Pancurajipost.com - Miniatur Hutan Hujan Tropis Nusantara (MHHT) adalah proyek reforestasi dan edukasi seluas 96-97 hektar di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Sub-WP 1A, Ibu Kota Nusantara (IKN), Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
Proyek ini merupakan bagian dari visi IKN sebagai "kota hutan berkelanjutan" yang menargetkan nol emisi karbon pada 2045, sejalan dengan strategi Regionally and Locally Determined Contributions (RLDC) untuk kehutanan dan pengelolaan limbah.
![]() |
Miniatur Hutan Hujan Tropis Nusantara, Foto (Adi Jaya) |
Latar Belakang dan Tujuan
Latar Belakang
MHHT dibangun untuk mengembalikan ekosistem hutan hujan tropis di wilayah yang sebelumnya didominasi hutan tanaman industri (HTI) monokultur eukaliptus, yang memiliki keanekaragaman hayati rendah karena penebangan setiap 6-7 tahun.
Pada 1990-an, hutan asli di kawasan ini dibabat untuk HTI seluas 190.000 hektar, setara tiga kali luas DKI Jakarta.
Setelah ditetapkan sebagai IKN pada 2022, pemerintah berkomitmen mengalokasikan 65% dari 256.000 hektar wilayah IKN sebagai kawasan lindung, dengan MHHT sebagai langkah awal reforestasi untuk mengembalikan keanekaragaman hayati seperti kondisi hutan asli pada 1960-an.
Tujuan
Tujuan utama Miniatur Hutan Hujan Tropis Nusantara meliputi:
a. Reforestasi
![]() |
Penanaman Bengkirai Oleh Presiden ke7, Joko Widodo, Foto (Ngurus BANYU) |
Pohon-pohon ini ditanam di sela-sela eukaliptus yang tetap dipertahankan sebagai penaung hingga bibit baru tumbuh lebih tinggi.
b. Living Lab
MHHT berfungsi sebagai laboratorium hidup untuk mengembangkan inovasi reforestasi, melibatkan kolaborasi antara Otorita IKN, dunia usaha (PT Tirta Investama, PT Indo Tambangraya Megah, PT Multi Harapan Utama), dan Universitas Mulawarman.
c. Edukasi dan Ekowisata
Menjadi pusat edukasi tentang ekosistem hutan tropis Kalimantan, dengan fasilitas seperti rumah galeri, area persemaian, dan zona adopsi pohon. MHHT juga dirancang sebagai destinasi eko-edu-wisata untuk meningkatkan kesadaran publik tentang konservasi.
d. Net Zero City
Mendukung visi IKN sebagai kota hijau dengan emisi nol karbon, sejalan dengan tujuan Indonesia Emas 2045 dan target nasional nol emisi karbon pada 2060.
Fasilitas dan Infrastruktur
MHHT dilengkapi berbagai fasilitas untuk mendukung fungsi reforestasi, edukasi, dan wisata diantaranya :
Rumah Galeri
Pusat informasi yang menampilkan infografis, koleksi spesimen kayu, daun, dan hasil hutan bukan kayu (misalnya madu). Galeri ini bertujuan mengedukasi pengunjung tentang pentingnya pelestarian hutan tropis dan pemanfaatan hutan secara berkelanjutan tanpa menebang pohon.
Area Persemaian Transisi
Tempat adaptasi bibit tanaman sebelum ditanam di lahan permanen, memastikan bibit dari Persemaian Mentawir dapat beradaptasi dengan lingkungan IKN.
Jembatan Kayu dan Area Publik
Jembatan kayu dengan instalasi segitiga dan tempat duduk melingkar bertuliskan "Nusantara" menyambut pengunjung. Area ini dirancang untuk memberikan pengalaman estetis dan fungsional.
Zona Adopsi Pohon
Pengunjung dapat menyumbang dana untuk perawatan dan penanaman pohon, meningkatkan partisipasi publik dalam konservasi.
