Pancurajipost.com - Planetarium Jagad Raya Tenggarong adalah salah satu destinasi wisata edukasi astronomi yang terletak di Jalan Pangeran Diponegoro, Kelurahan Panji, Kecamatan Tenggarong,
Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Berada di tepi Sungai Mahakam, planetarium ini merupakan yang ketiga di Indonesia setelah Planetarium Jakarta dan Planetarium Surabaya, sekaligus menjadi satu-satunya di Pulau Kalimantan.
![]() |
Planetarium Jagad Raya Tenggarong foto (Akhmadhariadi Tenggarong) |
Didirikan sebagai bagian dari program Gerbang Dayaku (Gerakan Pengembangan dan Pemberdayaan Kutai) oleh Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara, planetarium ini menawarkan pengalaman belajar tentang alam semesta dengan pendekatan yang menarik dan interaktif.
Berikut adalah penjelasan detail tentang Planetarium Jagad Raya Tenggarong:
Sejarah dan Pembangunan
Pembangunan: Planetarium ini mulai dibangun pada tahun 2000 dengan dana dari APBD Kutai Kartanegara sebesar Rp18 miliar.
Inspirasi pembangunannya berasal dari Planetarium Jakarta, dengan tujuan menghadirkan wahana edukasi astronomi di Kalimantan Timur.
Peresmian: Diresmikan pada 16 April 2003 oleh Wakil Presiden Republik Indonesia saat itu, Hamzah Haz.
Revitalisasi: Planetarium sempat vakum selama empat tahun (2020–2023) akibat pandemi Covid-19 dan kerusakan peralatan. Dibuka kembali pada 1 Januari 2024 dengan pembaruan teknologi, termasuk penggantian proyektor utama.
Fasilitas dan Teknologi
Planetarium Jagad Raya dirancang sebagai "Teater Bintang" atau teater alam, yang memungkinkan pengunjung menyaksikan simulasi langit dan objek-objek antariksa secara realistis. Berikut adalah fasilitas utama yang dimiliki:
Ruang Pertunjukan (Teater Bintang):
![]() |
Ruang Pertunjukan Planetarium Jagad Raya Tenggarong Foto (Firza Ayubi) |
Ruangan dirancang tertutup rapat agar cahaya luar tidak mengganggu proyeksi, menciptakan pengalaman imersif.
Pertunjukan tematik berdurasi 40–60 menit mencakup topik seperti Bima Sakti, gerhana, planet, dan fenomena astronomi lainnya. Visualnya menyerupai pengalaman "terbang ke luar angkasa," dimulai dari pemandangan Kota Tenggarong hingga ke galaksi.
Kapasitas maksimal 90 orang per sesi, dengan sofa nyaman untuk kenyamanan pengunjung.
Proyektor dan Teknologi:
![]() |
Proyektor Skymaster ZKP-3 di Planetarium Jagad Raya Tenggarong Foto (Ruba Nurzaman) |
Dilengkapi 8 proyektor slide (6 untuk proyeksi all-sky) dan 1 proyektor meteor untuk efek tambahan.
Pada 2014, proyektor ditingkatkan ke Skymaster ZKP-4 dengan sistem digital Zeiss Powerdome dan Video System 2 Vp Zeiss Velvet, memungkinkan tayangan 3D tanpa kacamata—fitur pertama di Asia Tenggara saat itu.
Pada 2024, proyektor diganti dengan Planetarium Digistar 7 buatan Amerika Serikat, yang menawarkan gambar dan animasi lebih realistis.
Ruang Pameran:
![]() |
Ruang Pameran di Planetarium Jagad Raya Tenggarong Foto (GKK Gaming) |
Terdapat diorama foto, lukisan kaca rasi bintang, dan replika Taman Tata Surya di area depan, yang menampilkan delapan planet beserta lintasan orbitnya.
Fasilitas Pendukung:
Perpustakaan dengan ruang baca lesehan untuk literatur astronomi.
Dua teleskop (termasuk merek Celestron) untuk pengamatan langsung benda langit, seperti pengamatan hilal, Matahari, atau langit malam selama acara khusus seperti Global Astronomy Month.
Area luar untuk acara, observasi langit, toko suvenir bertema antariksa, toilet, mushala, dan lobi.
Kegiatan dan Program
Planetarium Jagad Raya tidak hanya menawarkan pertunjukan, tetapi juga berbagai kegiatan edukasi dan observasi:
Pengamatan Langit: Planetarium Jagad Raya Tenggarong bekerja sama dengan Observatorium Bosscha dan Kemenkominfo untuk pengamatan hilal Ramadan dan Syawal, serta acara seperti Global Astronomy Month (April) dan pengamatan Matahari.
Astrofotografi: Dokumentasi fenomena langit oleh staf planetarium.
Pertunjukan Reguler: Tema bervariasi, mulai dari astronomi dasar hingga penemuan sains terbaru, diperbarui secara berkala untuk menarik pengunjung dari segala usia.
Outing Class: Banyak sekolah, seperti SD Islam Al-Fatih Samarinda, mengunjungi Planetarium Jagad Raya Tenggarong untuk kegiatan belajar di luar kelas.
Lokasi dan Aksesibilitas
Google Map Planetarium Jagad Raya Tenggarong
Alamat dan nomor telepon Planetarium Jagad Raya Tenggarong
- 082310107744 (Planetarium)
- 085246178406 (Evi)
- 085349667235 (Fitra)
Lokasi Strategis: Planetarium Jagad Raya Tenggarong berada di dekat Museum Mulawarman, sekitar 4 km utara Jembatan Kutai Kartanegara, dan dekat dermaga penyeberangan ke Pulau Kumala, destinasi wisata populer di tengah Sungai Mahakam.
Geser gambar untuk melihat sekeliling pintu masuk ke Planetarium Jagad Raya Tenggarong dari Jl. Diponegoro
Akses: Dari Balik papan atau luar Kalimantan, pengunjung dapat mendarat di Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan ke Planetarium Jagad Raya Tenggarong butuh waktu sekitar 3 jam perjalanan darat, atau jarak sekitar 126 Km
Dari Samarinda atau Bandara Aji Pangeran Tumenggung Pranoto membutuhkan waktu perjalanan sekitar 1 jam lebih perjalanan darat atau sekitar 52,8 Km
Sedangkan dari Museum Mulawarman, Tugu Adipura, Taman Tanjong, serta Kedaton Kutai Kartanegara cukup berjalan kaki saja, karena lokasinya berdekatan.
Jam Operasional: Buka setiap hari (kecuali Jumat dan hari pertama Idul Fitri) pukul 09.00–16.00 WITA. Pada akhir pekan, pertunjukan reguler dimulai pukul 10.00 WITA.
Harga Tiket
Dewasa: Rp15.000
Anak-anak (<12 tahun): Rp10.000
Rombongan (min. 40 orang): Rp5.000/orang
Jika pengunjung kurang dari 30–40 orang, pertunjukan tetap dapat diadakan dengan biaya Rp200.000 (flat, berapapun jumlahnya). Untuk Durasi penayangan kurang dari 1 jam.
Reservasi: Diharuskan memesan tiket terlebih dahulu untuk mendapatkan nomor antrian, terutama pada akhir pekan atau hari libur, karena pengunjung bisa mencapai 200–300 orang per hari, bahkan 3.000 orang selama libur Lebaran.
Tantangan dan Perkembangan
Tantangan:
Sempat vakum pada 2019 akibat kerusakan proyektor dan kehilangan kontak dengan Carl Zeiss. Masalah ini teratasi setelah koordinasi dengan planetarium lain di Indonesia.
Penurunan jumlah pengunjung pada 2016–2018 (dari 32.100 pada 2015 menjadi 7.025 pada 2018) akibat kurangnya promosi dan kerusakan alat.
Pemeliharaan teknologi canggih seperti proyektor Zeiss memerlukan biaya tinggi, termasuk biaya teknisi dari luar negeri.
Kebangkitan:
Revitalisasi pada 2021 oleh Dinas PU Kukar dan pembukaan kembali pada 2024 meningkatkan antusiasme pengunjung, terutama pelajar dan wisatawan lokal dari Tenggarong, Samarinda, Balikpapan, dan Penajam Paser Utara.
Promosi melalui media sosial (seperti Instagram @visitingkutaikartanegara) sejak Desember 2023 berhasil menarik perhatian publik.
Pembaruan teknologi, seperti proyektor Digistar 7, meningkatkan kualitas pertunjukan.
Dampak dan Ulasan Pengunjung
Edukasi: Planetarium ini dinilai sebagai wahana edukasi yang langka dan berharga, memungkinkan pengunjung, terutama anak-anak, mempelajari astronomi secara menyenangkan. Guru seperti Siti Komariah dari Samarinda memuji kenyamanan fasilitas dan pengalaman virtual yang informatif.
Ulasan Positif: Pengunjung seperti Alfianur mengapresiasi pertunjukan yang seru dan informatif, meskipun beberapa mencatat resolusi gambar belum HD sepenuhnya (terlihat piksel saat diperbesar) dan konten tertentu (misalnya, status Pluto sebagai planet) belum diperbarui.
Keluhan: Beberapa pengunjung mengeluh tentang sulitnya mendapat tiket karena kuota minimum (30–40 orang) untuk pertunjukan, terutama saat sepi. Ada juga saran untuk meningkatkan promosi dan pengelolaan media sosial.
Keunikan dan Signifikansi
Planetarium Jagad Raya adalah kebanggaan Tenggarong karena menjadi planetarium pertama di Asia Tenggara dengan tayangan 3D tanpa kacamata pada 2014.
Lokasinya yang strategis, berdekatan dengan Museum Mulawarman dan Pulau Kumala, menjadikannya bagian dari rangkaian wisata edukasi dan budaya di Kutai Kartanegara.
Kontribusinya dalam memajukan ilmu pengetahuan di Kalimantan Timur sangat signifikan, dengan kegiatan seperti pengamatan hilal dan astrofotografi yang melibatkan komunitas ilmiah.
Kesimpulan
Planetarium Jagad Raya Tenggarong adalah destinasi wisata edukasi yang menggabungkan teknologi canggih, fasilitas lengkap, dan pengalaman belajar yang menarik tentang alam semesta.
Dengan sejarah yang kaya, pembaruan teknologi, dan lokasi strategis, planetarium ini menjadi pilihan ideal bagi keluarga, pelajar, dan pecinta astronomi.
Meskipun menghadapi tantangan seperti biaya pemeliharaan dan fluktuasi jumlah pengunjung, antusiasme masyarakat sejak dibuka kembali pada 2024 menunjukkan potensi besar sebagai pusat edukasi dan wisata unggulan di Kalimantan Timur.
Posting Komentar untuk "Review Planetarium Jagad Raya Tenggarong, wisata edukasi astronomi"