Rumah Tradisional Keluarga Marga Kwok

Rumah Adat Marga Kwok Pulau Tayan Hilir
Rumah Tradisional Keluarga Marga Kwok Tayan Hilir

Pancurajipost.com - Rumah Tradisional Keluarga Marga Kwok adalah salah satu rumah keturunan marga kwee yang masih asli serta satu satunya rumah yang bisa terlihat sampai sekarang   Rumah Tradisional Keluarga Marga Kwok berada di Pulau Tayan atau Kecamatan Tayan Hilir Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat.

Profil Singkat Tayan Hilir

Kabupaten Sanggau adalah Kabupaten yang memiliki wilayah yang strategis dan merupakan Kabupaten yang memiliki jalur sutra diantaranya PLBN Entikong (perbatasan Indonesia - Malaysia), Jalur Lintas Kalimantan yaitu Kalbar dan Kalteng serta lintasan jalur menuju beberapa kabupaten di Kalimantan Barat. 

Dari 15 Kecamatan yang ada di Kabupaten Sanggau, Kecamatan Tayan Hilir merupakan salah satu Kecamatan di Kabupaten Sanggau yang memiliki berbagai ragam budaya,objek wisata unggulan serta jalur sutra antara Kalbar dan Kalteng melalui Jembatan Kapuas Tayan yang diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada tahun 2016 lalu.

Jalur Menuju Kecamatan Tayan Hilir

Kecamatan Tayan Hilir Terletak berdekatan dengan Ibukota Provinsi Kalimantan Barat yaitu Pontianak dengan jarak sekitar 108 Km atau waktu tempuh  berkendara sekitar 1- 2 jam saja, anda sudah bisa sampai ke Kecamatan Tayan Hilir, Sedangkan dari Ibukota Kabupaten Sanggau menuju ke Kecamatan Tayan hilir berjarak sekitar 88.4 Km atau 1 jam lebih berkendara.

Objek Wisata 

Berbagai Objek wisata unggulan Kabupaten Sanggau ada di Kecamatan Tayan Hilir seperti Keraton Paku Negara Tayan, Danau Laet dan Kawasan Wisata Jembatan Tayan.

Jembatan Kapuas Tayan dengan panjang sekitar 1.440 Km tersebut merupakan jalan trans Kalimantan poros selatan yang menghubungkan Provinsi Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah.

Jembatan Kapuas Tayan ini juga merupakan jembatan kedua terpanjang di Indonesia setelah jembatan Suramadu di Jawa Timur, 

Area Joging, Jalan Satai di Bundaran Jembatan Kapuas Tayan
Area Joging, Jalan Satai di Bundaran Jembatan Kapuas Tayan

Di Kawasan Jembatan Tayan, masyarakat pulau tayan serta dari kecamatan lain sengaja datang memanfaatkan fasilitas di kawasan ini untuk menikmati keindahan jembatan tayan seperti berfoto di jembatan tayan pada pagi dan sore hari.

Kawasan Bundaran Jembatan Pulau Tayan emnjadi arena olahraga, Seperti senam, Joging, dan Jalan santai di sore hari
Kawasan Bundaran Jembatan Pulau Tayan emnjadi arena olahraga, Seperti senam, Joging, dan Jalan santai di sore hari

Khusus masyarakat pulau tayan, Kawasan Jembatan tayan difungsikan sebagai area untuk berolahraga,seperti jogging, jalan santai, senam dan berbagai aktifitas lainnya.

Kawasan Pulau tayan memiliki Rumah adat keturunan marga Kwee yang sampai sekarang merupakan satu-satunya rumah yang masih ada, masih terjaga dan tidak berubah dari aslinya.

Sejarah Singkat Marga Kwee di Tayan Hilir

600 tahun yang silam Tercatat dalam buku silsilah setebal 4000 halaman yaitu Buku Silsilah Marga Muslim Kwee Baiqi (edisi 2000) menceritakan warga Kwee Baiqi yang telah menyebar keseluruh wilayah Hokkian, Taiwan dan Asia Tenggara . 

Walaupun tidak berarti semua Guo atau Kwee berasal keturunan dari Baiqi, Tapi marga Kwee adalah leluhur dari kebanyakan warga Kwee di Taiwan, Thailand, Malaysia,Pilipina dan Jawa serta  Kepulaun lain di Indonesia seperti di Kalimantan Barat yang sekarang pun telah tersebar ke belahan dunia, sebagai Guo, Kwee, Kwik, Kwok, Kok, Keh, Kuo, Quok, Quack, Quay, Que dan sebagainya. Baiqi Guo atau Kwee berasal al-Quds atau Koos yaitu Kudus, dan juga adalah nama tua dari Kota Jerusalem.