Glamping IKN Sepaku (Camping Ground)
![]() |
Glamping IKN Sepaku (Camping Ground), Foto (Giyarhadi WH Business) |
Lokasinya berada di tengah hutan hujan tropis yang asri, hanya 2,7 km dari titik nol IKN, berdekatan dengan Taman Miniatur Hutan Hujan Tropis Nusantara.
Dikelilingi pohon eukaliptus yang menjulang, tempat ini menawarkan suasana sejuk dan tenang, dengan pemandangan langsung ke pembangunan IKN, termasuk Istana Garuda, dari ketinggian.
Glamping ini mengusung konsep ekowisata, dirancang untuk memberikan pengalaman alam yang nyaman tanpa kehilangan sensasi berkemah.
Pemandangan Strategis
![]() |
Terlihat bangunan Istana Presiden dari Puncak MHHT |
Proses Reforestasi
Proses reforestasi di MHHT melibatkan pendekatan ilmiah melalui metode silvikultur, yaitu manajemen hutan yang mencakup pemilihan, penanaman, perawatan, dan regenerasi pohon untuk membentuk hutan tropis alami.
Tantangan utama adalah keberadaan eukaliptus, yang mengandung senyawa aleopati (minyak yang dapat menghambat pertumbuhan tanaman lain). Untuk mengatasinya:
- Pohon eukaliptus tidak ditebang, melainkan dijadikan penaung sementara.
- Bibit tanaman asli ditanam dengan pola acak menyerupai hutan alami, bukan berbaris seperti HTI.
- Kualitas tanah ditingkatkan dengan biochar (arang karbon untuk menahan unsur hara) dan bokashi (pupuk kompos organik), menggantikan pupuk kimia yang sebelumnya digunakan untuk eukaliptus.
Rencana penanaman mencakup 109 spesies pohon, dengan target pertumbuhan 5-20 tahun. Misalnya, pohon lai membutuhkan 5 tahun untuk berbuah, sedangkan ulin membutuhkan minimal 7 tahun untuk menjadi pohon dewasa.
Kolaborasi dan Peresmian
![]() |
Peresmian Miniatur Hutan Hujan Tropis Nusantara, Joko Widodo, Foto (Karyanto WIBOWO) |
Proyek ini diresmikan pada 20 Desember 2023 oleh Presiden ke-7 Joko Widodo, ditandai dengan penanaman pohon bangkirai secara simbolis, didampingi Menteri LHK Siti Nurbaya, Kepala Otorita IKN Bambang Susantono, Pj. Gubernur Kaltim Akmal Malik, dan perwakilan mitra.
Kontribusi dan Dampak
Ekologi: MHHT meningkatkan keanekaragaman hayati dengan melepasliarkan spesies flora dan fauna endemik Kalimantan, seperti burung, untuk menjaga keseimbangan ekosistem.
Sosial: Melibatkan masyarakat lokal, termasuk UMKM binaan seperti Idea Borneo yang membangun rumah kayu pintar bertenaga surya di area galeri.
Ekonomi: Program adopsi pohon dan ekowisata menciptakan peluang ekonomi berkelanjutan, sementara insentif pengurangan pajak ditawarkan kepada dunia usaha yang berkontribusi.
Global: MHHT mendukung komitmen Indonesia dalam Perjanjian Paris untuk mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.
Meningkatkan jumlah spesies pohon dan memperluas area reforestasi hingga 75.000 hektar di bekas HTI dan perkebunan sawit.
Mengembangkan MHHT sebagai model hutan tropis yang dapat direplikasi di seluruh IKN.
Memperkuat kemitraan dengan lembaga riset dan perguruan tinggi, termasuk dari Belanda, untuk mendukung keanekaragaman hayati.
Lokasi dan Akses
Google Map Miniatur Hutan Hujan Tropis Nusantara
Alamat dan Nomor Telepon Miniatur Hutan Hujan Tropis Nusantara
Kodepost Miniatur Hutan Hujan Tropis Nusantara : 76147
Nomor Telepon Miniatur Hutan Hujan Tropis Nusantara : 082144376300 (Edutara IKN)
Akses
Rute dari Jakarta (Luar Negeri) ke IKN
Penerbangan ke Balikpapan: Pilihan terbaik adalah terbang dari Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta, ke Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan, Balikpapan.
