Pancurajipost.com - Makam Raja-Raja Tana Paser adalah situs bersejarah yang mencerminkan kejayaan Kesultanan Sadurengas dan warisan budaya Kalimantan Timur.
Dengan 28 makam kuno, tugu silsilah, dan artefak seperti Batu Kilan, kompleks ini menawarkan nilai sejarah, spiritual, dan pariwisata.
Kompleks Makam Raja-Raja Tana Paser ini bukan hanya tempat pemakaman, tetapi juga warisan budaya yang kaya akan nilai sejarah, dan spiritual.
![]() |
Gapura masuk Kompleks Makam Raja-Raja Tana Paser, Foto (All is Well) |
Lokasi dan Akses
Google Map Kompleks Makam Raja-Raja
Alamat dan Nomor Telepon Kompleks Makam Raja-Raja
Akses
Makam Raja-Raja Tana Paser berada tidak jauh Museum Sadurengas Pasir Belengkong, dekat dengan Masjid Jami Nurul Ibadah, yang merupakan masjid tertua di Paser, dibangun pada tahun 1851 dengan jarak hanya 950 meter atau 3 menit berkendara.
Kompleks Makam Raja-Raja Tana Paser, berjarak sekitar 5 km dari pusat Kota Tanah Grogot (Bundaran Simpang 5), ibu kota Kabupaten Paser, dan dapat diakses dengan mudah melalui transportasi darat melewati jembatan gantung dari Tanah Grogot, yang memakan waktu sekitar 15-20 menit perjalanan.
Lokasinya juga berdekatan dengan Sungai Kandilo, menambah nilai estetika dan historis kawasan ini.
Sejarah Kesultanan Sadurengas
![]() |
Makam Sultan Adam Alamsyah di Kompleks Makam Raja-Raja Tana Paser, Foto (Deni Joko) |
Kerajaan ini memiliki peran penting dalam sejarah lokal, terutama dalam penyebaran agama Islam di Kalimantan Timur.
Makam Raja-Raja Tana Paser menjadi bukti fisik kejayaan kerajaan ini dan menyimpan jejak sejarah para penguasa yang memerintah pada masa lampau.
Kompleks makam dibangun pada masa Sultan Adam Alamsyah bin Sultan Soeleman Alamsyah, menandakan pentingnya situs ini sebagai tempat peristirahatan para sultan dan keluarga kerajaan. Makam ini juga menjadi saksi bisu perkembangan budaya dan agama di wilayah tersebut.
Struktur dan Kompleks Makam
![]() |
Kompleks Makam Raja-Raja Tana Paser, Foto (Arief Laros) |
Tugu Silsilah: Di pintu masuk kompleks, terdapat tugu yang mencatat nama-nama raja yang dimakamkan beserta silsilah keturunannya. Tugu ini memberikan edukasi kepada peziarah tentang sejarah Kesultanan Paser.
Makam Kuno: Kompleks ini memiliki 28 makam kuno, yang sebagian besar adalah makam para sultan dan keluarga kerajaan. Setiap makam dilengkapi dengan papan nama yang mencantumkan masa pemerintahan dan tahun wafat raja.
Batu Kilan: Di sekitar kompleks terdapat batu unik bernama Batu Kilan, yang diyakini masyarakat lokal memiliki kekuatan mistis untuk meramalkan nasib seseorang. Batu ini menjadi daya tarik tambahan bagi pengunjung.
Bangunan Pendukung: Selain makam, kompleks ini berdekatan dengan Museum Sadurengas, yang menyimpan peninggalan kerajaan seperti artefak dan benda-benda bersejarah. Di dekatnya juga terdapat Masjid Jami Nurul Ibadah, yang menambah nilai religi kawasan ini.
Daftar Raja yang Dimakamkan
![]() |
Tugu Silsilah Kompleks Makam Raja-Raja Tana Paser, Foto (Pargimo Mertowijoyo) |
- Aji Geger bin Aji Anom Singa Maulana (Sultan Aji Moehamad Alamsyah), sultan pertama Kesultanan Paser, memerintah pada tahun 1705–1738 M.
- Aji Ngara (Sultan Sepuh I Alamsyah), sultan kedua, wafat pada 1181 H (1768 M).
- Aji Panji bin Ratu Agung (Sultan Soeleman Alamsyah IV, Sultan Abdurrahman Alamsyah), wafat pada 1811 M.
