Air Terjun Kujato - Beduai, Keseimbangan antara Alam dan Manusia

 


Air terjun Kujato adalah air terjun yang mempesona namun penuh misteri. Berada di dalam Hutan belantara, Sekeliling air terjun ditumbuhi pepohonan yang sangat tinggi dan rindang. Wisata ini terletak di Desa Sei Ilai, Kecamatan Beduai, Kabupaten Sanggau Kalimantan Barat.

Awal pembukaan pengembangan Objek Wisata Air Terjun Kujato - Beduai

Pada tahun 2017 lalu atau tepatnya 22 Juni 2017, Pemerintah Kecamatan Beduai mengundang Dinas Pemuda , Olahraga, dan Pariwisata untuk meresmikan pembukaan Objek Wisata Air Terjun Kujato yang   dikelola oleh warga msyarakat setempat dan Kecamatan Beduai. Untuk membuka lahan, ladang, termasuk Objek Wisata di tempat yang belum terjamah, Masyarakat setempat selalu menggelar Ritual Adat yang dilakukan ditempat/kawasan Objk Wisata yang dikenal dengan Ritual BUPINO.

Misteri Ritual Bupino

Sebelum melaksanakan Ritual BUPINO, Pemerintah Kecamatan Beduai mempersiapkan diri dengan membangun akses jalan Ke Air Terjun, membersihkan ranting-ranting dan kayu yang berserakan di area air terjun. Tepat dibawah air terjun terdapat  bongkahan kayu yang melintang. Jika dilihat dari kejauhan menyerupai ayunan mainan di bawah air terjun. Kayu itu berumur kurang lebih sudah ratusan tahun berada disitu. 

Menurut cerita salah satu tour guide/pemandu wisata Kecamatan Beduai "Indra", Waktu bersih-bersih,  Kayu itu dipotong menggunakan parang, berkali kali tetapi parangnya tidak mempan memotong kayu itu, sehingga salah satu warga berinisiatif untuk membawa alat pemotong kayu yaitu Gergaji senso. Ketika senso menyala dan siap memotong kayu tersebut, tiba tiba mesin senso mati dan tidak bisa dihidupkan kembali. Setelah itu warga mengambil lagi gergaji senso yang kedua dan hasilnya pun sama, mesin senso tidak mau hidup di sana, "pungkasnya.

Foto : Kayu yang diperkirakan ratusan tahun umurnya

Sehingga Para Tetua Adat setempat menyarankan untuk menggelar ritual BUPINO yang dilaksanakan di area Kawsan Air Terjun Kujato. Menurut kepercayaan Sub Suku Dayak Muara,  ritual adat ini bertujuan untuk memohon ijin kepada para Penunggu atau Penghuni yang tak kasat mata ( Penghuni Ghoib ) yang lebih dulu mendiami lokasi tersebut agar kedepannya tidak mengganggu para wisatawan yang berkunjung, juga sebagai tolak balak dari hal-hal negative. Selain itu juga untuk minta berkat dan keselamatan dari Tuhan Yang Maha Kuasa, Ritual ini  dipimpin oleh Para Tetua Adat setempat.

Proses ritual dengan cara memotong babi, dan meletakan binatang babi tersebut diatas wadah yang telah disediakan, Para Tetua adat silih berganti membacakan mantra-mantra yang  mungkin sedang berdialog dengan peghuni Air terjun KUJATO, meminta permisi bahwa tempat ini boleh dikunjungi masyarakat luas.

Ketika prosesi ritual ini berlangsung, di area kawasan air terjun tiba-tiba terjadi hujan lebat, tim pancurajipost terpaksa berdesak-desakan dengan warga berlindung di bawah pohon rindang, sebagian berlindung di gubuk tempat ritual dilaksanakan. 

Setelah ritual selesai, aneh bin ajaib hujan pun reda seketika, dan masyarakat memperbolehkan untuk memotong kayu yang melintang di Bawah air terjun Kujato. dan akhirnya kayu bisa terpotong dengan mudah, dan masyarakat merayakan pembukaan Objek Wisata Air Terjun dengan berfoto ria di area air terjun.

Tinggi dan Tingkatan Air Terjun KUJATO



Tinggi air Terjun Kujato hampir sama dengan Air Terjun Saka Dua Sanggau, atau sekitar 45 meter tingginya. selain itu air terjun ini memiliki beberapa tingkatan. tim pancur aji hanya mampu melewati tiga tingkat saja karena faktor fisik dan  kelelahan, Menurut Indra, tour guide Kecamatan Beduai, Air terjun ini memiliki 7 (Tujuh tingkatan), di  tingkat yang ke tujuh itu pemandangannya lebih bagus lagi, Tegsnya.

Sehingga, untuk sementara hanya yang mempunyai fisik kuat, jiwa pendaki yang mudah untuk explore kawasan Kujato, karena kabar terbaru dari Indra, untuk menuju kesana skarang harus penuh perjuangan karena sekarang sudah jarang di kunjungi dan jalanan yang dulu dibangun telah ditumbuhi semak belukar, 

Jalur Transportasi

Dari kecamatan beduai menuju kawasan Air Terjun KUJATO sekitar 45 Km dan  memakan waktu sekitar 2 jam lebih, menggunakan motor atau mobil bergardan dua. Kondisi jalan yang kurang bagus membuat perjalanan lambat sampai ke air terjun.

Sesampainya dipersimpangan, diteruskan dengan berjalan kaki sekitar 1 Km lebih menembus jalan tikus, medan tanah yang naik turun.dilanjutkan dengan menyeberangi sungai dangkal bebatuan yang mengisaratkan sudah dekat dengan Air Terjun Kujato.

Di Air Terjun Kujato anda bisa berendam di kolamnya tepat dibawah air terjunnya. Sensasi getaran suara, Dorongan air terjun yang kuat dan deras akan membawa siapa saja larut dalam kekaguman  menikmati air pegunungan dan hutan yang masih asri di kawasan ini.

Bagi sobat wisata yang ingin berkunjung kesana, dianjurkan menghubungi tour guide atau berkunjung ke Kantor  Kecamatan Beduai untuk meminta informasi lebih lanjut agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan. Bagi yang ingin menyewa Kendaraan motor trel, tour guide/pemandu wisata Kecamatan Beduai siap menyewakannya untuk kelancaran perjalanan anda.

Info Kontak tour guide : INDRA 0812 - 5626 - 9612 

Air Terjun KUJATO, Keajaiban di tengah hutan belantara.

YH Reporter
YH Reporter Saya adalah Seorang IT dan Penulis, Pernah Bekerja di Instansi Pemerintahan dan Swasta. Sumbangsih kepada Negara dengan mengangkat tulisan di Sektor Wisata sebagai 5 besar penggerak perekonomian Indonesia.