Alamat Rumah Tradisional Keluarga Marga Kwok Tayan Hilir

Rumah Tradisional Keluarga Marga Kwok Tayan Hilir beralamatkan di Dusun Pulau Tayan Barat Rt 8 Rw 4 Desa Pulau Tayan Utara Kec. Tayan Hilir Kab. Sanggau Kalimantan Barat 

Kodepost Rumah Tradisional Keluarga Marga Kwok Tayan Hilir: 78564

No Telpon Rumah Tradisional Keluarga Marga Kwok Tayan Hilir : 0857 0550 7757

Jalur Transportasi menuju Rumah Tradisional Keluarga Marga Kwok

Dari Bandar Udara Internasional Supadio Kuburaya/Kota Pontianak menuju ke Rumah Tradisional Keluarga Marga Kwok Tayan Hilir berjarak sekitar 120 Km atau waktu tempuh sekitar 2 jam 40 menit menggunakan kendaraan roda dua dan empat, Bagi anda yang ingin menggunakan taxy tersedia disekitar luar Bandara.

Dari Ibukota Sanggau menuju ke Rumah Tradisional Keluarga Marga Kwok Tayan Hilir ditempuh dengan jarak sekitar 99.4 Km atau waktu tempuh 1 jam 58 menit berkendara.

Google Map Rumah Tradisional Keluarga Marga Kwok

Tahun 1887

Awal mula kedatangan Marga Kwok di Kabupaten Sanggau, Kecamatan Tayan Hilir

Istilah penyebutan nama Kwee dan Kwok berasal dari dua bahasa yang berbeda penyebutan. Penyebutan Marga Kwok menggunakan bahasa Khek, sedangkan untuk penyebutan dalam bahasa Asli/ Tiocu dinamakan Marga Kwee.

Pada tahun 1887, Ratusan org keturunan marga Kwee hijrah ke Kalimantan dan menyebar ke berbagai kabupaten dan Salah satu nya di Kabupaten Sanggau tepatnya di kecamatan tayan hilir.

Rumah Marga Kwok di Tayan Hilir

Rumah yang dihuni Oleh Keturunan Marga Kwok
Rumah yang dihuni Oleh Keturunan Marga Kwok
Salah satu rumah keturunan marga kwee yang masih asli serta bisa terlihat sampai sekarang adalah Rumah Tradisional Keluarga Marga Kwok.

Ukuran Bangunan Rumah Tradisional Keluarga Marga Kwokdi Tayan Hilir

Kursi Kuno yang masih tersisa di teras depan Rumah Adat Marga Kwok Tayan Hilir
Kursi Kuno yang masih tersisa di teras depanRumah Tradisional Keluarga Marga Kwok Tayan Hilir

Rumah Tradisional Keluarga Marga Kwok di Pulau Tayan Hilir ini berdiri sekitar tahun 1887 dengan panjang bangunan 20 meter, Lebar bangunan 15 meter serta tinggi bangunan 6 meter dibangun pertama kali oleh kakek beserta anak –anaknya.

Bahan Bangunan Rumah Tradisional Keluarga Marga Kwok di Tayan Hilir

Kayu Bulat yang masih tersisa yang menjadi Tiang Dasar Pembuatan Rumah Adat Marga Kwok
Kayu Bulat yang masih tersisa yang menjadi Tiang Dasar Pembuatan Rumah Tradisional Keluarga Marga Kwok

Awal mula membuat rumah untuk fondasi, kerangka rumah menggunakan kayu bulat serta dinding menggunakan kulit kayu, dan atapnya menggunakan dedaunan.

Renovasi Rumah Tradisional Keluarga Marga Kwok

Renovasi Rumah Adat Marga Kwok Tayan Hilir
Renovasi Rumah Tradisional Keluarga Marga Kwok Tayan Hilir
Untuk renovasi sendiri telah terjadi sekitar 3 kali renovasi, Renovasi pertama pada tahun 1962, untuk renovasi ini sudah mulai masuk unsur modern pada zamannya yaitu untuk dinding sendiri menggunakan papan. Lantai juga menggunakan papan, serta untuk fondasi bawah telah diganti menggunakan kayu persegi atau belian, sedangkan.atap menggunakan kayu sirap.

