Pancurajipost.com - Konservasi Penyu Pokmaswas Kambau Borneo di Pantai Tanjung Api merupakan inisiatif pelestarian satwa liar yang berfokus pada perlindungan penyu laut, yang merupakan hewan dilindungi di Indonesia.
Kawasan ini telah ditetapkan sebagai Kawasan Konservasi Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (KKP3K) melalui Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan (Kepmen KP) No. 93/2020, menjadikannya zona inti peneluran penyu di wilayah Paloh.
![]() |
Konservasi Penyu Pokmaswas Kambau Borneo, Foto (eik pinocio) |
Pantai Tanjung Api ini menawarkan keindahan alam dengan pasir putih, air laut biru, gugusan batu granit, dan hamparan pohon cemara laut, sambil berfungsi sebagai destinasi wisata edukasi yang berkelanjutan.
Pokmaswas Kambau Borneo, atau Kelompok Masyarakat Pengawas (Perikanan), adalah kelompok masyarakat lokal yang memimpin upaya konservasi ini.
Mereka bekerja sama dengan Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata) Tanjung Api untuk mengelola destinasi wisata alam (DTW) Tanjung Api, yang panjangnya sekitar 1 km.
Kelompok ini tidak hanya menjaga ekosistem pantai, tetapi juga mendukung ekonomi lokal melalui wisata ramah lingkungan, seperti pelepasan tukik (anak penyu) dan edukasi pengunjung.
Sejarah dan Pendirian Pokmaswas Kambau Borneo
Pokmaswas Kambau Borneo didirikan pada tahun 2011 atas inisiatif masyarakat lokal yang sadar akan ancaman kepunahan penyu akibat perburuan, abrasi pantai, dan kerusakan habitat.
Ketua kelompok, Muraizi, menjadi tokoh kunci yang memimpin sejak awal. Inisiatif ini lahir dari kesadaran bahwa penyu adalah satwa dilindungi berdasarkan Undang-Undang No. 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya, serta konvensi internasional seperti CITES (Convention on International Trade in Endangered Species).
Sejak berdiri, kelompok ini telah melakukan pemantauan rutin selama hampir 13 tahun (hingga 2024), termasuk kolaborasi dengan organisasi seperti PRCF Indonesia (Penggunaan dan Pelestarian Penyu Indonesia), WoW Borneo (Women of Wildlife Borneo), WWF, dan pemerintah daerah.
Pada 2024, mereka memperkuat kerjasama dengan Pokmas Wahana Bahari di Sungai Belacan untuk pengawasan pantai yang lebih luas.
Dukungan dari Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disporapar) Provinsi Kalimantan Baratan juga signifikan, termasuk kunjungan tim Explore Desa Wisata Kalbar pada 2023-2024 untuk relokasi sarang penyu.
Meskipun masih bergantung pada swadaya masyarakat, kelompok ini telah menerima bantuan dari pemerintah kabupaten, seperti pelepasan tukik bersama Bupati Sambas H. Satono pada 2022.
Jenis Penyu yang Dilindungi dan Karakteristiknya
![]() |
Babon Penyu di Pantai Tanjung Api, Foto (Hendra Oktivianto) |
Pantai Tanjung Api menjadi habitat bagi empat jenis penyu laut yang rentan punah, dengan penyu hijau (Chelonia mydas) atau disebut "penyu Kambau" sebagai yang paling dominan. Berikut rincian jenisnya:
![]() |
Data Konservasi Penyu Pokmaswas Kambau Borneo |
Penyu-penyu ini datang dari berbagai belahan dunia, termasuk Laut Natuna, dan kembali ke pantai yang sama setelah 25-30 tahun untuk bertelur. Rata-rata, setiap malam di musim puncak bisa ada 8puluhan induk yang bertelur, dengan total sekitar 3.700 pendaratan per tahun di wilayah Paloh.