- Aji Sembilan bin Aji Moehamad Alamsyah (Sultan Ibrahim Alamsyah), sultan kelima, wafat pada 1815 M.
- Aji Karang bin Sultan Soeleman Alamsyah (Sultan Mahmoedhan Alamsyah), sultan keenam, wafat pada 1843 M.
- Anak Raja dan Bangsawan: Termasuk Ratu Agung bin Aji Moehamad Alamsyah, Aji Rinda, Pangeran Burok, Pangeran Dipati, Aji Ingga, dan Aji Kemas, yang semuanya merupakan keturunan langsung para sultan.
Namun, tidak semua raja dimakamkan di Kompleks Makam Raja-Raja Tana Paser ini, beberapa dimakamkan di lokasi lain yang belum diidentifikasi secara pasti.
Rencana Kedepan
Pemerintah Kabupaten Paser, melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, telah mengusulkan kompleks makam ini sebagai cagar budaya bersama dengan meriam Indra Giri.
Museum Sadurengas yang berdekatan sudah ditetapkan sebagai cagar budaya, dan proses pengusulan untuk makam ini sedang menunggu penetapan.
Pemerintah setempat, didukung oleh Dinas Pariwisata Kalimantan Timur, berupaya menjadikan kawasan ini sebagai destinasi wisata sejarah dan religi terpadu. Rencana ini mencakup pengelolaan anggaran untuk pelestarian situs sejarah di Pasir Belengkong.
Makna Budaya dan Religi
Wisata Religi
Makam Raja-Raja Tana Paser menjadi tujuan ziarah, terutama pada hari kedua Idulfitri (2 Syawal), ketika peziarah dari Paser dan daerah sekitar memadati lokasi ini. Tradisi ini mencerminkan nilai spiritual dan penghormatan terhadap leluhur.
Nilai Sejarah
Makam ini menjadi bukti nyata keberadaan Kesultanan Sadurengas dan peranannya dalam sejarah Kalimantan Timur. Silsilah raja yang terdokumentasi membantu pengunjung memahami perkembangan kerajaan dan pengaruhnya.
Acara Keagamaan
![]() |
Pengunjung Kompleks Makam Raja-Raja Tana Paser, Foto (Eva Sanjaya) |
Dengan dukungan pemerintah dan promosi pariwisata, Kompleks Makam Raja-Raja Tana Paser ini berpotensi menjadi destinasi wisata unggulan berbasis sejarah dan budaya.
Keberadaan Museum Sadurengas, Masjid Jami Nurul Ibadah, dan Batu Kilan dapat menjadi paket wisata terpadu yang menarik wisatawan lokal maupun internasional.
Pertanyaan yang sering ditanyakan di Kompleks Makam Raja-Raja Tana Paser
Di mana lokasi Kompleks Makam Raja-Raja Tana Paser?
Berada di Jalan Sultan Adam, Desa Paser Belengkong, Kecamatan Paser Belengkong, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur, dekat Museum Sadurengas dan Masjid Nurul Ibadah.
Siapa saja yang dimakamkan di Kompleks Makam Raja-Raja Tana Paser?
Makam para raja dan keluarga Kesultanan Paser, termasuk keturunan dari Putri Di Dalam Petung (Ratu I) dan raja-raja berikutnya seperti Aji Mas Anom Indra.
Apa sejarah singkat Kompleks Makam Raja-Raja Tana Paser?
Kompleks ini merupakan tempat peristirahatan raja-raja Kesultanan Paser, yang berdiri sejak abad ke-16 (1516 M) di bawah pemerintahan Putri Di Dalam Petung, dengan luas sekitar 5 hektare.
Apa fasilitas yang tersedia di sekitar kompleks makam?
Terdapat toilet di kompleks Museum Sadurengas yang berdekatan, tempat parkir, dan akses ke Masjid Jami Nurul Ibadah serta area wisata religi lainnya.
Apakah kompleks makam ini terbuka untuk umum?
Ya, terbuka untuk umum sebagai destinasi wisata religi, terutama untuk ziarah, dengan akses mudah dari Tanah Grogot (sekitar 5–8 km).
Posting Komentar untuk "Review Kompleks Makam Raja-Raja Tana Paser, Pasir Belengkong"