Pada Tahun 2022 ini merupakan renovasi yang ketiga dengan konsep mengikuti zaman namun tanpa meninggalkan bentuk asli dari Rumah Tradisional Keluarga Marga Kwok.Tiang tiang penyangga pun masih utuh, hanya diberi penguat dengan memberikan kayu persegi disamping kayu aslinya.

Untuk genteng sendiri telah diganti menggunakan bahan seng serta dinding dan lantai diperbaharui dari dari  kayu papan yang lama diganti dengan kayu papan yang baru.

Dana revitalisasi Pembangunan Rumah Tradisional Keluarga Marga Kwok tahun 2022 ini bersumber dari Pemerintah Kabupaten Sanggau melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.

Peninggalan  Benda Sejarah Keluarga Marga Kwok 

Obor Kuno/Pelita Minyak

Obor Kuno Peninggalan Kakek Moyang Marga Kwok
Obor Kuno Peninggalan Kakek Moyang Marga Kwok
Obor Kuno peninggalan Marga Kwok ini berbahan dasar dari minyak tanah yang difungsikan untuk menerangi seisi ruangan ketika malam hari.

Sempoa Kuno

Sempoa Kuno, Kalkulator zaman dahulu untuk menghitung atau hisnis
Sempoa Kuno, Kalkulator zaman dahulu untuk menghitung atau hisnis
Sempoa ini digunakan oleh kakek mereka untuk berdagang, Cara mengunakannya dengan menghitung bilangan dasar yanitu untuk menambahkan, membagi, mengurangi dan perkalian. Sehingga bisa digunakan untuk menghitung barang, keuntungan bersih hasil dagangan dan lain lain.

Sapu Serabut Mini

Sapu Minikuno Berserabut untuk membersihkan merbagai kotoran
Sapu Minikuno Berserabut untuk membersihkan merbagai kotoran
Sapu Serabut mini ini digunakan untuk menghilangkan  kotoran dan debu dibadan, kain, kemudian  kotoran di meja, dinding, kursi dan lain lain.

Koper Kuno

Koper Kuno berbahan besi yang digunakan untuk menyimpan pakaian untuk berpergian
Koper Kuno berbahan besi yang digunakan untuk menyimpan pakaian untuk berpergian
Koper ini berbahan dasar dari bahan besi yang sangat kuat yang bisa dibuka tutup untuk membawa perbekalan perjalanan seperti pakaian dan peralatan lainnya.

Obor Kapal Pelayaran Asli dari Tiongkok

Obor Kapal Pelayaran Kuno Marga Kwee
Obor Kapal Pelayaran Kuno Marga Kwee dari Tiongkok
Ketika pelayaran dari Tiongkok ke Indonesia pada waktu itu, untuk menerangi sepanjang perjalanan di Laut samudra,  Obor kapal ini tidak pernah mudah padam ditengah ganas dan tingginya angin samudra.

Kapal yang mereka gunakan menggunakan Perahu besar yang mempunyai layar,  ketika pelayaran terdapat angin besar maka layarnya dinaikan untuk menjalankan perahu, namun jika  tidak ada angin maka mereka menggunakan dayung untuk menjalankan kapal mereka.

Setelah sampai di Pulau Indonesia, kakek mengambil obor kapal pelayaran tersebut sebagai kenang kenangan.

Anak Anak Keturunan Marga Kwee, Kwee Buan Hiong (Kanan) dan Kwee Nam Lung (Kiri)
Anak Anak Keturunan Marga Kwee, Kwee Buan Hiong (Kanan) dan Kwee Nam Lung (Kiri)

Menurut cerita Keturunan Marga Kwee yang bernama Kwee Buan Hiong bahwa Obor Kapal itu digunakan untuk menerangi sepanjang pelayaran ke Indonesia

"waktu itu kakek Sambil memegang Obor diatas kapal, sepanjang jalan Kakek selalu berdoa agar selamat sampai di pulau yang damai, tanah subur,dan penduduknya ramah, sehingga sampailah kakek beserta rombongan keturunan marga Kwok Di Indonesia." kata Kwee Buan Hiong.

Kwee Nam Lung menambanhkan bahwa disamping sebagai penerang jalan , Obor Kapal Pelayaran  juga bisa digunakan untuk alat memasak.