Aktivitas Konservasi Utama
Pokmaswas Kambau Borneo melakukan serangkaian kegiatan untuk melindungi siklus hidup penyu:
Pemantauan Malam Hari
![]() |
Pemantauan Induk penyu di Pantai Tanjung Api, Foto (Nur Hafiz) |
Mereka memastikan proses bertelur aman tanpa gangguan cahaya atau predator. Jika beruntung, pengunjung bisa ikut memantau dengan panduan.
Relokasi dan Penetasan Telur
Telur dipindahkan ke hatchery (tempat penetasan semi-alami) untuk menghindari abrasi atau predator. Proses pengeraman memakan waktu 45-60 hari. Struktur hatchery dirancang meniru sarang alami dengan pasir dan suhu optimal.
![]() |
Anakan penyu di penampungan, Foto (Azmr Grta) |
Pelepasan Tukik
Setelah menetas, tukik dilepaskan ke laut lepas pada pagi atau sore hari. Contoh: Pada 2022, 500 tukik penyu hijau dilepaskan bersama Bupati Sambas.
Pengunjung bisa berpartisipasi dengan donasi, dan tukik yang dilepas diharapkan kembali bertelur setelah dewasa.
Restorasi Ekosistem
Penanaman pohon cemara laut untuk mencegah abrasi pantai, yang sering merusak sarang telur. Pada 2016, 4.000 pohon ditanam di Pantai Mungguk Rasak.
Pokmaswas Kambau Borneo juga membersihkan pantai dari sampah dan memantau ancaman seperti pencurian telur.
Pendataan dan Kolaborasi
Pendataan pendaratan penyu dilakukan untuk laporan tahunan. Kerjasama dengan PRCF Indonesia dan WoW Borneo pada 2024 fokus pada pengawasan di Sungai Belacan, termasuk pemantauan langsung dan pelatihan teknik monitoring.
Musim terbaik untuk aktivitas ini adalah April-Oktober, dengan puncak Mei-September. Pengunjung disarankan berkoordinasi terlebih dahulu untuk menghindari gangguan.
Wisata Edukasi dan Dampak Ekonomi
Wisata Edukasi
Pantai Tanjung Api bukan hanya situs konservasi, tapi juga destinasi wisata edukasi. Pengunjung bisa melakukan hal seperti ini diantaranya :
- Menyaksikan proses bertelur malam hari (dengan panduan, tanpa cahaya buatan karena penyu sensitif).
- Berfoto dengan penyu dewasa atau tukik.
- Belajar siklus hidup penyu, dari bertelur hingga pelepasan.
- Melepaskan tukik secara langsung, yang menjadi pengalaman edukatif bagi pelajar dan wisatawan.
Aktivitas ini mendukung ekonomi lokal melalui donasi dan homestay. Disporapar Kalbar mempromosikannya sebagai desa wisata terbaik, dengan dukungan pemerintah provinsi untuk pengembangan berkelanjutan.
Namun, Pokmaswas Kambau Borneo masih membutuhkan perhatian lebih dari pemerintah pusat untuk fasilitas seperti basecamp yang lebih baik.
Wisata Pantai
![]() |
Pepohonan di Pantai Tanjung Api, Foto (Zulpiana) |
Selain sebagai wisata edukasi, disini juga sebagai wisata pantai, dengan pepohonan yang rindang dan bersih, dibangun beberapa spot foto, tempat duduk, gazebo, penginapan dan lain lain.
![]() |
Pasir Putih Pantai Tanjung Api, Foto (Dino Eiger) |
Camping
![]() |
Camping di Pantai Tanjung Api, Foto |
Lokasi camping dibawah pepohonan dengan menghadap ke bibir pantai, suara ombak silih berganti, angin pantai sejuk menambah damainya liburan anda di Pantai Tanjung Api.
Harga sewa camping Rp 50.000 - Rp 100.000 per orang dan Rp 20.000 - Rp 50.000 jika bawa tenda sendiri. Tambah Rp 30.000 untuk matras/makanan.
Sudah termasuk fasilitas Toilet umum, mushola, api unggun, pemandu malam untuk patroli penyu. WiFi voucher tersedia Rp 10.000/hari.
