Review Istana Amantubillah Kesultanan Mempawah, Kalimantan Barat

 Pancurajipost.com - Istana Keraton Amantubillah adalah sebuah kerajaan pada masanya yang sampai sekarang masih berdiri kokoh di Kabupaten Mempawah - Kalimantan Barat. 

Istana Keraton Amantubillah didirikan ketika Pemerintahan Gusti Jamiril dengan gelar Panembahan Adi Wijaya Kesuma pada tahun (1761 s/d 1787). Gusti Jamiril sendiri adalah seorang sultan ke-3 dari Kesultanan Mempawah.

Istana Keraton Amantubillah sebagai saksi sejarah bahwa Kabupaten Mempawah dulunya memiliki kerajaan, memiliki tokoh tokoh yang hebat berpengaruh, hal ini bisa dijadikan dasar kepada generasi muda Kabupaten Mempawah untuk bersemangat mengejar cita-cita menjadi orang-orang hebar seperti pendahulunya.

Istana Amantubillah Kesultanan Mempawah, Kalimantan Barat
Istana Amantubillah Kesultanan Mempawah, Kalimantan Barat Foto (Olvine Prananda Edited)

Alamat Istana Keraton Amantubillah

Istana Keraton Amantubillah beralamatkan di Jalan Adiwijaya RT.04 RW.12 Kelurahan Pulau Pedalaman, Kecamatan Mempawah Timur,  Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat.

Kodepost Istana Keraton Amantubillah : 78912

No telpon Istana Keraton Amantubillah: (0561) 692048 (Nomor Kelurahan Pulau Pedalaman)

Google Map Istana Keraton Amantubillah

Jalur Transportasi menuju Istana Keraton Amantubillah

Geser gambar untuk melihat sekeliling pintu gerbang menuju bangunan Istana Keraton Amantubillah

Istana Keraton Amantubillah berada di pertigaan Jalan Adiwijaya, seberang Kantor kelurahan Pulau Pedalaman.

Dari Pusat Kota Mempawah atau Tugu Patung Pak Tani Mempawah menuju Istana Keraton Amantubillah jaraknya hanya 1.8 Km atau sekitar 5 menit berkendara.

Sedangkan dari Bandara Udara Internasional Supadio menuju Istana Keraton Amantubillah hanya berjarak sekitar 89.2 Km ayau sekitar 2 jam 15 menit.

Apa yang menarik di Istana Keraton Amantubillah

Istana Keraton Amantubillah berasal dari bahasa arab "Amantubillah yang berarti Aku Beriman Kepada Allah” yang pernah mengalami kejayaanya pada tahun 1880 pada masa pemerintahan Gusti Ibrahim dengan julukan gelar Penembahan Ibrahim Mohamad Syafiudin yang mengendalikan pemerintahannya pada tahun 1864 sampai 1982.

Dan pada zaman ini, Istana Keraton Amantubillah dipimpin oleh Pangeran Ratu Mulawangsa yang merupakan Raja Ke-13 dari Kerajaan Mempawah.

Pangeran Ratu Mulawangsa Mardan Adijaya Kesuma Ibrahim adalah anak pertama dari Panembahan Muhammad Taufik Accamaddin. 

Ketika penjajahan Jepang selesai serta Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya tanggal 17 Agustus 1945, Kesultanan Mempawah bergabung dengan Indonesia dan dalam administratif Provinsi Kalimantan Barat. 

1. Bangunan

Pintu Gerbang Pertama

Geser gambar untuk menelusuri jalan menuju bangunan Istana Amantubillah Kesultanan Mempawah
Istana Keraton Amantubillah memiliki pintu gerbang pertama yang jaraknya sekitar 210 meter dari bangunan istana. Sehingga kawasan keraton pada zamannya  sangat luas.

 Bangunan Istana

Pintu Mauk ke Istana Keraton Amantubillah
Pintu Mauk ke Istana Keraton Amantubillah foto (Sawung Sigit)
Setelah sampai di bangunan Istana Keraton Amantubillah, Anda akan melewati pintu gerbang istana sebelah kiri bertuliskan "Istana Amantubillah" sedagkan sebelah kanan pintu bertuliskan "Mempawah Harus Maju, Malu Dengan Adat". 

Setelah melewati gerbang istana ini, anda akan disuguhkan dengan halaman istana yang luas berderet meriam kanan dan kiri jalan dengan rumput hijau, bunga bunga indah

Sedangkan meriam yang ada di halaman istana ini totalnya sekitar 16 buah meriam. 

Halaman Istana Keraton Amantubillah
Halaman Istana Keraton Amantubillah Foto (Marsanto Hary)

Keunikan dari Istana Keraton Amantubillah adalah anda akan melihat bangunan istana yang didominasi dengan warna hijau tosca dan hanya sedikit warna kuning pada coraknya, sangat berbeda dengan istana-istana yang ada di Kalimantan Barat yang bangunannya didominasi warna kuning.

