Pancurajipost.com - Danau Haji Buang adalah salah satu destinasi wisata alam yang unik di Pulau Maratua, Kecamatan Maratua, Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Timur.
Danau ini terletak di tengah pulau yang merupakan bagian dari Kepulauan Derawan, sebuah kawasan terkenal dengan keindahan bahari dan ekosistem lautnya yang kaya.
![]() |
Danau Haji Buangm Pulau Maratua Foto (Eko Cahyono) |
Karakteristik Danau Haji Buang
Jenis dan Asal Air
Danau Haji Buang adalah danau air payau, yang merupakan perpaduan antara air laut dan air tawar. Air payau ini berasal dari rembesan air laut melalui celah-celah batuan karst serta air hujan yang terkumpul di cekungan danau.
Warna airnya sangat jernih dengan gradasi biru kehijauan, memberikan visibilitas yang luar biasa hingga ke dasar danau. Kejernihan ini memungkinkan pengunjung melihat flora dan fauna di dalamnya dengan jelas.
Lokasi dan Bentuk
Danau ini berada di tengah Pulau Maratua, dikelilingi oleh hutan hijau yang rimbun, memberikan suasana alami dan tenang.
Bentuknya seperti cekungan alami dengan air yang relatif tenang, menyerupai laguna kecil. Kedalaman danau bervariasi, namun cukup aman untuk aktivitas berenang atau snorkeling.
Keunikan Biota
![]() |
Danau Haji Buang, Pulau Maratua Foto (Hendra Gunawan) |
Ubur-ubur ini telah berevolusi selama ribuan tahun di lingkungan terisolasi, sehingga kehilangan kemampuan menyengat. Spesies ini termasuk ubur-ubur bulan (Aurelia aurita) dan ubur-ubur totol (Mastigias cf. papua).
Selain ubur-ubur, danau ini juga menjadi habitat bagi bunga karang warna-warni, bintang laut, teripang, dan beberapa biota laut kecil lainnya. Keanekaragaman ini menambah pesona bawah air danau.
Karena airnya payau, danau ini mendukung kehidupan organisme laut di bagian dasar dan organisme air tawar di permukaan, menciptakan ekosistem yang unik.
Akses Menuju Danau Haji Buang
Google Map Danau Haji Buang
Alamat dan nomorf telepon Danau Haji Buang
Perjalanan ke Pulau Maratua
Untuk mencapai Pulau Maratua, wisatawan dapat menggunakan jalur udara atau laut:
Rute yang sering dipilih para wisatawan dari Jakarta atau luar Negeri ke Balikpapan
Jalur Udara: Penerbangan dari Balikpapan(Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan)–Berau (Bandar Udara Kalimarau) –Maratua (Bandar Udara Maratua) atau Samarinda (Bandar Udara APT Pranoto) menuju Maratua (Bandar Udara Maratua)
Jalur Laut: Dari Tanjung Redeb, naik speedboat dari Dermaga Sanggam atau Tanjung Batu (30–45 menit dari Tanjung Batu ke Maratua).
Biaya transportasi bervariasi, dengan speedboat sewa sekitar Rp1.000.000–Rp2.000.000 per perjalanan, tergantung kapasitas dan tujuan.
Menuju Danau
Dari dermaga utama di Maratua (biasanya di Desa Payung-Payung atau Teluk Harapan), Danau Haji Buang dapat dicapai dengan perahu motor kecil (ketinting) selama 15–30 menit, tergantung lokasi kampung awal, seperti Bohe Bukut atau Payung-Payung.
Biaya perahu biasanya sekitar Rp100.000–Rp200.000 per kelompok kecil, tergantung negosiasi dengan penyedia jasa lokal.
Setelah tiba di tepi danau, pengunjung berjalan kaki sekitar 5–10 menit melalui jalur setapak yang dikelilingi vegetasi hutan.
Aktivitas Wisata
Berenang dan Snorkeling
Pengunjung dapat berenang bersama ubur-ubur tanpa sengat, memberikan pengalaman langka yang hanya ada di sedikit tempat di dunia, seperti Danau Kakaban atau Kepulauan Micronesia.
Snorkeling memungkinkan wisatawan melihat keindahan bawah air, termasuk ubur-ubur, bunga karang, dan biota lainnya. Peralatan snorkeling biasanya dapat disewa dari operator lokal dengan harga sekitar Rp50.000–Rp100.000 per hari.
Penting untuk mengikuti aturan, seperti tidak menggunakan sunscreen berbahan kimia, tidak memegang ubur-ubur, dan tidak melompat ke danau untuk melindungi ekosistem.
Fotografi
![]() |
Berfoto di Danau Haji Buang Foto (Sudargo Betai) |
Pengunjung disarankan membawa kamera tahan air untuk mengabadikan keindahan bawah danau.
