Review Makam Opu Daeng Manambon, Jejak Sejarah Kerajaan Maja Pahit

 Pancurajipost.com - Makam Opu Daeng Manambon adalah salah satu makam yang penuh sejarah dan sangat erat dengan berdirinya Kerajaan Mempawah. Opu Daeng Manambon sendiri juga salah satu tokoh penting dalam penyebaran Agama Islam di Kalimantan Barat, Khususnya di Kabupaten Mempawah.

 Sehigga Opu Daeng Manambon memberikan perubahan yang sangat besar bagi masyarakat Mempawah. Ajarannya, dakwahnya yang sangat menghormati perbedaan etnis, nilai kearifan lokal,  suku dan perbedaan keyakinn, membuat Opu Daeng Manambon sangat dihormati, Beliau memberikan pemahaman nilai keharmonisan antar suku dan agama.

Makam Opu Daeng Manambon, Jejak Sejarah Kerajaan Maja Pahit
Makam Opu Daeng Manambon, Jejak Sejarah Kerajaan Maja Pahit

Alamat Makam Opu Daeng Manambon

Makam Opu Daeng Manambon beralamatkan di Dusun Sebukit, Desa Pasir, Kecamatan Mempawah Hilir, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat.

Kodepost Makam Opu Daeng Manambon : 78918

No telpon Makam Opu Daeng Manambon : -

Google Map Makam Opu Daeng Manambon

Jalur Transportasi menuju Makam Opu Daeng Manambon

Geser gambar untuk melihat simpang menuju Makam Opu Daeng Manambon

Kawasan Makam Opu Daeng Manambom posisinya berada di Sebukit Rama atau sekitar 5 km dari Desa Pasir, Kecamatan Mempawah hilir, Pontianak, Kalimantan Barat.

Dari simpang jalan raya Desa Pasir menuju bukit rama sekitar 150 meter menuju tempat parkiran tepi sungai serta ada beberapa pemukiman penduduk, dilanjutkan dengan berjalan kaki menelusuri tangga beton berpagar kuning menuju makam.

Makam Opu Daeng Manambon berada di perbukitan dekat perkampungan dan sungai. Lokasi makam para tokoh tokoh identik dengan lokasi makam tokoh Pangeran Haji Muhammad Umar di Sanggau, yang berada dibukit dan pinggiran sungai sekayam.

 Dari Pusat Kota Mempawah atau Tugu Patung Pak Tani Mempawah menuju Makam Opu Daeng Manambon jaraknya hanya 13.1 Km atau sekitar 25 menit berkendara menuju Desa Pasir.

Sedangkan dari Bandara Internasional Supadio atau Kota Pontianak atau Tugu Digulis menuju Makam Opu Daeng Manambon hanya berjarak sekitar 87.9 Km atau sekitar 2 jam 14 menit menuju kota Mempawah dilanjutkan ke Desa Pasir Kecamatan Mempawah Hilir.

Apa yang menarik di Makam Opu Daeng Manambon

1. Wisata Sejarah

Foto Opu Daeng Manambon
Foto Opu Daeng Manambon
 Opu Daeng Manambom adalah Raja Pertama Kerajaan Mempawah yang memegang masa pemerintahan pada tahun 1695 s/d 1763 dan wafat pada tahun 1763.

Setiap tahunnya, Raja Mempawah sekarang melaksanakan ziarah saat melaksanakan prosesi Robo-Robo.

Robo robo adalah salah satu kalender event budaya Kabupaten Mempawah yang digelar setiap tahunnya pada akhir bulan Safar dengan melaksanakan ritual untuk memperingati napak tilas perjalanan Opu Daeng Menambon 

Robo-Robo juga dilaksanakan untuk berdoa tolak bala, Memohon kepada Tuhan agar terhindar dari mara bahaya yang mengancam negeri,  karena menurut masyarakat di sana pada bulan Safar banyak diturunkan bala.

Opu Daeng Manambon berasal dari Sulawasi Selatan yang merupakan putra dari Opu Tandre Borong Daeng Rilekke, Raja dari Kerajaan Luwu di Sulawesi Selatan, menikah dengan Putri Kesumba.

Putri Kesumba adalah anak dari Utin Indrawati, putri Panembahan Senggaok, Mempawah dengan Sultan Muhamad Zainuddin dari Kerajaan Matan Tanjungpura. 

Sehingga Pasangan Putri Kesumba dan Opu Daeng Manambun inilah yang melahirkan raja-raja yang memerintah di Kerajaan Mempawah sampai sekarang.

