Pancurajipost.com - Makam Sultan Aji Muhammad Sulaiman merupakan bagian dari Kompleks Makam Kesultanan Kutai Kartanegara yang terletak di sebelah selatan gedung Keraton Kutai Kartanegara, dalam kawasan Museum Mulawarman, Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.
![]() |
Situs Makam Kerajaan di Kedaton Kutai Kartanegara Foto (INDOTEKNIK) |
Berikut adalah penjelasan mendetail tentang makam ini berdasarkan sejarah, lokasi, karakteristik, dan signifikansinya:
Latar Belakang Sejarah
Sultan Aji Muhammad Sulaiman: Sultan Aji Muhammad Sulaiman adalah Sultan Kutai Kartanegara ke-18 yang memerintah dari tahun 1850 hingga 1899.
Ia dikenal sebagai pemimpin yang arif, memperhatikan urusan agama, dan aktif mengirimkan rakyatnya untuk menunaikan ibadah haji ke Mekkah setiap tahun.
Sultan Aji Muhammad Sulaiman juga berperan penting dalam sejarah ekonomi Kalimantan Timur dengan memberikan konsesi pertambangan minyak kepada Bataafsche Petroleum Maatschappij (BPM) pada 1894, yang menjadi cikal bakal industri minyak di Balikpapan.
Konsesi ini menegaskan bahwa Kerajaan Kutai Kartanegara memiliki hak atas tanah dan hasil buminya.
![]() |
Sultan Aji Muhammad Sulaiman Foto (@dinsos.balikpapan) |
Kontribusi dan Warisan: Sultan Sulaiman menandatangani Lange Contract pada 1873 bersama Asisten Residen Belanda Evaartd Hoppe, yang mengukuhkan status otonomi Kesultanan Kutai Kartanegara (Zeef Besrtaur).
Sultan Aji Muhammad Sulaiman juga memberikan izin pembangunan lapangan terbang di Balikpapan, yang kini menjadi Bandar Udara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan, dinamai untuk menghormatinya. Sultan Sulaiman wafat pada 2 Desember 1899 dan dimakamkan di Kompleks Makam Kesultanan di Tenggarong.
Jalur Lokasi dan Akses
Google Map Makam Sultan Aji Muhammad Sulaiman
Alamat dan nomor telepon Makam Sultan Aji Muhammad Sulaiman
- Alamat Makam Sultan Aji Muhammad Sulaiman: Jl. Monumen Timur, Kelurahan Panji, Kecamatan Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur
- Kodepost Makam Sultan Aji Muhammad Sulaiman: 75513
- Nomor telepon Makam Sultan Aji Muhammad Sulaiman: -
Lokasi: Makam Sultan Aji Muhammad Sulaiman berada dalam Kompleks Makam Kesultanan Kutai Kartanegara, di sebelah selatan Keraton Kutai Kartanegara (kini Museum Mulawarman), Jalan Pangeran Diponegoro, Kelurahan Tepian Pandan, Tenggarong. Kompleks ini berdekatan dengan Sungai Mahakam dan mencakup makam lebih dari 140 anggota keluarga kesultanan, termasuk sultan-sultan, istri, putra-putri, dan ulama yang dihormati.
Akses: Makam dapat dijangkau dengan mudah karena berada dalam kawasan Museum Mulawarman, sekitar 3,3 km dari pusat kota Tenggarong.
Dari Samarinda, atau Bandara Aji Pangeran Tumenggung Pranoto ke Makam Sultan Aji Muhammad Sulaiman jaraknya sekitar 53,5 km, dapat ditempuh dalam waktu 1 jam 20 menit lebih, tergantung kondisi lalu lintas melalui Jalan Ahmad Yani dan Jenderal Sudirman
Dari Balikpapan, atau Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan ke Makam Sultan Aji Muhammad Sulaiman perjalanan memakan waktu sekitar 2,5 - 3 jam dengan jarak sekitar 141 Km melalui jalur darat dengan rute jalan Soekarno-Hatta melalui Tol Balikpapan-Samarinda.
Sedangkan dari Tugu Adipura atau Taman Tanjong hanya sekitar 350 meter atau 5 menit berjalan kaki.
Deskripsi Fisik
Karakteristik Makam:
Makam Sultan Sulaiman berada di antara makam sultan-sultan lain seperti Aji Muhammad Muslihuddin (Aji Imbut, wafat 1838), Aji Muhammad Salehuddin (1816-1845), dan Aji Muhammad Parikesit (1920-1960).
Nisan makam di kompleks ini umumnya terbuat dari kayu dengan ukiran kaligrafi yang menunjukkan pengaruh Islam, beberapa di antaranya bergaya Aceh dan Bugis. Namun, banyak nisan asli telah diganti sehingga tidak semuanya orisinal.
Kompleks makam memiliki suasana khidmat dengan tata letak yang teratur, mencerminkan upaya kesultanan untuk menyatukan makam keluarga kerajaan dalam satu lokasi sejak berdirinya Tenggarong pada 28 September 1782 oleh Aji Imbut.
Keunikan: Tidak semua makam keluarga kesultanan berada di kompleks ini. Misalnya, makam Sultan Muhammad Alimuddin (1899-1910) terletak terpisah di perbukitan Kampung Melayu, Tenggarong, sementara makam Panglima Awang Lor (gugur melawan Belanda) ada di Kelurahan Sukarame.