Menikmati Suasana Alam
Dermaga kayu di tepi danau adalah tempat yang sempurna untuk bersantai, menikmati pemandangan air jernih yang memantulkan langit dan pepohonan.
Suasana tenang dan sejuk, jauh dari keramaian kota, membuat danau ini cocok untuk relaksasi.
Fasilitas dan Pengelolaan
Fasilitas
Fasilitas di sekitar Danau Haji Buang masih sederhana, dikelola oleh masyarakat lokal dan kelompok sadar wisata (Pokdarwis). Tersedia dermaga kayu untuk akses ke danau, beberapa tempat duduk, dan jalur setapak.
Tidak ada penginapan langsung di dekat danau, tetapi wisatawan dapat menginap di resort atau homestay di Pulau Maratua, seperti Maratua Paradise Resort (Rp900.000–Rp1.250.000/malam) atau homestay lokal (Rp250.000–Rp350.000/malam).
Penyewaan perahu, alat snorkeling, dan pemandu lokal tersedia melalui warga setempat.
Biaya Masuk
Tiket masuk ke Danau Haji Buang biasanya gratis atau dikenakan biaya kebersihan sekitar Rp10.000–Rp20.000 per orang, tergantung kebijakan pengelola lokal.
Biaya tambahan mungkin dikenakan untuk aktivitas seperti snorkeling atau penggunaan perahu.
Pengelolaan
Danau ini dikelola oleh masyarakat lokal, terutama dari Desa Payung-Payung dan Bohe Bukut, dengan dukungan Dinas Pariwisata Berau.
Ada upaya pelestarian ekosistem, seperti larangan penggunaan bahan kimia dan edukasi kepada wisatawan untuk menjaga kebersihan serta tidak merusak habitat ubur-ubur.
Tips Berkunjung
Waktu Terbaik
Musim kemarau (April–Oktober) adalah waktu terbaik untuk mengunjungi Danau Haji Buang karena cuaca cerah dan laut lebih tenang, memudahkan perjalanan dan aktivitas air.
Pagi hari disarankan untuk mendapatkan pencahayaan optimal dan suasana yang lebih sepi.
Persiapan
- Bawa pakaian renang, handuk, dan alas kaki yang nyaman untuk jalur setapak berbatu.
- Gunakan sunscreen ramah lingkungan atau hindari penggunaan bahan kimia untuk melindungi ekosistem danau.
- Siapkan kamera tahan air dan tas kedap air untuk perlengkapan.
- Bawa air minum dan camilan, karena tidak ada warung di sekitar danau.
Etika Wisata
- Jangan membuang sampah sembarangan; bawa kembali sampah Anda.
- Ikuti instruksi pemandu lokal, terutama terkait pelestarian ubur-ubur dan biota lainnya.
- Hindari kontak fisik dengan ubur-ubur untuk mencegah stres atau kerusakan pada mereka.
Konteks Budaya dan Lingkungan
Budaya Lokal
Penduduk Pulau Maratua mayoritas adalah Suku Bajau, yang dikenal sebagai pelaut ulung. Danau Haji Buang juga memiliki nilai budaya lokal, terkait dengan cerita rakyat dan sejarah pulau, meski tidak sekuat Gua Halo Tabung (dulu bernama Gua Haji Mangku).
Konservasi
Ekosistem danau sangat rapuh, sehingga ada upaya dari komunitas lokal, seperti Kelompok Maratua Peduli Lingkungan (KMPL), untuk menjaga keberlanjutan lingkungan melalui edukasi wisatawan dan pelestarian biota laut.
Pertanyaan yang sering ditanyakan tentang Danau Haji Buang, Pulau Maratua
Apa yang membuat Danau Haji Buang unik?
Danau ini memiliki ubur-ubur tak menyengat, mirip Danau Kakaban, dan airnya sangat jernih dengan pemandangan alam yang dikelilingi pepohonan yang rindang.
Bagaimana cara menuju Danau Haji Buang?
Dari pusat Pulau Maratua, perjalanan memakan waktu 15-30 menit dengan perahu atau sepeda motor, dilanjutkan berjalan kaki sekitar 5–10 menit.
Apakah ada biaya masuk ke Danau Haji Buang?
Tidak ada biaya masuk resmi, tetapi disarankan memberikan donasi kepada penjaga danau sebagai tanda terima kasih.
Kegiatan apa saja yang bisa dilakukan di Danau Haji Buang?
Berenang, berfoto-foto, snorkeling, dan berinteraksi dengan ubur-ubur tak menyengat adalah aktivitas utama.
Apakah Danau Haji Buang aman untuk dikunjungi?
Ya, aman, tetapi pengunjung harus menjaga kebersihan, tidak membawa biota dari luar, dan masuk melalui jalur resmi.
Posting Komentar untuk "Review Danau Haji Buang, Danau Air Payau di Lautan"