2. Tangga Misteri

Geser gambar untuk melihat sekeliling pintu masuk menuju tangga Makam Opu Daeng Manambon

Dari parkiran motor dan mobil dekat sungai, anda akan melihat tulisan besar "Makam Opu Daeng Manambon, Beserta Kerabat". Kemudian ada tulisan Cagar Budaya yang intinya area makam adalah area yang dilindungi keberadaanya oleh Pemerintah, jadi jangan sembarangan untuk merubah bentuk dan merusak fasilitas yang ada, jika dilanggar anda akan terkena denda minimal Rp 100 Juta.

Area tangga ini berjumlah 265, Namun banyak peziarah yang mencoba menghitung tangga menuju makam selalu berbeda beda bahkan ketika setengah perjalanan selalu lupa jumlah tangga yang dihitungnya.

Tangga menuju Makam Opu Daeng Manambon
Tangga menuju Makam Opu Daeng Manambon Foto (Kacong Metal)

Kelihatannya sepele menghitung tangga area Makam Opu Daeng Manambon namun, jika anda kesana dan mempratekkannya kama disitulah anda akan merasakan kesulitan menghitung.

Ajak teman anda juga untuk menghitung apakah sama dengan hitungan anda. Jika perlu bawa pulpen dan buku kecil untuk mencatat agar tidak lupa, memakai HP juga bisa untuk mencatatnya, buktikan apakah hitungannya sama dengan angka diatas.

Menurut masyarakat setempat, barang siapa bisa menghitung tangga dengan mudah dan tepat maka hatinya bersih.

Geser gambar untuk melihat sekeliling tangga menuju Makam Opu Daeng Manambon

3. Makam Opu Daeng Manambon

a. Bangunan

Geser gambar untuk melihat sekeliling bangunan Makam Opu Daeng Manambon

Dekeliling Area Makam Opu Daeng Manambon dibangun menyerupai mushalla, terdapat juga taman mini dilengkapi dengan gazebo untuk bersantai.

Pada sisi kanan bangunan makam terdapat penampungan air untuk bersuci atau berwudu serta didalamnya pula terdapat sajadah untuk siapa saja yang ingin menunaikan shalat di area makam diperbolehkan.

b. Ruang Makam Opu Daeng Manambon 

Pengunjung sedang melakukan Shalat Dhuhur di Makam Opu Daeng Manambon
Pengunjung sedang melakukan Shalat Dhuhur di Makam Opu Daeng Manambon


Makam Opu Daeng Manambon
Makam Opu Daeng Manambon
Makam Opu Daeng Menambon dahulunya disebut Sebukit Rama. Sebukit Rama artinya sebuah bukit yang ramai dikunjungi. 

Opu Daeng Manambon menamakan bukit ini mejadi Sebukit Rama yang sebelumnya bernama Negeri Lama yang merupakan pusat Pemerintaan Kerajaan Panembahan Senggauk atau disebut Bangkule Rajakng.

Sesudah memerintah Kerajaan Mempawah yang dipusatkan di Sebukit Rama, Opu Daeng Manambon Daeng Tandri’ Sorong Daeng Ri’ Laga dengan gelar Pangeran Mas Surya Negara wafat tepatnya pada hari Senin tanggal 26 Syafar Pukul 21.00 dan dikebumikan hari selasa tanggal 27 Syafar pukul 10.00 Tahun 1761 M atau Tahun 1181 H).

Peninngalan Makam Opu Daeng Menambon

ALU

Terdapat beberapa peninggalan Opu Daeng Menambon yang masih dapat kita jumpai disekitar bukit diantaranya ALU yang berfungsi untuk menumbuk cabe dan semacamnya, hanya saja bentuknya lebih besar yang terbuat dari kayu belian asli.
Peninggalan Opu Daeng Manambon
Alu untuk menumbuk, Peninggalan Opu Daeng Manambon
Alu ini dulunya tidak dipagar kawat berduri, karena ada tangan jahil yang mencoba mengambil bagian bagian ALU maka sekeliling ALU di beri pagar kawat berduri.
Alu Opu Daeng Manambon
Alu Opu Daeng Manambon


Sumur

Sumur Opu Daeng Manambon
Sumur Opu Daeng Manambon
Pada area bukit kebawah terdapat lobang Sumur Opu Daeng Manambon, sumur ini hanya memiliki sedikit air yang berada di bebatuan.