Signifikansi Budaya dan Sejarah
Pusat Ziarah: Kompleks Makam Kesultanan, termasuk makam Sultan Sulaiman, adalah salah satu tujuan wisata ziarah utama di Kalimantan Timur.
Makam ini sering dikunjungi untuk mendoakan arwah para sultan, terutama saat acara Haul Akbar Sultan Aji Muhammad Sulaiman yang diadakan setiap tahun di Masjid Jami’ Hasanuddin, Tenggarong.
Haul ini melibatkan pembacaan doa, tahlil, maulid habsyi, dan riwayat singkat sultan, dihadiri oleh kerabat kesultanan, pejabat daerah, dan masyarakat.
Simbol Persatuan: Keberadaan kompleks makam menunjukkan upaya Kesultanan Kutai Kartanegara untuk mengonsolidasikan makam keluarga kerajaan dalam satu lokasi, memperkuat identitas dan sejarah kesultanan.
Makam ulama yang turut dimakamkan di sini mencerminkan penghormatan terhadap peran mereka dalam penyebaran Islam di wilayah tersebut.
Warisan Islam: Sultan Sulaiman dikenal sebagai tokoh yang tekun mengajarkan Islam, dan makamnya menjadi simbol peran kesultanan dalam pengembangan agama di Kutai Kartanegara. Ornamen kaligrafi pada nisan-nisan di kompleks ini menegaskan pengaruh Islam yang kuat.
Konteks Kompleks Makam
Sejarah Kompleks: Kompleks makam mulai digunakan sejak berdirinya Tenggarong sebagai ibu kota kesultanan pada 1782.
Sultan Aji Muhammad Muslihuddin (Aji Imbut) adalah sultan pertama yang dimakamkan di sini pada 1838. Makam tertua adalah Sultan Muhammad Idris (wafat 1208 H/1793 M), dan termuda adalah Sultan Aji Muhammad Parikesit (wafat 1312 H/1960 M).
Anggota Keluarga Lain: Selain sultan, kompleks ini menyimpan makam istri, anak, dan kerabat kesultanan, serta ulama yang berjasa. Total lebih dari 140 makam terdapat di sini, menjadikannya situs bersejarah yang kaya akan informasi genealogi kesultanan.
Acara Budaya: Haul Akbar Sultan Aji Muhammad Sulaiman, yang diadakan setiap tahun, sering dirangkai dengan ziarah ke makamnya. Acara ini dihadiri oleh tokoh masyarakat, seperti Gubernur Kalimantan Timur dan Bupati Kutai Kartanegara, serta melibatkan tausiyah oleh ulama terkenal.
Harga Tiket
Tiket dan Jam Buka: Untuk masuk ke kawasan Museum Mulawarman (termasuk kompleks makam), tiketnya adalah Rp10.000 (dewasa), Rp5.000 (anak-anak/pelajar), dan Rp15.000 (turis asing). Jam buka: Senin-Kamis dan Sabtu-Minggu 09.00-16.00 WITA, Jumat 09.00-12.00 WITA.
Tips Ziarah:
- Kenakan pakaian sopan sesuai nilai budaya dan religi.
- Datang pagi untuk suasana yang lebih tenang.
- Ikuti panduan lokal jika ingin memahami sejarah makam secara mendalam.
- Bawa air minum karena cuaca Tenggarong cenderung panas (suhu rata-rata 30°C).
Fakta Tambahan
Nama di Tempat Lain: Nama Sultan Aji Muhammad Sulaiman diabadikan dalam beberapa tempat, seperti Bandar Udara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan di Balikpapan (diubah pada 2014) dan Masjid Agung Sultan Sulaiman di Tenggarong, yang menjadi pusat kegiatan keagamaan.
Pengaruh pada Infrastruktur: Restu Sultan Sulaiman untuk pembangunan lapangan terbang oleh BPM di Balikpapan pada awal abad ke-20 menunjukkan visinya dalam mendukung perkembangan infrastruktur, yang kini menjadi salah satu bandara terbesar di Indonesia Timur.
Catatan Penting: Jangan keliru dengan Makam Sultan Kasimuddin dan Sultan M. Sulaiman di Kalimantan Utara, yang terletak di Tanjung Palas, Kabupaten Bulungan, karena berkaitan dengan Kesultanan Bulungan, bukan Kutai Kartanegara.
Kesimpulan
Makam Sultan Aji Muhammad Sulaiman di Kompleks Makam Kesultanan Kutai Kartanegara adalah situs bersejarah yang tidak hanya menjadi tempat peristirahatan terakhir seorang sultan berpengaruh, tetapi juga simbol kejayaan dan warisan Islam Kesultanan Kutai Kartanegara.
Dengan lokasinya yang strategis di kawasan Museum Mulawarman, makam ini menawarkan nilai sejarah, budaya, dan spiritual bagi pengunjung yang ingin mengenal lebih dalam perjalanan salah satu kesultanan tertua di Indonesia.
Ziarah ke makam ini, terutama saat Haul Akbar, memberikan pengalaman mendalam tentang kearifan dan kontribusi Sultan Sulaiman bagi Kalimantan Timur.
Posting Komentar untuk "Review Makam Sultan Aji Muhammad Sulaiman, Kesultanan Kutai Kartanegara"