Paket Wisata
Pokmaswas Kambau Borneo menyediakan paket wisata kumplit dengan Menginap bisa dipesan melalui nomor diatas atau Booking via exploreindonesia.id atau jadesta.kemenparekraf.go.id.
Paket yang ditawarkan diantaranya paket 3-4 hari termasuk homestay/camping + aktivitas pelepasan tukik, patroli pantai (Untuk grup 4-8 orang).
Harga yang ditawarkan mulai dari Rp 1.500.000 - Rp 2.500.000 per orang (all-in: transport dari Pontianak, makan, menginap 2 malam).
Fasilitas : Transport, guide, edukasi konservasi, peralatan camping.
Sunset
Keindahan yang tiada tara adalah sunset di sore hari memanjakan mata siapa saja, terlihat jelas dari bibir pantai, sedangkan dari balik pepohonan memancarkan sinar yang sangat indah menyinari surganya penyu.
Lokasi dan Akses
Google Map Pantai Tanjung Api
Alamat dan Nomor Telepon Pantai Tanjung Api
Akses
Pantai Tanjung Api berada di perbatasan Indonesia-Malaysia, dengan garis pantai yang membentang sepanjang sekitar 92-100 km, di mana sebagian 19 km-nya menjadi habitat utama penyu untuk bertelur.
Dari Pontianak (Bandara Internasional Supadio) menuju Pantai Tanjung Api sekitar 403 Km atau sekitar 8 jam lebih perjalanan darat melalui jalur Pasir Panjang Singkawang.
Sedangkan dari pusat Kota Sambas (Tugu Tabrani) ke Pantai Tanjung Api sekitar 165 Km atau sekitar 3 jam perjalanan darat.
Konservasi Penyu Pokmaswas Kambau Borneo di Pantai Tanjung Api adalah contoh sukses pelibatan masyarakat dalam pelestarian biodiversity, yang tidak hanya menyelamatkan penyu tapi juga menjaga ekosistem pantai Paloh sebagai salah satu dari 12 pantai peneluran utama di Indonesia. Keberhasilan ini bergantung pada kesadaran kolektif untuk menjaga habitat alami.
Untuk berkontribusi, kunjungi lokasi dengan koordinasi melalui kontak: Muraizi (0812 5687 9307) atau Zefriden (0821 4824 1312).
Donasi untuk pelepasan tukik atau partisipasi wisata edukasi sangat dihargai. Dengan demikian, kita bisa memastikan penyu tetap berenang bebas di lautan Borneo untuk generasi mendatang.
Pertanyaan yang sering ditanyakan di Konservasi Penyu Pantai Tanjung Api
Jenis penyu apa saja yang ada di Pantai Tanjung Api?
Jenis penyu yang ada di Pantai Tanjung Api adalah Penyu Hijau (Kambau), Penyu Sisik, Penyu Lekang, dan Penyu Belimbing (jarang).
Kapan waktu terbaik untuk melihat penyu bertelur di Pantai Tanjung Api?
Waktu terbaik melihat penyu Pantai Tanjung Api di bulan April-Oktober, puncaknya Mei-September, malam hari.
Apa yang dilakukan Pokmaswas untuk melindungi penyu di Pantai Tanjung Api?
Pemantauan malam, relokasi telur ke hatchery, pelepasan tukik, dan restorasi Pantai Tanjung Api.
Bisakah pengunjung ikut melepas tukikdi Pantai Tanjung Api?
Ya, dengan donasi dan koordinasi melalui pengelola. Hubungi Pengelola Pokmaswas Kambau Borneo di nomor kontak diatas.
Apakah ada penginapan di Pantai Tanjung Api?
Ya, di Pantai Tanjung Api terdapat homestay dari masyarakat lokal. untuk ketersediaan homestay hubungi pengelola terlebih dahulu dengan harga sekitar Rp. 150.000 - Rp.300.000.
Posting Komentar untuk "Review Konservasi Penyu Pokmaswas Kambau Borneo di Pantai Tanjung Api"