Pancurajipost.com - Batu Dinding Long Melaham, juga dikenal sebagai Batoq Tenevang, adalah destinasi wisata alam batuan karst (batu kapur) yang terbentuk selama ribuan tahun.
Selain menawarkan kombinasi keindahan geologis bebatuan, Batu Dinding Long Melaham juga menyimpan warisan budaya Suku Dayak, dan petualangan sungai yang seru khususnya di Kampung Long Melaham.
![]() |
Batu Dinding Long Melaham, Batoq Tenevang |
Lokasi dan Jalur Akses
Google Map Batu Dinding Long Melaham
Alamat dan Nomor Telapon Batu Dinding Long Melaham
Alamat : Batu Dinding Long Melaham, Kampung Long Melaham, Kecamatan Long Bagun, Kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan Timur.
Kodepost Batu Dinding Long Melaham : 75779
Nomor Telepon Batu Dinding Long Melaham : (031) 158795 (Disparpora Mahulu)
Akses
Batu Dinding Long Melaham berada di tepi Sungai Mahakam Ulu, dapat diakses melalui perjalanan sungai dari Pelabuhan Tering dengan speedboat selama sekitar 3-4 jam dengan biaya sekitar Rp300.000.
Alternatifnya, perjalanan darat dari Samarinda ke Tering memakan waktu sekitar 10 jam, dilanjutkan dengan speedboat ke Ujoh Bilang selama 6 jam. Dari Long Melaham, jarak tempuh ke Batu Dinding hanya sekitar 5 menit menggunakan speedboat.
Sedangkan dari Taman Budaya Sendawar ke Batu Dinding Long dengan jalur darat sekitar 145 Km atau sekitar 4 jam lebih melalui jl. Mangkujaya IV menuju Kampung Long Melaham.
Karakteristik Geologis
![]() |
Batu Dinding Long Melaham Foto (HERLIANSYAH IMOT) |
Pada pagi hari, sinar matahari yang muncul dari belakang bebatuan karst menciptakan pemandangan indah dengan pepohonan rindang dan udara segar. Kawasan ini masih alami, belum tersentuh pembangunan seperti pabrik semen, menjadikannya ikon wisata alam di hulu Mahakam.
Keunikan dan Daya Tarik
Goa dan Stalaktit/Stalakmit
Di bagian bawah Batu Dinding terdapat gua kering yang besar dengan stalaktit dan stalakmit yang masih utuh. Gua ini relatif kurang dikenal oleh masyarakat umum.
Lungun (Peti Mati Kuno)
Di dalam gua dan di tebing setinggi sekitar 40 meter dari permukaan air, terdapat peti mati kuno Suku Dayak yang disebut "lungun" untuk makam raja atau kepala suku.
Peti ini berbentuk seperti perahu dengan motif Burung Enggang dan awan, melambangkan perjalanan arwah ke alam baka.
Tutup peti menyerupai atap rumah dengan motif naga dan biawak yang menunjukkan status sosial. Namun, lungun ini diletakkan tanpa perawatan, banyak yang rusak akibat penjarahan, terutama karena terbuat dari kayu ulin.
Untuk menemukan lokasi lungun sangat susah dikarenakan lokasinya telah ditumbuhi berbagai tumbuhan menjalar dan tinggi yang menutupi liang makam.
Spot Swafoto
![]() |
Berfoto di Batu Dinding Long Melaham Foto (@fery_sape) |
Budaya dan Tradisi
Tari Hudoq
Selain keindahan alam, Batu Dinding Long Melaham dekat dengan budaya Suku Dayak Bahau, yang dikenal dengan Tari Hudoq.
Tarian ini dilakukan antara bulan September hingga November saat pembukaan lahan pertanian atau penaburan benih, dipercaya membawa kesuburan dan kemakmuran.
Penari menggunakan topeng yang melambangkan hama atau hewan, dengan kostum hijau menyerupai dedaunan.
Makam Tua
Keberadaan lungun menunjukkan nilai sejarah dan budaya masyarakat Dayak, meskipun saat ini banyak yang tidak terawat.
Tantangan dan Infrastruktur
Kondisi Akses
Akses ke Batu Dinding cukup menantang karena pasang-surut Sungai Mahakam dan kondisi tebing yang licin serta curam, membuatnya kurang aman untuk dikunjungi saat air sungai tinggi. Pada 1990-an, seorang pemanjat profesional bernama Dadang meninggal akibat terjatuh saat memanjat tebing ini.
Pengembangan Wisata
Pemerintah Mahakam Ulu berencana menjadikan Batu Dinding sebagai sentra wisata dengan membangun infrastruktur seperti dermaga, tangga yang nyaman, dan fasilitas pendukung seperti homestay.
Pada 2021, fokus pengembangan adalah perencanaan, dengan pembangunan fisik direncanakan mulai 2022. Kerjasama dengan Universitas Udayana Bali dilakukan untuk kajian pengembangan kawasan ini, termasuk rencana menjadikan sekitar Batu Dinding sebagai kampung wisata.
Promosi dan Perhatian Khusus
Promosi wisata Batu Dinding masih mengandalkan media sosial dan promosi dari mulut ke mulut, terutama melalui swafoto pengunjung. Infrastruktur seperti dermaga yang menyatu dengan batu dan tangga standar diusulkan untuk meningkatkan daya tarik dan kenyamanan pengunjung.
Batu Dinding memiliki potensi besar sebagai ikon wisata alam Mahakam Ulu karena keunikan formasi karstnya yang masih alami. Dengan perbaikan infrastruktur, seperti jalan darat Kubar-Mahulu yang saat ini masih buruk, daya tariknya dapat meningkat.
Pengembangan fasilitas seperti balai-balai di atas tebing dengan kuliner lokal dapat menciptakan pengalaman wisata yang lebih lengkap, meskipun membutuhkan investasi besar.
Upaya pelestarian lungun dan nilai budaya setempat perlu diperkuat untuk mencegah kerusakan lebih lanjut akibat penjarahan atau kurangnya perawatan.
Pertanyaan yang sering ditanyakan di Batu Dinding Long Melaham
Apa itu Batu Dinding Long Melaham ?
Formasi batuan karst setinggi 80-100 meter di tepi Sungai Mahakam, Mahakam Ulu, Kalimantan Timur, dengan gua dan lungun (peti mati kuno Suku Dayak).
Bagaimana cara menuju Batu Dinding Long Melaham?
Dari Samarinda ke Tering (10 jam darat), lalu speedboat ke Long Melaham (3-4 jam), dan 5 menit ke Batu Dinding Long Melaham.
Apa daya tarik utama Batu Dinding Long Melaham?
Batuan karst, gua dengan stalaktit/stalakmit, lungun Dayak, dan pemandangan Sungai Mahakam.
Apa tantangan mengunjungi Batu Dinding Long Melaham?
Akses sulit karena pasang-surut sungai dan medan licin; infrastruktur wisata masih terbatas.
Apa rencana pengembangan wisata Batu Dinding Long Melaham?
Pembangunan dermaga, tangga, dan fasilitas pendukung untuk menjadikannya sentra wisata alam dan budaya.
Posting Komentar untuk "Review Batu Dinding Long Melaham, tembok raksasa Mahakam Ulu"