Untuk mencapai area ini membutuhkan perjuangan, jalur dibangun tangga tangga menurun dari beton, namun agak licin dengan suasana lembab dan banyak nyamuk karena area ini berada di hutan.

c. Makam Patih Gumantar

Makam Patih Gumantar
Makam Patih Gumantar
Dan di kawasan bukit ini tapi di bangunan terpisah, dikebumikannya Patih Gumantar bersebelahan dengan Panglima Hitam. 

Patih Gumantar adalah pemimpin Kerajaan Mempawah yang berkuasa di dekat pegunungan Sidiniang, Sangking, Mempawah Hulu yang berdiri tahun 1340 Masehi. 

Menurut sejarah dari berbagai sumber, Patih Gumantar adalah saudara Patih Gajah Mada dari Kerajaan Majapahit.
Makam Patih Gumantar
Makam Patih Gumantar Foto (Ajie Arief)
Patih Gajah Mada dan Patih Gumantar bersama-sama menuju Muang Thai (Thailand) untuk mengusir serangan Khubilai Khan dari Kekaisaran Mongol. 

Bukti kedekatan Patih Gumantar dengan Patih Gajah Mada ialah adanya keris yang dihadiahkan kepada Patih Gumantar dan keris ini sekarang di Hulu Mempawah dan oleh warga setempat keris pusaka ini dinamakan "Keris Susuhunan".

d. Makam Putri Ayu 

Makam Putri Ayu
Makam Putri Ayu
Makam Putri Ayu atau Raden Ajeng Kencana Ungu berada pada samping kanan bangunan makam Opu Daeng Manambon.

Menutut tokoh masyarakat disana, Putri Ayu berasal dari solo, Jawa yang datang ke mempawah ketika masa kerajaan Maja pahit.

e. Makam Syech H. Muhammad Sholeh

Makam Syech H. Muhammad Sholeh
Makam Syech H. Muhammad Sholeh
Makam Syech H. Muhammad Sholeh berada satu bangunan dengan makam Opu Daeng Manambon. 
Syech H. Muhammad Sholeh Ibnu.Syech H. Abdurrahchim Asshomad, salah satu Ulama dari Yaman yang lahir di Trim Hadral Maut (Yaman Selatan) Senin 2 sya'ban tahun 900 H, dan wafat disebukit rama (mempawah) Senin, 22 Sya'ban tahun 1034 H.

4. Larangan di Makam Opu Daeng Manambon

Pengunjung diwajibkan mematuhi peraturan dan larangan di area Makam Opu Daeng Manambon diantaranya :
  • Pengunjung harus mengisi buku tamu
  • Tamu yang berniat berada 2x24 jam, wajib memberikan KTP
  • Dilarang mengambil, merusak, benda di area makam
  • Dilarang membuat keributan dan kegaduhan
  • Dilarang berjualan di area makam
  • Dilarang membuang sampah sembarangan
  • Dilarang membakar Gaharu diarea ruangan makam, dianjurkan membakar setanggi arab sebagai pewangi ruangan.

5. Kantin

Geser gambar untuk melihat salah satu kantin di area Makam Opu Daeng Manambon
Dekat area parkir Makam Opu Daeng Manambon terdapat kantin makanan ringan yang bisa anda nikmati untuk sekedar melepas lelah selama berziarah sambil menikmati keindahan sungau.

Udara segar pinggir sungai akan menghilangkan lelah selama memanjat tangga tangga di area Makam Opu Daeng Manambon.

Pertanyaan yang sering ditanyakan di Makam Opu Daeng Manambon

Berapa tarif masuk ke Makam Opu Daeng Manambon?

Tidak ada biaya masuk ke Makam Opu Daeng Manambon, hanya saja gunakan tata krama yang baik ketika memasuki area makam raja raja, orang orang hebat pada masanya.

Apakah tersedia MCK di area Makam Opu Daeng Manambon?

Ya, Makam Opu Daeng Manambon tersedia MCK untuk para pengunjung yang datang berziarah.

YH Reporter
YH Reporter Saya adalah Seorang IT dan Penulis, Pernah Bekerja di Instansi Pemerintahan dan Swasta. Sumbangsih kepada Negara dengan mengangkat tulisan di Sektor Wisata sebagai 5 besar penggerak perekonomian Indonesia.

Posting Komentar untuk "Review Makam Opu Daeng Manambon, Jejak Sejarah Kerajaan Maja Pahit"