"Menurut kakek kami, Selain sebagai penerang jalan , Obor Kapal Pelayaran  juga bisa digunakan untuk alat memasak."

"Yang uniknya, Kaca lampu kapal tersebut memiliki beberapa warna cahaya yang memancar jika didalamnya dinyalakan bara api, diantaranya warna bening/netral, warna biru dan merah."Cerita Kwee Nam Lung

Proses menyalakan lampu Penerangan kapal

Untuk menyalakan lampu kapal, bahan yang dipergunakan diantaranya batu batuan kecil dan kulit kayu.

Lapisan dasar didalam lampu tersebut dimasukan batu batuan kemudian lapisa kedua sebagai bahan bakar yaitu kulit kayu atau zaman dahulu menggunakan seperti damar agar tidak mudah habis dan tetap bertahan dalam jangka waktu lama.

Proses menghidupkan lampu kapal dengan cara menggesekan dua batu yang menimbulkan percikan api.

Jika digunakan untuk memasak , Cerobong asap paling atas di lampu layar tersebut diberi alat memasak seperti wajan, panci untuk memasak sayur dan lain lain.

Pedang Pusaka

Pedang Pusaka Peninggalan Kakek Marga Kwok dari Tiongkok
Pedang Pusaka Peninggalan Kakek Marga Kwok dari Tiongkok
Pedang Pusaka asli yang dibawa kakek mereka dari tiongkok sebagai alat untuk berjaga jaga dan membela diri melawan musuh ketika diperjalanan.

Pedang ini memiliki kelebihan diantaranya jika pedang ini melukai musuh, maka darahnya akan keluar terus dan tidak bisa berhenti, namun ada obat penawar dari pemilik pedang jika ingin darahnya berhenti bercucuran.

Tombak Pusaka

Tombak Pusaka seperti pedang panjang dari Marga Kwee untuk melindungi dari musuh
Tombak Pusaka seperti pedang panjang dari Marga Kwee untuk melindungi dari musuh
Tombak pusaka ini memiliki ujung seperti pedang panjang yang  memiliki gagang kayu panjang sebagai alat untuk beladiri kakek mereka pada zamannya.

Guci Kuno

Guci Kuno yang merupakan benda kekasangan kakek marga kwok
Guci Kuno yang merupakan benda kekasangan kakek marga kwok
Guci komo yang merupakan Guci kesayangan kakek mereka yang dirawat sampai sekarang oleh keturunan marga Kwee.

Lukisan Kakek Nenek 

Lukisan Kakek Nenek keturunan marga kwok
Lukisan Kakek Nenek keturunan marga kwok, Kwee Chui Lim (Kanan),  Lim Gue kim (Kiri)
Untuk mengenang kakek nenek mereka, anak anak keturunan marga kwee membuat lukisan foto kakek nenek mereka agar bisa dilihat oleh cucu cucu mereka kelak.

Nama kakek dalam foto tersebut bernama  Kwee Chui Lim dan Nama nenek Lim Gue kim. Kakek sendiri merupakan Keturunan generasi ke lima marga kwee yang di tiongkok.

Kuliner Kue Bulan

Kue Bulan Produksi dari salahsatu warga keturunan marga kwok bernama Jong Jiu Jiu
Kue Bulan Produksi dari salahsatu warga keturunan marga kwok bernama Jong Jiu Jiu 
Keturunan Marga Kwee memiliki usaha rumahan yang bernama Kue Bulan, sebagai usaha sampingn yang telah dikirim ke berbagai Kota Seperti Sanggau, Pontianak, bahkan ke Luar Negeri yaitu Taiwan.
Jika anda ingin berkunjung Kerumah Adat Marga Kwok, Anda bisa membawa oleh oleh kuliner berupa Kue Bulan yang sudah terkenal dan dikirim keberbagai kabupaten serta luar negeri.

Demikianlah Sejarah singkat Rumah Tradisional Keluarga Marga Kwok yang berada di Pulau Tayan Kabupaten Sanggau Kalimantan Barat.

YH Reporter
YH Reporter Saya adalah Seorang IT dan Penulis, Pernah Bekerja di Instansi Pemerintahan dan Swasta. Sumbangsih kepada Negara dengan mengangkat tulisan di Sektor Wisata sebagai 5 besar penggerak perekonomian Indonesia.

Posting Komentar untuk "Rumah Tradisional Keluarga Marga Kwok"