Geser gambar untuk melihat seluruh sekeliling halaman Istana Keraton Amantubillah

Bangunan Istana Keraton Amantubillah terbagi menjadi tiga bagian utama bangunan yaitu bangunan utama, sayap kanan, serta sayap kiri. 

Pada Jaman dahulu, Di bangunan utama Istana Keraton Amantubillah adalah singgasana raja beserta permaisuri dan para keluarga raja. 

Geser gambar untuk melihat seluruh sekeliling Singgasana Istana Keraton Amantubillah

Bagian bangunan sayap kanan dulunya berfungsi untuk tempat persiapan perjamuan seperti makan untuk keturunan keluarga istana.

Geser gambar untuk melihat seluruh teras Istana Keraton Amantubillah

Bagian bangunan sayap kiri jaman dahulu difungsikan untuk ruangan administrasi pemerintahan kerajaan dan juga untuk aula musyawarah,  pertemuan raja dengan para abdi dalem.

Geser gambar untuk melihat seluruh sekeliling ruang kiri Istana Keraton Amantubillah

Pada Saat sekarang, Bagian bangunan telah berubah fungsi: 

  • Bagian bangunan utama menjadi museum Kerajaan Mempawah untuk menyimpan bermacam peninggalan kerajaan diantaranya busana kebesaran, payung kerajaan, singgasana raja serta tempat menyimpan koleksi foto-foto raja dan keluarga ketika berkuasa di Istana Keraton Amantubillah.
  • Bagian bangunan sayap kanan untuk pendopo istana
  • Bagian bangunan sayap kiri untuk tempat tinggal keluarga, kerabat Istana Keraton Amantubillah. 

Istana Amantubillah Kesultanan Mempawah
Istana Amantubillah Kesultanan Mempawah Foto

Menara

Istana Amantubillah Kesultanan Mempawah Foto
Istana Amantubillah Kesultanan Mempawah Foto (Amrul 31)
Pada sisi kanan bangunan terdapat menara Istana Amantubillah Kesultanan Mempawah yang memiliki tinggi sekitar 2 meter lebih menghadap sungai mempawah yang difungsikan untuk menara pengawas.

Pada zaman dahulu, dari menara bisa melihat dengan jelas tanpa halangan kapal kapal yang datang menepi ke tepi sungai. 

2. Kalender event

Robo-robo

Raja Mempawah, Pangeran Ratu Mulawangsa Mardan Adijaya Kesuma Ibrahim, beserta Pasukan, Foto (Wonderful Mempawah)
Robo-robo merupakan ritual adat pada zaman dahulu dan dilestarikan sampai sekarang. Event Robo-robo adalah upacara tolak bala untuk mengusir berbagai bencana yang melanda yang diselenggarakan ketika datangnya Bulan Safar pekan terakhir bulan Safar, tahun Hijriah.

Pada  tanggal 27 Oktober 2016, Event Robo-robo ini oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia ditetapkan menjadi kalender wisata nasional serta menjadi kalender event budaya Kabupaten mempawah disetiap tahunnya.

Event Robo-Robo ini berisi :

  • Napak tilas kedatangan Opu Daeng Menambon kemudian acara seremonial pembukaan event Robo-robo, 
  • Melaksanakan adzan, membaca doa tolak bala yang dilaksanakan keluarga Istana Amantubillah Kesultanan Mempawah
  • Ritual buang-buang oleh keluarga Istana Amantubillah Kesultanan Mempawah
  • Setelah selesai ritual, keluarga Istana Amantubillah Kesultanan Mempawah bersama tamu kehormatan dan masyarakat mempawah yang hadir makan saprahan (makan bersama sama di lantai), dan acara menarik lainnya.

Pertanyaan yang sering diajukan di Istana Keraton Amantubillah

Berapa tarif masuk ke Istana Keraton Amantubillah?

Istana Keraton Amantubillah tidak ada tarif masuk, namun jika anda kesini menggunakan jasa travel agen, anda hanya membayar ke travel agen.

Apakah saya bisa masuk dan melihat Istana Keraton Amantubillah?

Anda bisa jalan jalan dan berfoto di depan halaman Istana Keraton Amantubillah, naik menara. Tempat ini adalah tempat bersejarah, banyak benda benda penting yang harus dijaga, beda tempat beda aturan masuk. Jika anda ingin melihat kedalam harus minta izin dulu ke pengurus disana. 

Kapan waktu yang tepat berkunjung ke Istana Keraton Amantubillah?

Waktu yang tepat ke Istana Keraton Amantubillah ketika ada kalender event robo robo, akan ada banyak event yang diselenggarakan disana.

YH Reporter
YH Reporter Saya adalah Seorang IT dan Penulis, Pernah Bekerja di Instansi Pemerintahan dan Swasta. Sumbangsih kepada Negara dengan mengangkat tulisan di Sektor Wisata sebagai 5 besar penggerak perekonomian Indonesia.

Posting Komentar untuk "Review Istana Amantubillah Kesultanan Mempawah, Kalimantan Barat"