Pancurajipost.com - Danau Aco adalah destinasi wisata alam yang memadukan keindahan pemandangan, aktivitas rekreasi, dan nilai budaya yang kaya.
Dengan tarif masuk yang murah, fasilitas yang memadai, dan suasana yang menenangkan, danau ini cocok untuk wisata keluarga, pecinta alam, atau mereka yang ingin menikmati ketenangan di tengah hutan tropis.
![]() |
Danau Aco Kampung Linggang Melapeh Foto Drone |
Lokasi dan Akses
Google Map Danau Aco Linggang Melapeh
Alamat dan Nomor Telepon Danau Aco Linggang Melapeh
Lokasi
Danau ini berada di puncak bukit, jauh dari pemukiman warga, memberikan suasana yang tenang dan alami.
Akses
Dari Kota Sendawar, (Bundaran Tugu Macan Dahan), pengunjung menempuh jarak sekitar 15 km (30 menit) menuju Kampung Linggang Bigung.
Dari Linggang Bigung, perjalanan dilanjutkan sekitar 2 km (10 menit) ke Kampung Linggang Melapeh.
Dari Linggang Melapeh, Danau Aco berjarak sekitar 5 km (20 menit) dengan melewati jalan berkelok dan tikungan tajam.
Akses menuju danau cukup menantang karena petunjuk arah terbatas, hanya tersedia di simpang atau tikungan besar. Jalanan berliku dan beberapa bagian terjal, sehingga disarankan menggunakan kendaraan yang prima.
Akses ke Danau
Dari gerbang masuk wisata, pengunjung harus menuruni anak tangga panjang untuk mencapai tepi danau, yang terletak di cekungan bukit. Terdapat dua pendopo besar di tengah tangga untuk beristirahat sambil menikmati pemandangan. Tangga dikelilingi tanaman berdaun merah yang menambah estetika.
Karakteristik Danau Aco
Luas dan Kedalaman
![]() |
Luas Danau Aco Kampung Linggang Melapeh |
Danau ini dikelilingi hutan hujan tropis yang masih asri, dengan pepohonan rimbun dan flora-fauna khas Kalimantan.
Keunikan
Danau Aco terletak di dataran tinggi, tepatnya di puncak Gunung Aco, yang membuatnya dijuluki "surga tersembunyi". Airnya jernih, dikelilingi vegetasi hijau, dan suasananya sejuk, cocok untuk relaksasi.
Panorama danau ini sering disamakan dengan Situ Gunung di Sukabumi, meskipun lebih kecil, namun fasilitasnya lebih terpelihara, seperti dermaga kayu dan tangga yang rapi.
Daya Tarik Wisata
Keindahan Alam
![]() |
Kesejukan Danau Aco Kampung Linggang Melapeh Foto (Syamsul Arifin) |
Danau Aco menawarkan pemandangan eksotis dengan air jernih yang dikelilingi hutan lebat dan perbukitan.
Udara sejuk dan suasana tenang membuatnya ideal untuk healing atau menenangkan pikiran atau sekedar jalan jalan mengelilingi Danau Aco diatas jembatan yang melingkarinya.
Aktivitas Wisata
Berkeliling Danau
![]() |
Bermain perahu karet, sepeda air di Danau Aco Foto (IG @explorekubar) |
Memancing
Danau ini menjadi spot populer untuk memancing, dengan beberapa jenis ikan air tawar yang hidup di dalamnya. Suasana tenang mendukung aktivitas ini, terutama di area yang jauh dari keramaian.
Trekking
![]() |
anak tangga di Danau Aco Foto (IG @wisatakubar) |
Fotografi
![]() |
Berfoto di Danau Aco Kampung Linggang Melapeh Foto (IG @joeadventura30) |
Bersantai
![]() |
Gazebo pinggir Danau Aco Foto (Syamsul Arifin) |
Fasilitas
- Tiket masuk sangat terjangkau, 5.000 per orang.
- Parkir kendaraan: Rp 1.000 (motor) dan Rp 1.500 (mobil).
- Dermaga kayu dan tangga menuju danau sudah tertata rapi.
- Fasilitas permainan air seperti perahu karet, sepeda air, dan rompi pelampung (Rp 5.000 - Rp. 20.000 per orang).
Jumlah Pengunjung
Pada hari biasa, pengunjung sekitar 30-50 orang, meningkat pada akhir pekan, dan bisa mencapai ratusan hingga ribuan saat hari raya atau libur nasional.
Legenda dan Makna Budaya
Asal Nama: Nama "Aco" berasal dari bahasa Dayak Tunjung (dialek Rentenuukng) yang berarti "memberi". Danau ini dianggap sebagai pemberian alam akibat bencana yang disebabkan oleh kelalaian masyarakat kuno dalam menjaga tradisi.
