoran) atau hotel budget dengan Wi-Fi dan AC. Di Samarinda (40 menit), tersedia hotel dengan spa dan gym.

Kuliner Khas: Pengunjung dapat menikmati nasi bekepor (nasi santan dengan ikan haruan), ikan haruan bakar, dan kepiting lada hitam di warung sekitar museum.

Daya Tarik dan Signifikansi

Nilai Sejarah: Museum ini menyimpan jejak peradaban Kesultanan Kutai Kartanegara yang berlangsung selama 7 abad, serta Kerajaan Kutai Hindu tertua di Indonesia (abad ke-4 Masehi). Koleksi seperti Prasasti Yupa membuktikan Kalimantan Timur sebagai pusat komunitas beraksara pertama di Nusantara.

Budaya: Museum menjadi pusat pelestarian budaya Kutai dan Dayak, dengan koleksi tekstil, ukiran, dan acara seperti Erau. Penetapan Kawasan Budaya Tenggarong (2024) memperkuat peran museum sebagai pusat edukasi dan komunitas.

Wisata: Lokasi di tepi Sungai Mahakam, arsitektur megah, patung Lembuswana, dan spot fotogenik menjadikan museum ini destinasi wisata edukatif dan estetik. Kompleks makam raja-raja Kutai juga menarik untuk ziarah.

Jalur Lokasi Museum Mulawarman

Google Map Museum Mulawarman

Alamat dan nomor telepon Museum Mulawarman

  • Alamat Museum Mulawarman: Jl. Diponegoro No.26, Kelurahan Panji, Kecamatan Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur  
  • Kodepost Museum Mulawarman: 75513
  • Nomor telepon Museum Mulawarman: -

Museum Mulawarman berada dibelakang Kedaton Kutai Kartanegara dan berhadapan langsung dengan Sungai Mahakam.

Geser gambar untuk melihat sekeliling jalan Museum Mulawarman

Museum Mulawarman berdekatan dengan Jembatan Besi yang merupakan sejarah kemajuan teknologi jembatan zaman dulu, serta berdekatan dengan Tugu Adipura dan Taman tanjong yang jaraknya hanya sekitar 240 meter atau sekitar 3 menit berjalan kaki.

Dari Samarinda, atau Bandara Aji Pangeran Tumenggung Pranoto ke Museum Mulawarman jaraknya sekitar 53,5 km, dapat ditempuh dalam waktu 1 jam 20 menit lebih, tergantung kondisi lalu lintas  melalui Jalan Ahmad Yani dan Jenderal Sudirman.

Dari Balikpapan, atau Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan ke Museum Mulawarman perjalanan memakan waktu sekitar 2,5 - 3 jam dengan jarak sekitar 141 Km melalui jalur darat dengan rute jalan Soekarno-Hatta, atau melalui Tol Balikpapan-Samarinda.

Lokasi dan luas lahan: Museum terletak di Jalan Pangeran Diponegoro No. 26, Tepian Pandan, Panji, Tenggarong, dekat Sungai Mahakam, sekitar 3,3 km dari pusat kota Tenggarong dan 33 km dari Samarinda. Luas lahannya 35.100 m², dengan bangunan utama seluas 2.270 m².

Tips Berkunjung

  1. Kunjungi di pagi hari untuk suasana tenang.
  2. Gunakan pemandu lokal untuk wawasan mendalam.
  3. Kenakan pakaian sopan sesuai nilai budaya.
  4. Bawa uang tunai untuk tiket dan suvenir.
  5. Gunakan topi/tabir surya karena cuaca panas.

Museum Mulawarman adalah jendela peradaban Kalimantan Timur, menawarkan pengalaman belajar sejarah dan budaya yang kaya sambil menikmati keindahan arsitektur dan lingkungan Sungai Mahakam. Destinasi ini wajib dikunjungi bagi pecinta sejarah, budaya, dan wisata edukatif.

YH Reporter
YH Reporter Saya adalah Seorang IT dan Penulis, Pernah Bekerja di Instansi Pemerintahan dan Swasta. Sumbangsih kepada Negara dengan mengangkat tulisan di Sektor Wisata sebagai 5 besar penggerak perekonomian Indonesia.

Posting Komentar untuk "Review Museum Mulawarman di Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur"