Pancurajipost.com - Puncak Bukit Biru adalah salah satu destinasi wisata alam unggulan di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, yang terletak di Desa Sumber Sari, Kecamatan Loa Kulu, sekitar 12 kilometer dari pusat kota Tenggarong.
Puncak Bukit Biru menawarkan perpaduan keindahan alam, petualangan pendakian, dan ketenangan yang memanjakan pengunjung, menjadikannya favorit bagi wisatawan lokal, terutama kalangan muda dan pecinta alam.
![]() |
Wisata Puncak Bukit Biru, Tenggarong Foto (IG @brthfb__) |
Berikut adalah penjelasan detail tentang destinasi ini berdasarkan berbagai aspek di Puncak Bukit Biru:
1. Jalur Lokasi dan Aksesibilitas
Google Map Puncak Bukit Biru
Alamat dan nomor telepon Puncak Bukit Biru
Lokasi: Puncak Bukit Biru berada di Desa Sumber Sari, Kecamatan Loa Kulu, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Bukit ini terletak di utara kota Tenggarong, ibu kota kabupaten.
Jarak dan Waktu Tempuh:
Dari Tenggarong atau Monumen Adipura atau Taman Tanjong, jaraknya sekitar 9.8 km dan dapat ditempuh dalam waktu 17-30 menit menggunakan kendaraan roda dua atau roda empat, tergantung kondisi jalan.
Dari Balikpapan, atau Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan ke Wisata Puncak Bukit Biru berjarak sekitar 119 Km perjalanan memakan waktu sekitar 2,5 jam melalui jalur alternatif (tanpa melalui Loa Duri, Jembayan, atau Loa Kulu yang bisa memakan waktu hingga 3 jam).
Dari Samarinda, atau Bandara Aji Pangeran Tumenggung Pranoto ke Wisata Puncak Bukit Biru jaraknya sekitar 55.5 km, dapat ditempuh dalam waktu 45 menit hingga 1 jam 22 menit lebih, tergantung kondisi lalu lintas.
Akses Jalan:
![]() |
Jalur menanjak ke Wisata Puncak Bukit Biru, Tenggarong Foto (Rinda Agustina) |
Namun, untuk mencapai puncak, pengunjung harus berjalan kaki sejauh sekitar 1 km. Jalur pendakian cukup menantang dengan kemiringan 45-60 derajat, beberapa bagian terjal, dan tidak ada pagar pengaman di sisi kiri dan kanan jalur.
Untuk keamanan, tali dan pembatas telah disediakan di beberapa titik jalur untuk membantu pendaki.
2. Daya Tarik Wisata
Puncak Bukit Biru menawarkan sejumlah atraksi yang membuatnya istimewa, mulai dari pemandangan alam hingga aktivitas petualangan:
a. Pemandangan Alam yang Memukau
Ketinggian dan Panorama: Dengan ketinggian 600 meter di atas permukaan laut (mdpl), Puncak Bukit Biru adalah titik tertinggi di kawasan Tenggarong. Dari puncak, pengunjung dapat menikmati panorama kota Tenggarong secara keseluruhan, hamparan sawah yang luas, hutan hijau, dan pegunungan yang menyejukkan mata.
Senja Kawan: Salah satu daya tarik utama adalah fenomena "Senja Kawan," di mana permukaan bawah bukit tertutup awan, menciptakan pemandangan bak negeri di atas awan. Spot ini menjadi favorit untuk fotografi, terutama saat matahari terbit (sunrise) atau terbenam (sunset).
Keasrian Alam: Bukit ini dikelilingi vegetasi tropis dengan pepohonan lebat, memberikan suasana asri dan sejuk. Jalur pendakian menyerupai hutan tropis, menambah kesan petualangan alam.
b. Air Terjun Bukit Biru
Tidak jauh dari puncak, terdapat Air Terjun Bukit Biru yang menambah pesona wisata. Air terjun setinggi 15 meter ini mengalir ke kolam alami dengan air dingin yang menyegarkan, cocok untuk berenang atau sekadar bersantai.
Akses menuju air terjun masih alami dengan jalan tanah liat yang licin, sehingga pengunjung perlu berhati-hati.
Saat ini, pengunjung tidak dikenakan biaya masuk ke air terjun karena masalah administrasi tapal batas dengan Desa Jahab belum selesai, meskipun secara SK wilayah ini masuk Desa Sumber Sari.
c. Aktivitas Pendakian dan Trekking
Bukit Biru adalah lintasan trekking populer dengan jalur pendakian yang tidak terlalu sulit, cocok untuk pemula maupun pendaki berpengalaman. Waktu tempuh ke puncak rata-rata 1-2 jam, tergantung stamina.
Jalur pendakian memiliki dua rute:
Jalur pertama: Dikelilingi pepohonan lebat, memberikan nuansa hutan tropis yang alami.
Jalur kedua: Lebih menantang dengan kemiringan tajam dan jurang di sisi jalur, membutuhkan kewaspadaan ekstra.
Puncak bukit ditandai dengan adanya menara (tower) yang memudahkan pendaki memperkirakan jarak tersisa.
d. Spot Fotografi
Bukit Biru menawarkan banyak spot foto menarik, seperti tumpukan bebatuan alami, hamparan sawah, dan siluet saat sunset. Banyak pengunjung, terutama remaja, memanfaatkan latar pemandangan untuk swafoto.
Papan nama dan spot selfie sedang direncanakan untuk menambah daya tarik fotografi.
e. Camping dan Piknik
![]() |
Sunset di Puncak Bukit Biru, Tenggarong Foto (Yoeniela LaratGana) |
Aktivitas piknik juga populer, di mana pengunjung dapat bersantai sambil menikmati pemandangan bersama keluarga atau teman.
3. Fasilitas dan Pengelolaan
Fasilitas Saat Ini:
Area parkir: Tersedia dengan biaya penitipan kendaraan Rp5.000 untuk roda dua dan Rp10.000 untuk roda empat (siang hari), atau Rp10.000 (roda dua) dan Rp20.000 (roda empat) untuk pengunjung yang bermalam.
Pemandu wisata: Pengelola menyediakan pemandu berpengalaman dengan biaya terjangkau untuk rombongan, memastikan keamanan selama pendakian.
Penginapan: Rumah warga sekitar dapat disewa sebagai penginapan sederhana, beberapa bahkan gratis dengan fasilitas dasar seperti sarapan.
Penerangan dan tangga: Sejak 2023, pemerintah desa mulai memasang lampu penerangan di jalur menuju puncak dan merencanakan pembuatan tangga untuk memudahkan pendaki.
Gazebo dan toilet: Tersedia Gazebo dan Toilet untuk meningkatkan kenyamanan pengunjung.
Biaya Masuk:
Tidak ada tiket masuk resmi, tetapi pengunjung diminta mengisi buku tamu sebagai bukti kunjungan. Namun kedepan akan dikelola dengan baik untuk kemajuan Tenggarong, khususnya Desa Sumber Sari bersama masyarakat Kelompok Sadar Wisata.
Biaya parkir dan pemandu adalah sumber pendapatan utama pengelola, yang dialirkan ke kas dana desa.
Pengelolaan:
Dikelola oleh Pemerintah Desa Sumber Sari bersama Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) sejak pemekaran desa pada 2011.
Sejak Juni 2021, pengelolaan dilakukan lebih profesional dengan penyusunan master plan untuk pengembangan wisata, termasuk pembenahan infrastruktur dan sumber daya manusia.
Dinas Pariwisata Kukar mendukung dengan anggaran dan fasilitas seperti tenda dan gazebo.
4. Rencana Pengembangan
Pemerintah Desa Sumber Sari memiliki visi untuk menjadikan Bukit Biru sebagai destinasi wisata unggulan dengan konsep terpadu alam dan agrowisata. Beberapa rencana pengembangan meliputi:
Bumi Perkemahan: Puncak Bukit Biru akan diubah menjadi bumi perkemahan dengan fasilitas lengkap seperti gazebo, tangga, dan spot selfie.
Infrastruktur: Penambahan lampu penerangan, jalur tangga, toilet umum, dan tempat sampah untuk meningkatkan keamanan dan kenyamanan.
Agrowisata: Pengunjung dapat membeli produk pertanian lokal seperti sayur dan buah segar dari petani Desa Sumber Sari.
Embung Wisata: Di dekat Bukit Biru, Embung Wisata sedang dikembangkan dengan konsep wisata alam dan agrowisata, dilengkapi jalan semen, gazebo, dan toilet.
Peningkatan Ekonomi Desa: Pendapatan dari wisata dialirkan ke kas desa, dengan target meningkatkan kunjungan wisatawan dan perekonomian lokal.
5. Tantangan dan Kendala
Jalur Pendakian: Jalur yang terjal dan tidak adanya pagar pengaman di beberapa titik dapat membahayakan pendaki, terutama pemula.
Administrasi Air Terjun: Masalah tapal batas dengan Desa Jahab menghambat pengelolaan air terjun, sehingga belum ada biaya masuk atau pengelolaan resmi.
Fasilitas Terbatas: Meskipun terus dibenahi, fasilitas seperti toilet, tempat sampah, dan penerangan masih minim, terutama di puncak.
Pandemi Covid-19: Pada masa pandemi, wisata sempat ditutup sementara karena kekhawatiran warga terhadap pengunjung dari luar daerah.
6. Tips untuk Pengunjung
Waktu Kunjungan Terbaik:
- Pagi hari (sekitar pukul 04.00 WITA) untuk menikmati sunrise.
- Sore hari untuk menikmati sunset dan fenomena Senja Kawan.
Persiapan:
- Gunakan sepatu trekking yang nyaman dan pakaian yang sesuai untuk pendakian.
- Bawa air minum dan makanan ringan, karena belum ada warung di puncak.
- Siapkan stamina ekstra, terutama untuk jalur kedua yang lebih menantang.
Keamanan:
- Disarankan menggunakan jasa pemandu, terutama untuk rombongan atau pendaki pemula.
- Berhati-hati di jalur terjal dan hindari mendaki saat hujan karena jalur licin.
- Jaga Kebersihan: Bawa kembali sampah Anda untuk menjaga keasrian alam.
- Penginapan: Jika berencana bermalam, hubungi pengelola atau warga setempat untuk menyewa penginapan sederhana.
7. Kontribusi Ekonomi dan Sosial
Pendapatan Desa: Sebelum PPKM, Bukit Biru bisa dikunjungi ratusan orang per hari, menghasilkan pendapatan sekitar Rp2,5 juta per bulan dari parkir dan jasa pemandu.
Kunjungan Wisatawan: Dalam sebulan, sekitar 400 orang mengunjungi bukit ini, terutama kalangan muda dari dalam dan luar daerah.
Pemberdayaan Masyarakat: Pengelolaan melibatkan pemuda desa melalui Pokdarwis, meningkatkan keterlibatan komunitas lokal dalam pariwisata.
Potensi Agrowisata: Produk pertanian lokal menjadi nilai tambah, mendukung petani setempat.
8. Konteks Budaya dan Sejarah
Latar Belakang Desa: Desa Sumber Sari awalnya adalah desa transmigrasi dari Jawa Timur dan Jawa Tengah, sehingga penduduknya fasih berbahasa Jawa dan mayoritas bermata pencaharian sebagai petani padi.
Sejarah Wisata: Bukit Biru sudah dikenal sebagai destinasi pendakian sejak tahun 1980-an, jauh sebelum dikelola secara resmi.
Kesimpulan
Puncak Bukit Biru adalah destinasi wisata alam yang menawarkan keindahan panorama, petualangan pendakian, dan ketenangan di tengah alam Kalimantan Timur.
Dengan pemandangan kota Tenggarong dari ketinggian, fenomena Senja Kawan, air terjun yang menyegarkan, serta rencana pengembangan menjadi bumi perkemahan dan agrowisata, bukit ini memiliki potensi besar sebagai ikon pariwisata Kutai Kartanegara.
Meskipun masih menghadapi tantangan seperti fasilitas terbatas dan jalur yang menantang, upaya pembenahan oleh Pemerintah Desa Sumber Sari dan dukungan Dinas Pariwisata menunjukkan komitmen untuk menjadikan Bukit Biru destinasi yang lebih nyaman dan menarik.
Bagi Anda yang mencari petualangan alam dengan budget terjangkau, Puncak Bukit Biru adalah pilihan yang wajib dikunjungi saat berada di Tenggarong.
Posting Komentar untuk "Review Wisata Puncak Bukit Biru, Tenggarong: Destinasi Alam yang Memukau"