Review The Sultan Hill, Desa Lempesu, Kecamatan Paser Belengkong

 Pancurajipost.com - The Sultan Hill, atau dikenal juga sebagai Bukit Sultan, adalah destinasi wisata  olahraga dirgantara, khususnya paralayang, sekaligus menjadi primadona baru untuk pariwisata alam dan olahraga di wilayah tersebut. 

The Sultan Hill, Desa Lempesu, Kecamatan Paser Belengkong
The Sultan Hill, Desa Lempesu, Kecamatan Paser Belengkong, Foto (David Alexander)

Lokasi dan Aksesibilitas

Google Map Bukit Sultan 

Alamat dan Nomor Telepon Bukit Sultan

Alamat : Bukit Sultan, Desa Lempesu, Kecamatan Paser Belengkong, Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur
Kodepost Bukit Sultan : 76271
Nomor Telepon Bukit Sultan : (0541) 736850 (Dinas Pariwisata KALTIM)

Lokasi Geografis

The Sultan Hill berada di Desa Lempesu, Kecamatan Paser Belengkong, sekitar 25.4 kilometer dari pusat kota Tanah Grogot (Bundaran Simpang 5), ibu kota Kabupaten Paser. Jarak tempuhnya sekitar 30–40 menit dengan kendaraan, menjadikannya destinasi yang relatif mudah diakses. 

Akses Jalan

Sebagian besar jalur menuju The Sultan Hill telah diperkeras dengan beton, meskipun beberapa titik menuju puncak bukit masih berupa tanah urugan yang dapat licin saat hujan. 

Lokasi ini juga tidak jauh dari destinasi wisata lain seperti Gunung Embun Saing Boga di Desa Luan, Kecamatan Muara Samu, atau sekitar 9.3 Km (25 Menit), sehingga wisatawan dapat mengunjungi kedua tempat dalam satu perjalanan. 

Dekat dengan Wisata Lain: The Sultan Hill berlokasi dekat dengan Wisata Mangrove Lati Tuo Klempang Sari (25 Km, 47 menit), yang berpotensi diintegrasikan sebagai bagian dari pengembangan wisata terpadu di kawasan ini. 

Keunikan dan Potensi sebagai Spot Paralayang

The Sultan Hill telah diresmikan sebagai venue paralayang pada Agustus 2025 oleh Sultan Paser, Aji Muhammad Jarnawi, dan menjadi tuan rumah Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Junior Paralayang Seri Kedua 2025.

Paralayang di Bukit Sultan
Paralayang di Bukit Sultan, Foto (Mitra IKN)

Kondisi Angin yang Ideal

Menurut Ketua Pengurus Paralayang Indonesia, Asgaf Ahmad Umar, The Sultan Hill memiliki kondisi angin yang stabil dari arah timur dan barat, memungkinkan penerbangan paralayang secara kontinu sepanjang tahun. 

The Sultan Hill menjadikannya salah satu spot paralayang terbaik di Indonesia, dengan potensi untuk menjadi venue kelas dunia jika dikembangkan lebih lanjut. 

Lokasi Take-off dan Landing

Titik lepas landas (take-off) di The Sultan Hill dinilai ideal, dengan area pendaratan yang sudah memenuhi standar nasional.

Jarak pendaratan yang tidak terlalu jauh dari puncak mempermudah mobilitas penerbang. Namun, untuk event internasional, area pendaratan perlu diperluas dua kali lipat dan dilapisi rumput agar parasut atlet tidak mudah rusak. 

Ketinggian dan Keamanan

Sensasi Paralayang di The Sultan Hill
Sensasi Paralayang di The Sultan Hill, Foto (Sthenly Tompoh)
Ketinggian bukit yang aman dari permukaan laut serta kondisi angin yang lembut membuat para atlet merasa nyaman saat terbang. 

The Sultan Hill ini juga memungkinkan pilot untuk membumbung di sekitar area take-off, menambah pengalaman terbang yang menyenangkan. 

Peran dalam Pariwisata dan Olahraga

Destinasi Wisata Terpadu

Sultan Paser, Aji Muhammad Jarnawi, memiliki visi untuk menjadikan The Sultan Hill sebagai destinasi wisata terpadu. 

Selain paralayang, rencana pengembangan mencakup wisata air di Desa Lempesu dan wisata margasatwa, menciptakan kawasan wisata yang lengkap dan berkelanjutan. 

Potensi Event Besar

The Sultan Hill telah dilirik sebagai venue utama untuk cabang olahraga paralayang pada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Kalimantan Timur 2026.

Pemerintah Kabupaten Paser, melalui Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar), berkomitmen untuk melengkapi fasilitas dan mempersiapkan atlet lokal untuk event nasional dan tahunan seperti Bupati Open Cup 2026. 