Legenda Danau Aco
![]() |
Legenda Danau Aco (Foto Ilustrasi) |
Suatu hari, Beluq pulang dari berburu membawa ekor lutung (Buus) yang dikeringkan untuk digunakan sebagai pemukul tambur dalam ritual tari Oso. Oso menari dengan semangat, tetapi tindakan ini dianggap melanggar tradisi.
Akibatnya, terjadi badai besar dengan hujan lebat dan petir, menghancurkan kampung tersebut. Oso tenggelam dan menjadi danau yang dinamai Danau Aco, sementara Beluq melarikan diri dan berubah menjadi batu di danau lain (Danau Beluq).
Legenda ini menyampaikan pesan untuk menghormati tradisi lokal, dan pengunjung diimbau tidak melakukan tindakan aneh atau tidak sopan di area danau untuk menghormati nilai budaya setempat.
Makna Keramat
Danau Aco dianggap keramat oleh Suku Dayak Tunjung karena dianggap sebagai pemberian alam. Keberadaannya mencerminkan hubungan erat masyarakat setempat dengan alam dan tradisi leluhur.
Sejarah dan Pengelolaan
Pembukaan sebagai Wisata
Awalnya, Danau Aco bukan destinasi wisata, tetapi mulai ramai dikunjungi sejak 2007 dengan bantuan WWF (World Wide Fund for Nature). Secara resmi dibuka sebagai tempat wisata pada 2012 oleh Pemerintah Kabupaten Kutai Barat bersama masyarakat setempat.
Pengelolaan
Dikelola oleh Pemkab Kutai Barat bersama warga Desa Melapeh, dengan fokus pada pelestarian alam dan pengembangan wisata. Namun, tantangan seperti pendangkalan danau akibat eceng gondok dan kurangnya perawatan menjadi perhatian.
Status Desa Wisata
Kampung Linggang Melapeh adalah satu-satunya desa di Kutai Barat yang memiliki SK sebagai desa wisata, menjadikan Danau Aco sebagai kebanggaan lokal.
Tips Berkunjung ke Danau Aco Kampung Linggang
Waktu Kunjungan : Akhir pekan atau hari libur nasional untuk suasana ramai, atau hari biasa untuk ketenangan.
Persiapan: Bawa kamera untuk foto, pakaian nyaman untuk trekking, dan perlengkapan renang jika ingin mencoba perahu. Pastikan kendaraan dalam kondisi baik karena jalur yang menantang.
Etika: Hormati tradisi lokal, jaga kebersihan, dan hindari tindakan yang dianggap tidak sopan di area yang dianggap keramat.
Kombinasi Wisata: Kunjungi destinasi lain di Linggang Melapeh seperti Air Terjun Tabalas, Gerbang Jodoh, atau Jantur Inar untuk pengalaman wisata yang lebih lengkap.
Prestasi Danau Aco
Danau Aco adalah salah satu dari delapan danau indah di Kalimantan Timur, bersama Danau Beluq, Jempang, Kakaban, Melintang, Nyadeng, Semayang, dan Tulung Ni Lenggo. Setiap danau memiliki keunikan, tetapi Danau Aco menonjol karena legenda dan lokasinya di dataran tinggi.
Bersama destinasi lain seperti Air Terjun Tabalas dan Gerbang Jodoh, Danau Aco memperkuat posisi Linggang Melapeh sebagai pusat wisata alam di Kutai Barat, dengan jumlah kunjungan wisatawan pada 2018 mencapai 32.200 orang, melebihi target 22.000.
Pertanyaan yang sering ditanyakan di Danau Aco Linggang Melapeh
Apakah ada MCK di Danau Aco Linggang Melapeh?
Ya, ada fasilitas MCK (mandi, cuci, kakus) di Danau Aco, Linggang Melapeh, untuk kenyamanan pengunjung
Apakah ada sinyal GSM di Danau Aco, Linggang Melapeh?
Sinyal GSM di Danau Aco, Linggang Melapeh, terbatas karena lokasinya di puncak bukit yang jauh dari pemukiman dan dikelilingi hutan lebat.
Berapa tiket masuk ke Danau Aco, Linggang Melapeh?
Tiket masuk ke Danau Aco, Linggang Melapeh, adalah Rp 5.000 per orang.(Harga sewaktu waktu berubah).
Berapa harga sewa perahu karet, sepeda air, dan rompi pelampung di Danau Aco, Linggang Melapeh?
- Sewa perahu karet: Rp10.000 per orang
- Sewa sepeda air (bebek): Rp20.000 per kapal (30 menit)
- Rompi pelampung: Rp5.000
Posting Komentar untuk "Review Danau Aco Kampung Linggang Melapeh, KALTIM"