Maskapai yang melayani rute ini antara lain Citilink, Super Air Jet, Batik Air, Pelita Air, Lion Air, dan Garuda Indonesia. Harga tiket mulai dari Rp1,6 juta (low season), dengan waktu tempuh sekitar 2 jam.
Penerbangan tersedia pada pagi, siang, dan sore hari.
Perjalanan Darat dari Balikpapan ke IKN:Dari Balikpapan, perjalanan ke IKN memakan waktu sekitar 2 jam dengan kendaraan. Transportasi umum terbatas, sehingga disarankan menyewa mobil atau menggunakan kendaraan pribadi.
Rute yang umum digunakan adalah melalui Jalan Tol Balikpapan-Samarinda (Balsam):Masuk melalui gerbang tol Manggar dan keluar di gerbang tol Samboja (waktu tempuh sekitar 17 menit untuk seksi ini).
Setelah keluar tol Samboja, belok ke arah Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara.
Kondisi jalan tol mulus, namun setelah keluar tol, jalan menuju Sepaku berkelok-kelok dan dikelilingi hutan lindung dengan kontur jalan yang cukup tajam. Jalan sudah beraspal, tetapi perlu hati-hati, terutama saat hujan atau malam hari.
Total waktu tempuh dari Balikpapan ke IKN sekitar 2 jam.
Akses ke Miniatur Hutan Hujan Tropis:Miniatur Hutan Hujan Tropis terletak di KIPP subWP 1A, dekat dengan Glamping IKN dan proyek pembangunan seperti Istana Presiden. Lokasinya berada di perbukitan, memberikan pemandangan ke arah KIPP dan Jembatan Pulau Balang saat cuaca cerah.
Untuk masuk ke lokasi, pengunjung harus berkoordinasi terlebih dahulu dengan Otorita IKN.
Dari pintu masuk KIPP, Anda akan melewati jalan yang sedikit naik-turun menuju lokasi Miniatur Hutan Hujan Tropis, yang berdekatan dengan fasilitas seperti Rumah Galeri dan area adopsi pohon.
Pertanyaan yang sering ditanyakan di Miniatur Hutan Hujan Tropis Nusantara
Apa itu Miniatur Hutan Hujan Tropis Nusantara?
MHHT adalah proyek reforestasi seluas 96-97 hektar di IKN untuk mengembalikan ekosistem hutan hujan tropis, sekaligus berfungsi sebagai pusat edukasi dan ekowisata.
Apa tujuan utama MHHT?
Mengembalikan keanekaragaman hayati, mendukung IKN sebagai kota nol emisi karbon, dan menjadi laboratorium hidup untuk inovasi reforestasi.
Jenis pohon apa yang ditanam di MHHT?
109 spesies asli Kalimantan, seperti bangkirai, ulin, wanyi, dan buah lai, ditanam untuk menggantikan hutan eukaliptus monokultur.
Apa saja fasilitas di MHHT?
Rumah galeri, persemaian transisi, zona adopsi pohon, jembatan kayu, camping ground, dan area edukasi tentang hutan tropis.
Siapa yang mengelola Miniatur Hutan Hujan Tropis Nusantara?
Miniatur Hutan Hujan Tropis Nusantara di IKN dikelola oleh Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) bekerja sama dengan beberapa mitra, yaitu PT Multi Harapan Utama (MHU), PT Tirta Investama (Danone), PT Indo Tambangraya Megah (ITM), dan Universitas Mulawarman (Unmul). Proyek ini merupakan bagian dari upaya reforestasi dan edukasi ekowisata di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN, dengan MHU mengelola 30 hektar dari total 96 hektar area proyek.
Bagaimana cara berkunjung ke MHHT?
Kunjungan perlu koordinasi dengan Otorita IKN karena akses terbatas dan melewati area proyek pembangunan
Posting Komentar untuk "Review Miniatur Hutan Hujan Tropis Nusantara, Ibu Kota Nusantara (IKN)"