Daya Tarik Visual

View Disekitar The Sultan Hill
View Disekitar The Sultan Hill, Foto (Nurul Aini Rahimah)
Bukit ini menawarkan panorama alam yang estetis, terutama bagi pecinta fotografi, termasuk pengambilan gambar menggunakan drone. Pemandangan alam yang menawan menjadikannya destinasi yang “instagramable” dan mendukung pengembangan sport tourism di Kalimantan Timur. 

Fasilitas dan Pengembangan

Fasilitas 

Saat ini, The Sultan Hill memiliki fasilitas dasar yang mendukung kegiatan paralayang, termasuk area lepas landas dan pendaratan yang memadai untuk standar nasional.

Rencana Pengembangan 

Infrastruktur: Pemerintah daerah diharapkan mendukung perbaikan akses jalan menuju puncak, penginapan, kafe, dan area parkir yang ramah lingkungan untuk menarik wisatawan dari luar daerah. 

Fasilitas Internasional: Untuk mencapai standar internasional, area pendaratan perlu diperluas, ditanami rumput, dan dilengkapi dengan fasilitas pendukung seperti resor atau kafe untuk meningkatkan pengalaman wisata. 

Pelatihan Atlet Lokal: Asgaf Ahmad Umar menekankan pentingnya pengembangan atlet lokal untuk menciptakan bibit-bibit muda berbakat di bidang paralayang, yang akan mendukung pertumbuhan olahraga ini di Paser. 

Historis dan Budaya

Kesultanan Paser

The Sultan Hill memiliki kaitan dengan sejarah Kesultanan Paser (Sadurengas), yang berdiri sekitar tahun 1575. Kecamatan Paser Belengkong sendiri merupakan salah satu pusat sejarah kerajaan, dengan peninggalan seperti Istana Paser Balengkong (Kuta Imam Duyu Kina Lenja) yang dibangun oleh Sultan Aji Tenggara (1844–1873) dan kini menjadi Museum Sadurengas

Kompleks makam raja-raja Paser di Pasir Belengkong juga menjadi situs wisata religi yang ramai dikunjungi, terutama saat hari kedua Idul Fitri. 

Warisan Budaya

Nama “The Sultan Hill” mencerminkan penghormatan terhadap warisan Kesultanan Paser, dengan Sultan Aji Muhammad Jarnawi sebagai inisiator pengembangan wisata ini. Kawasan ini berpotensi mengintegrasikan wisata olahraga, alam, dan budaya, menciptakan pengalaman wisata yang holistik. 

Dengan dukungan pemerintah daerah, Kesultanan Paser, dan Federasi Aero Sport Indonesia (FASI), The Sultan Hill diharapkan menjadi ikon wisata baru yang tidak hanya menarik atlet paralayang, tetapi juga wisatawan lokal dan mancanegara.

Sinergi ini juga diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pembangunan berbasis olahraga dan pariwisata. 

Pertanyaan yang sering ditanyakan di The Sultan Hill

Apa itu The Sultan Hill?

The Sultan Hill adalah destinasi wisata bukit dengan pemandangan alam yang indah, menawarkan panorama hutan, pegunungan, dan spot foto Instagramable di Desa Lempesu, dekat ibu kota baru Indonesia (IKN).

Bagaimana cara menuju The Sultan Hill?

Dari Balikpapan, berkendara sekitar 1-2 jam melalui Penajam menuju Desa Lempesu. Jalan sebagian sudah diaspal, tapi beberapa bagian menuju bukit bisa berupa jalan tanah. Gunakan kendaraan roda empat atau motor.

Apa saja aktivitas di The Sultan Hill?

Menikmati pemandangan, berfoto di spot estetik, trekking ringan, dan piknik. Beberapa area  cocok untuk camping atau menikmati sunrise/sunset.

Berapa biaya masuk ke The Sultan Hill?

Biaya masuk sekitar Rp10.000-Rp20.000 per orang. Hubungi pengelola setempat untuk konfirmasi.

Apa fasilitas yang tersedia di The Sultan Hill?

Fasilitas di The Sultan Hill ada seperti area parkir, spot foto, dan warung kecil. Disarankan bawa bekal dan perhatikan kebersihan.

YH Reporter
YH Reporter Saya adalah Seorang IT dan Penulis, Pernah Bekerja di Instansi Pemerintahan dan Swasta. Sumbangsih kepada Negara dengan mengangkat tulisan di Sektor Wisata sebagai 5 besar penggerak perekonomian Indonesia.

Posting Komentar untuk "Review The Sultan Hill, Desa Lempesu, Kecamatan Paser Belengkong"